06.00
Seorang wanita paruh baya menjinjing dua kantung plastik besar yang berisi persediaan bahan makanan untuk tuan muda Jungkook. Ia letakkan bawaannya di lantai lalu merogoh sebuah kunci disaku apronnya untuk membuka pintu paviliun dan segera masuk menuju dapur untuk memasak sarapan tuan muda.
"Ooh Tuhan aku melupakan daging kesukaan tuan muda "keluh nya sambil menunduk menatap kantong bawaannya dengan tetap melangkah ke tujuan.
"Setelah ini aku akan ambil di dapur manor" lanjutnya mengalihkan pandangannya dan mata nya melebar saat melihat pintu di dekat dapur terbuka lebar dengan rantai yang tergeletak di lantai .
Ia mematung dan tanpa sadar menjatuhkan semua barang yang di bawa.
"Tu... Tuuan muda " ucapnya lari tergopoh gopoh menuju kamar tuan muda nya
Tok...tok...tok
Ia ketuk pintu kamar tuan muda nya dan menunggu beberapa detik sembari meremas jemarinya namun tak ada jawaban dari dalam.
Tok...tok...tok...
Ia ketuk lagi namun hasilnya tetap sama .
"Maaf tuan saya bertindak lancang " ucapnya sambil membuka pintu kamar tuannya. Dan matanya kembali melebar saat tak melihat Jungkook di atas ranjang.
Maid tersebut berlari menyisiri kamar namun Nihil. Tak ada siapapun disana.
"Tuan muda... Tuan... " panggilnya sedikit keras namun tak ada jawaban
"Tolong jangan nekat tuan muda" gumamnya berlari kembali pintu belakang
Maid lari keluar paviliun , menengok sekitar dan berlari mendekati tembok yang melingkari area manor house
Seketika ia menutup mulut dengan tangannya saat matanya menangkap simpul putih yang tersangkut di sebuah besi.
"Tuan besar... Tuan besar... " ucap maid susah payah seolah jantungnya hampir lepas.
Dia berlari tergopoh gopoh menuju manor untuk melapor kepada tuan besar Jeon.
"Kepala pelayan... Kep.. Hah tolong tuan muda... " panggil maid dari arah pintu belakang berlari ke dalam manor sembari menepuk pelan dadanya dan seorang pria paruh baya yang baru keluar dari kamar menatap sang maid
"Apa yang kau lakukan di dalam manor? Dimana letak tata kramamu ?" tegur kepala pelayan pada maid yang berada di bawah naungannya.
"Tu... Tuu.. Tuaann maafkan aku. Tuu.. Tuan muu.. da.." ucapnya dengan nafas terengah engah
"Atur nafasmu dan katakan dengan benar " ucap kepala pelayan dan maid pun menarik nafas yang panjang , menghembuskan nya pelan dan mengulanginya beberapa kali
"Tuan muda... Tuan muda tidak ada di kamarnya" ucapnya cepat merasa panik dan takut
"Apa maksud mu?? Kau sudah memeriksa nya di perpustakaan?" tanya kepala pelayan
"Tuan muda kabur. Saya melihat rantai rusak dan kain simpul ditembok belakang" jelas maid cepat dan kepala pelayan melebarkan matanya
"Ikut aku " ucap kepala pelayan berjalan cepat menaiki tangga diikuti maid pribadi jungkook
Mereka berhenti di depan pintu bercat coklat dan saling menatap beberapa detik
Tok...tok...tok...
Kepala pelayan mengetuk pintu tersebut lalu menunggu beberapa saat namun tak ada tanda tanda sang pemilik kamar telah bangun dan ia terpaksa membuka pintu sebab keadaan darurat
"Tunggu di depan pintu " titahnya pada maid. Kemudian dia melangkah mendekati ranjang dengan satu tangan di lipat ke belakang tubuh lalu membungkuk kecil
"Tuan besar " panggil nya lembut namun tuan Jeon masih lelap dalam tidurnya
"Tuan besar.. " ulangnya dan Tuan Jeon menggeliatkan badan nya lalu terbangun
"Ada apa??" tanya tuan jeon
"Mohon minum terlebih dahulu tuan" ucap kepala pelayan meraih segelas air diatas nakas dan mengulurkannya kepada Tuan Jeon.
"Ada urusan apa kau membangunkanku pagi pagi begini " tanya tuan Jeon
"Tuan muda...."
"kenapa dia? Berulah lagi?" sela tuan jeon dengan pandangan mata tajam.
Dia lalu duduk di pinggiran tempat tidur ."Tuan muda tidak ada di paviliun , tuan besar "
'APA MAKSUDMU???!!!!" bentak tuan besar Jeon berbalik tubuhnya menatap kepala pelayan dengan marah
"Maaf tuan besar maid pribadi tuan muda mengatakan jika tuan muda jungkook tidak ada di paviliun" jelas kepala pelayan.
"DIMANA DIA SEKARANG???!!!"
" ada di depan kamar tuan " jawab kepala pelayan semakin merunduk
Tuan jeon melangkah keluar kamar dan berhenti di ambang pintu saat melihat seorang maid duduk bersimpuh
"APA YANG KAU LAKUKAN??!!" teriak tuan jeon menggema di seluruh manor dengan feromonnya yang menguar tak terkendali
"Am..ampuni sa..sa..saya tuan besar. Saya mohon ampuni kesalahan saya tuan" ucap maid terbaru merasa lemas sebab feromon tuannya
"Sa..sa.. Saya hanya menjalankan perintah tuan untuk meninggalkan tuan muda seorang diri "Tuan Jeon tak menjawab ia bawa langkah nya menuruni tangga dan berjalan ke arah pintu belakang menuju paviliun diikuti kepala pelayan
Kaki panjangnya memasuki paviliun dan berhenti di dekat tangga dengan mata tajam yang memindai sekitar
"maid mengatakan jika tuan muda kabur ke hutan belakang paviliun tuan" jelas kepala pelayan dan tuan Jeon kembali memeriksanya
Derap kaki tegas menggema di dalam paviliun dan tuan Jeon menendang rantai di depan pintu belakang menciptakan bunyi gemerincing ramai . dia lalu melanjutkan langkahnya
Dia lipat kedua tangannya ke belakang tubuh meneliti tembok yang menjulang tinggi di hadaoannya dan ia menatap datar pada simpul putih yang tersangkut di atas.
"Perintahkan beberapa orang untuk mencarinya tapi jangan menonjol di publik. Kabarkan pada kerabat untuk bungkam dan jangan sampai ayah dan trah volkov tau masalah ini"
"Baik tuan besar" jawab kepala pelayan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is You
RomanceSeorang putra bangsawan di kucilkan di sebuah paviliun area belakang mansion sejak dia berusia 10 tahun karena insiden yang tidak di sangka. Dan tiba tiba sang ayah memberi kabar tuan muda akan di jodohkan dengan putri seorang bangsawan yang lebih...