#10 Perbedaan Sifat

14 1 0
                                    

*selamat membaca*

*

"Berhenti untuk terus mengoreksi, kamu yang harus berhenti. Karena aku lebih percaya dengan ucapan yang pertama kali kamu ucapkan."

Ucapan itu terus terngiang di kepala Zandra. Bahkan saat tidak atau bertemu dengan Fay.

"Ck!" Zandra berdecak lucu.

"Jadi sebenarnya dia percaya apa engga?" karena Zandra masih belum mengerti.

"Padahal aku sering mengatakan bahwa aku perduli padanya." ya, begitulah kenyataanya.

Berada lebih dekat dengan Fay, membuat Zandra selalu menjadi orang pertama yang selalu sigap untuk berada di sisi Fay. Walau dekat bukan berarti bisa selalu melindunginya, tapi Zandra selalu melakukan yang terbaik untuk Fay. Tapi, segala permasalahan yang ada membuat Zandra tidak mengerti.

Kenapa orang lama selalu terhubung satu sama lain. Dengan duduk termenung di tepi danau, Zandra ingin mengetahui alasannya.

"Ka!" panggil Salsabilla.

Zandra lantas melambaikan tangannya, lalu Salsabilla berlari mendekatinya, lalu duduk di samping Zandra.

"Maaf, udah buat kamu nunggu lama." Salsabilla merasa tidak enak.

"Engga ko," elak Zandra.

"Jadi, apa yang kamu tanyain?" Salsabilla tidak mau bertele-tele.

"Ini soal–" tapi Zandra tidak enak untuk menanyakannya.

"Apa ini soal aku dan Fay?" tebak Salsabilla.

Hal yang ingin ditanyakan langsung ditebak, membuat Zandra merasa tidak enak.

"Santai aja, aku bakal jelasin." Salsabilla memahami perasaan Zandra.

"Maaf sebelumnya kalo gak sopan," lirih Zandra.

"Engga ko, bagiku ini seperti mengingat masa remaja yang penuh dengan cerita." itulah temanya.

Ketika masa menuju pertumbuhan menjadi seseorang yang dewasa, wajar jika labil dalam mengartikannya. Zandra mengerti perihal itu, karena begitulah awal mula Zandra bertemu dengan Fay. Hingga ke pertemuan berikutnya, penuh dengan segala perasaan yang terus bertambah. Bertatap muka sekali lagi, walau dari kejauhan. Zandra mengenang pertemuannya dengan Salsabilla semalam.

Hingga pagi ini Zandra melihat Fay berjalan dengan sangat cepat, melintasi lorong di seberang. Zandra tidak dapat berlari sejauh itu, hingga Zandra hanya bisa melihat Fay dari kejauhan. Juga momen tidak terduga terjadi, saat Fay dan Salsabilla berpapasan. Hal itu hendak memancing kaki Zandra untuk berlari, namun tidak jadi sebab Fay seperti mengacuhkan keberadaan Salsabilla.

Itu mungkin membingungkan bagi Salsabilla, juga bagi Zandra. Pasalnya dahulu mereka adalah musuh bebuyutan, hanya karena kesalahpahaman di antara mereka.

"Apa ini?"

Bukannya senang, Zandra malah kebingungan. Karena Fay tidak semudah itu untuk berubah.

**

Pertandingan basket antar kelas di adakan, tanpa adanya pemberitahuan sebelumnya. Sehingga tidak ada persiapan, selain mereka yang siap untuk melakukan pertandingan. Diawali dengan tim wanita, dengan Geby pemimpinnya dari kelas mereka, lalu tim lawan mengutus seseorang juga untuk menjadi ketua timnya.

Tidak ada yang menarik di pertandingan ini, selain di tim lawan ada Salsabilla sang musuh bebuyutan. Tapi tidak ada yang perlu dikhawatirkan, sebab permusuhan ini tidak dilakukan secara terang-terangan. Fay memilih duduk di bangku penonton, dengan Kayden dan Miko duduk bersejajar dengan Fay.

Source Of EvilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang