#23 Peran Yang Mengerikan

1 1 0
                                    

*selamat membaca*

*

"Fay," seru sang kaka

Mungkin ini adalah awal, dari semua segala pertanyaan yang akan datang. Karena ketika makan malam tiba, Fay mengatakan pendapatnya di hadapan anggota keluarganya. Walau sulit untuk diterima, tapi Fay tidak perduli bagaimana reaksinya, sebab Fay langsung menghindar dengan segera masuk ke dalam tempat ternyamannya. Walau pada akhirnya Fay hanya bisa bersandar pada pintu yang sengaja Fay kunci dari dalam, bahkan ketika sang kaka ipar datang menghampiri Fay.

"Apa maksudmu Fay?" wajah senang sang ibu seketika menghilang.

"Fay, jaga ucapanmu." dengan lembutnya, Savira berusaha mengingatkan Fay.

"Diam ditempatmu!" gertak Ervan.

"Fay!!"

Segala pertanyaan yang berisi peringatan itu terus terngiang di kepala Fay, bahkan ketika Fay sudah berusaha untuk menghindar. Fay menjatuhkan dirinya di balik pintu, dengan menekuk tubuhnya yang terasa bergetar. Rasa takut ini membuat Fay menahan tangisannya, diikuti semua memori yang keluar dalam ingatan Fay.

"Ada apa ini Fay, kenapa kamu tiba-tiba berubah?" tanya Kayden, yang sedang dipenuhi rasa penasaran akan perubahan pada diri Fay.

Entah lah, hanya pertanyaan itu yang terdengar menenangkan bagi Fay. Saat Fay memilih pergi, Kayden langsung mengejar Fay untuk meminta penjelasan, hingga tidak memperdulikan tempat dimana mereka berada. Di lorong sekolah yang panjang ini, Fay dan Kayden berbicara serius di saat ada banyak orang yang berlalu lalang.

"Entahlah," Fay tidak menjelaskan dengan pasti.

"Tapi aku rasa," manik mata Fay mengarahkan tatapan datar kepada Kayden.

"Kali ini benar-benar takut." lanjut Fay.

"Apa maksudmu Fay?" Kayden tidak langsung mengerti.

"Kamu benar, lebih baik jika tidak mengulangi masalah yang sama. Aku pikir itu hanya alibi, tapi itu cukup untuk membuat aku berpikir lagi. Sekarang aku benar-benar takut, entah kekuasaan, pertemanan, atau bahkan pada keluarga. Jadi aku hanya bisa percaya diriku sendiri, hanya diriku sendiri." Fay memberikan penjelasan yang cukup masuk akal.

"Meskipun begitu, tolong bantu aku berubah. Kayden." Fay bahkan meminta bantuan kepada Kayden.

Pada momen ini siapa yang tidak akan senang? tentu Kayden memang mengharapkan hari ini datang.

"Ayo kita lalui ini bersama Fay," Kayden setuju untuk membantu Fay.

Perubahan yang tidak mudah memang, hingga Fay meminta bantuan dari Kayden. Terlebih lagi, Fay baru menyadari bahwa lebih sulit untuk menghindari keluarga sendiri alih-alih menghindari orang lain. Karena bisa dibilang, mungkin taruhannya itu warisan? Yah, jika Fay berani membuat nama keluarga ZF Group tercoreng, mungkin juga Fay bisa diasingkan begitu saja, seperti yang terjadi pada Frey.

Menurunkan garis keturunan, tidak semuanya terasa menyenangkan, karena selain menurunkan kekayaan, warisan itu menurunkan kekuasaan yang cukup menakutkan. Fay, kini benar-benar diliputi rasa takut akan kekuasaan.

**

Sebuah ruangan yang terbentang luas dan besar, dilengkapi dengan makanan mewah yang hanya di sajikan untuk para siswa kelas atas. Dimana, ada banyak para koki pilihan di dalamnya. Dengan menyajikan berbagai jenis olahan makanan, hingga menyajikan makanan dari luar. Semua fasilitas ini disediakan hanya untuk mereka para penguasa sekolah ini, karena memiliki keistimewaan tersendiri. Tapi dibalik itu semua, tidak ada yang lebih istimewa selain bisa bersosialisi tanpa adanya status sosial.

Source Of EvilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang