Secara terpaksa, Lev mematuhi apa yang Kuroo katakan. Dia menjual seluruh benda yang ada di dalam peti di pasar gelap. Dan hebatnya, semua barang-barang itu memiliki harga jual yang tinggi.
Lev meletakkan kantung yang berisikan tumpukan koin emas yang baru saja dia dapatkan. "Ini dia yang kau inginkan, Kuroo."
Senyum tipis yang di penuhi rasa kepuasan terukir di wajah tampan milik Kuroo. Di mata Lev, senyum yang ia tampilkan saat ini bagaikan senyum lelaki jahat yang tengah merancang berbagai trik kotor di otaknya.
"Berapa totalnya?" Kuroo bertanya dengan nada santai saat tangannya tergerak untuk mengambil kantung itu dan memeriksanya.
Saat Kuroo mengintip ke dalam kantung, matanya sudah di sambut oleh kilauan emas dari koin yang ada di dalam sana. Pemandangan yang sangat menyenangkan dan membuatnya teringat pada siluman rubah ekor sembilan.
"Sekitar 3700." Lev menjawab dengan jujur.
Lev sendiri cukup terkejut dengan total yang ia dapatkan dari barang-barang yang baru saja di jualnya ke pasar gelap. Dia tak mengira barang-barang tersebut akan memiliki harga jual setinggi ini. Pantas saja Kuroo mau menjual mereka.
Tapi, untuk apa Kuroo melakukannya? Apakah dia sedang di landa krisis ekonomi?
"Lebih banyak dari dugaanku." ucap Kuroo saat dia mengambil beberapa koin dari dalam kantung itu.
"Yah itu uang yang sangat banyak," Lev menyetujuinya dengan anggukan pelan. "Tapi kenapa kau menjual barang-barang itu? Pedagang yang membelinya mengatakan sebagian besar barang itu adalah barang langka, lho." ujar Lev dengan mata yang di penuhi rasa penasaran.
"Aku tak membutuhkan mereka, saat ini yang ku butuhkan lebih dari apapun adalah uang." Kuroo menjawabnya dengan santai saat dia memegang beberapa keping koin emas di telapak tangannya.
"Kenapa demikian?" Lev sedikit memiringkan kepalanya, ekornya berkibas dengan cukup cepat karena rasa ingin tahu menggerogoti dirinya. "Apakah kau kehabisan uang?"
Kuroo menyipitkan matanya mendengar kemungkinan mengenaskan seperti itu keluar dari mulut Lev. Kita sedang membicarakan Kuroo, lho. Kuroo. Tak mungkin dia akan kehabisan uang!
"Apakah aku terlihat seperti orang yang akan jatuh miskin saat ini?" Kuroo bertanya dengan tajam.
Lev bergidik mendengar pertanyaan itu, dengan cepat dia menggelengkan kepalanya. "Tidak," dia menggaruk bagian belakang kepalanya yang tak gatal. "Hanya saja itu sedikit mengherankan."
"Yah ada sesuatu yang harus ku lakukan dan itu memerlukan banyak uang."
"Sesuatu?" Lev mengulangi sambil berhenti menggaruk kepalanya. Beberapa kemungkinan mulai terbesit di benaknya hingga sebuah kemungkinan dengan persentase terjadi yang paling besar membuat matanya membulat tak percaya. "KAU INGIN MENIKAH?!"
Lev bertanya dengan ekspresi terkejut di wajahnya, suara lantang yang di penuhi nada tak percaya menggema memenuhi tiap sudut ruangan rumah Kuroo.
Jujur saja, Kuroo tak tahu bagaimana cara kerja otak Lev saat ini. Itu adalah kemungkinan teraneh yang pernah dia dengar, namun karena Kuroo malas menjelaskannya. Biarkan saja Lev menganggapnya seperti itu.
"Kau bisa menganggapnya begitu." Kuroo membalas dengan tenang.
Respon tenang yang Kuroo berikan hanya membuat rasa penasaran Lev semakin memuncak.
"Eh?!! Omega mana yang akan kau nikahi?! Bagaimana bisa dia mau bersama alpha sepertimu?!" pertanyaan tak sopan itu keluar tanpa sadar dari bibirnya karena terlalu terkejut dengan tanggapan yang Kuroo berikan.
Mata Kuroo sedikit berkedut mendengar kata 'alpha sepertimu' yang terlontar dari bibir Lev. Siluman kucing silver ini tak pernah gagal membuat Kuroo kesal.
"Memangnya ada masalah apa dengan alpha sepertiku?" Kuroo bertanya dengan memberikan penekanan pada dua kata terakhir yang dia ucapkan.
Menyadari penekanan itu membuat Lev bergidik ngeri dan cengengesan. "Tidak tidak... Aku hanya terkejut."
"Habisnya, ku pikir Kuroo bukanlah tipe orang yang memikirkan tentang hubungan." Lev berkata dengan tenang dan tanpa rasa takut. "Kau selalu terlihat acuh tak acuh pada sekelilingmu. Bahkan aku tak pernah berpikir bahwa kau akan menikah."
Lev menghela nafas setelahnya. "Tapi yah aku bahagia karena kau menemukan pasanganmu akhirnya." Lev berkata dengan senyum tulus di wajahnya.
"Jadi, kapan pernikahanmu di laksanakan? Apakah kau sudah menandainya?"
Kuroo mengkerutkan keningnya mendengar pertanyaan itu. Er... Apa yang di yakini Lev sudah terlalu jauh dan berlebihan.
"Aku belum memikirkan hal seperti itu," Kuroo berkata sambil memberikan kepingan koin yang ada di tangannya pada Lev. "Ambil ini."
Lev menatap koin itu dengan tak percaya, tanpa basa-basi dia segera mengambilnya. "Terimakasih Kuroo, aku tak menyangka kau adalah orang yang baik."
Ugh, Lev mengukur tingkat kebaikan seseorang hanya karena mereka memberimu uang adalah keputusan yang buruk, lho.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kirei Na Oiran • Kuroken
Hayran KurguJika ada kata selain cantik untuk menggambarkan Kenma, maka itu adalah sempurna.