"Jin... Aku ingin membeli buku baru" ucap jungkook antusias dengan binar jernih
"Kita beli apapun yang kau mau . pakaian baru , dan semua yang kau butuhkan " sahut jin
"Susu , daging , buku , kanvasmu , cat lukismu , sayuran dan makanan di festival" kata jungkook cepat dan jin hanya tersenyum melihat kepolosan istrinya. Jin membungkam mulut istrinya yang terus mengoceh dengan sebuah ciuman yang lembut
"Setelah ini kita akan pergi ke festival untuk menikmati semua makanan dan wahana disana mon ange" kata jin sambil menatap jungkook mesra.
"Aku tidak sabar" ucap jungkook riang
Lagi lagi mereka tidak sadar jika ada yang memperhatikan dari kejauhan dengan senyum penuh makna.
"Aku mencari kalian di seluruh area festival" ucap vincen dari arah belakang Jungkook dan kedua pasangan itu menoleh bersama.
"Lukisan mu?" tanya Tristan
"Laris tanpa persaingan sengit" kata jin sambil tertawa
"Memonopoli perdagangan dengan alasan trik penjualan " sindir vincen bercanda.
"Begitulah cara nya berdagang harus putar akal untuk untung besar"
"Cih alasan mu jin " kata tristan tertawa geli. Keempat orang itu tertawa bahagia. Bagaimana pun vincen dan tristan ikut bahagia jika jin bahagia. Mereka adalah support system jin sejak orang tua jin meninggal dunia. Dan sekarang mereka pun menerima jungkook dan menganggap nya seperti adik sebagaimana mereka menganggap jin.
"Ayo kita pergi" ajak vincen
"Kalian pergilah dulu. Aku ingin ke toilet umum " ucap jin
"Proses pencernaan nya sedang lancar karena lukisan nya terjual habis " sindir vincen. Jin tertawa dan beranjak pergi sembari melambaikan tangan dan jungkook pergi lebih dulu bersama vincen dan Tristan
"Kau tidak lelah kook?" tanya tristan di tengah perjalanan
"Tidak" jungkook menjawab sambil tersenyum kepada pasangan suami istri itu. "Sangat menyenangkan bisa melihatnya menjual lukisannya. Melihatnya menilai sesuatu dari sudut pandang yang berbeda dan mendengar setiap tutur katanya yang berat namun menyimpan hasrat cukup tinggi terhadap kehidupan . dia sangat menyenangkan"jelas jungkook memandang kedepan , tersenyum tipis
"Cinta memang begitu cepat tumbuh " ujar Tristan kepada jungkook
"Cinta?"
"Kau tak sadar kook?" sahut vincen dan jungkook menggeleng membuat dua orang yang bersamanya terkekeh
"Dari caramu menjelaskan tentangnya saja sudah terlihat perasaanmu mulai tumbuh. Karena orang yang tidak memiliki perasaan tidak akan mudah memberikan senyumannya ketika orang yang di maksud tidak ada di sisinya" jelas vincen dan jungkook mulai menalar ucapan vincen dan meraba perasaannya sendiri.
"Jangan terlalu di pikirkan. Biarkan semuanya mengalir dengan sendirinya" sambung tristan memenuhi.
"Sama seperti ucapan jin dia jiga memintaku mengalir begitu saja" ujar jungkook polos dan vincen terbahak
"Kau terlalu jatuh ke dalam pesona seniman bodoh itu kook" ledek vincen masih dengan tawanya
"Jangan menggodanya sayang . lihatlah dia menunduk malu" bela tristan
"Maafkan aku kook. Aku hanya merasa lucu melihat kalian karena aku pernah di posisi ini. Bedanya aku dan tristan hasil dari perjodohan orang tua " jelas vincen
"Kau beruntung di cintai pria semanis dan selembut jin. Semoga kalian selalu bahagia selama nya berdua" sambungnya lagi
"Kita sudah sampai. " kata jungkook dengan binar cerah
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is You
RomanceSeorang putra bangsawan di kucilkan di sebuah paviliun area belakang mansion sejak dia berusia 10 tahun karena insiden yang tidak di sangka. Dan tiba tiba sang ayah memberi kabar tuan muda akan di jodohkan dengan putri seorang bangsawan yang lebih...