┌───── •✧✧• ─────┐
𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠
└───── •✧✧• ─────┘Sang mentari mulai memancarkan sinarnya. Terlihat seorang wanita yang nampak tidur dalam damainya, saat ini. Namun, cahaya mentari yang menghampirinya menggangu tidurnya. Tubuh kurus dengan kulit putih itu menggeliat pelan.
Mata yang semula terpejam, kini akhirnya terbuka perlahan. Kepalanya begitu pusing. Dia tidak tahu apa yang terjadi sekarang.
Ini kamar? Setahunya, dia seharusnya sudah meninggal atau bahkan sekarat di rumah sakit. Mengingat bagaimana sakitnya sebelum ia memejamkan mata.
Benar, Elma Aqila. Dirinya merasa jika tidak ada harapan untuk hidup.
Tapi, apa sekarang ini? Bagaimana bisa ia ada di sebuah kamar, seperti sekarang ini.
Dengan malas, Elma beranjak bangun mengubah posisi duduknya dengan perlahan. Dirinya mengusap matanya sesekali. "Kok, di sini?" Herannya melihat sekitar.
"Bukannya..." ucapan Elma terhenti, ada sebuah tangan yang kekar namun tidak juga terlalu besar. Lengan tersebut memeluk pinggangnya penuh posesif.
Mata yang semula mengantuk, menjadi membulat sempurna. Kesadaran Elma langsung penuh karena dipaksa oleh keadaan. Akhirnya, Elma melirik ke samping kanannya. Seorang lelaki yang terlihat muda sedang tidur bersama dengannya.
Telanjang dada?!
Elma yang baru sadar akan dirinya yang tidak mengenakan pakaian sama sekali baik atas maupun bawah, sontak terkejut bukan main. Pergerakannya yang menarik selimut untuk menutup tubuhnya membuat lelaki di sampingnya terganggu.
Mata biru yang seindah lautan itu menatap dirinya. "Are you, okay?" Katanya dengan suara serak khas bangun tidur.
"S-siapa?!" Elma terlihat waspada dengan mundur sampai ke sudut ranjang.
Senyuman yang sangat tipis terbentuk. Lelaki itu mengubah posisinya menjadi duduk seperti Elma. Tanpa ada rasa malu dengan bagian dadanya yang terlihat jelas tanpa busana, ia mendekat. Lelaki itu memberikan sebuah kecupan di bibir yang belum sempat Elma hindari.
"Good morning," ucapnya lagi dengan suara yang masih serak.
Lelaki muda itu tersenyum dengan mata yang masih terlihat mengantuk. Dia nampak menyukai ekspresi yang Elma perlihatkan sekarang ini.
Kenapa bisa semanis ini?
"Aku tanya, ya!" Nada Elma mulai meninggi. Lelaki muda tersenyum menanggapinya dengan seringaian.
"Your, sugar baby," ucapnya dengan enteng.
Mendengar hal tersebut, jelas membuat Elma tercengang. Apa yang sebenarnya terjadi? Seolah tahu akan kekhawatiran seorang Elma Aqila, beberapa ingatan memaksa masuk ke dalam alam bawah sadarnya.
Elma yang merasakan sesak pada dada dan kepala yang berdentum hebat, akhirnya pingsan. Hal tersebut membuat lelaki muda itu kaget bukan main.
Tanpa pikir panjang dan rasa malu, lelaki itu memakaikan Elma pakaian bersamaan dirinya yang juga memakai pakaian lengkap. Selesai itu semua, dengan langkah cepat. Lelaki itu menggendong Elma dan langsung membawanya untuk pergi menuju rumah sakit.
Tidak mungkin dia meninggalkan seseorang yang sedang pingsan bukan?
❁❁❁❁❁
Tatapan khawatir terlihat dari seorang lelaki muda yang menemani malam panjang Elma, lelaki tampan dan menawan dengan warna mata berwarna biru terang seperti menatap lautan yang begitu indah. Rendy Arkatama, namanya saja terlihat indah dan begitu pas untuk dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I BECAME THE SUGAR MOMMY (TELAH TERBIT✓)
Fiksi Umum[ JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW TERLEBIH DAHULU, SEBELUM MEMBACA YA! ] Bab tidak lengkap, ingin Versi lengkap ada di novel. ♡ Umur bukanlah patokan untuk seseorang jatuh cinta. Hal tersebut memanglah benar. Hanya saja Elma yang dikhianati oleh calon peng...