#19 Sulitnya Memahami

11 1 0
                                    

*selamat membaca*

*

Tidak ada penyelesaian terbaik dari sebuah masalah, selain memperbaiki komunikasi. Ketika saat ini menghindar bukan menjadi pilihan, karena itu malah jadi boomerang dalam diri Fay. Ya, memang Fay akui bahwa Fay memang tidak berniat untuk diam. Naluri kejam Fay selalu datang, di saat Fay memilih untuk diam, lantas siapa yang akan tahan? Fay sendiri bahkan ingin melampiaskannya.

Memberikan peringatan yang berisi ancaman, memang menjadi keahlian bagi Fay. Seperti menunjukkan kekuatan, tapi Fay sendiri bahkan tidak kuat jika jatuh sendirian. Fay, di hadapi dengan banyak pilihan. Menunggu di tepi jalan, itulah yang Fay lakukan, karena hanya ingin menunggu seseorang. Tidak lama yang ditunggu pun akhirnya datang, lalu berjumpa dengan seseorang lainnya.

Di tepi taman yang lapang, dua orang insan seperti sedang dipertemukan dengan cara yang di luar dugaan. Karena ketidak terdugaan ini, salah satunya bahkan ingin segera menghindar.

"Tunggu Sal," henti Kayden, saat Salsa hendak memilih pergi.

Tidak seperti apa yang sudah dijanjikan, dan itu yang membuat Salsa kesal.

"Apa lagi? Kenapa kalian saling bergantian ingin bertemu denganku!" hentak Salsa kesal.

"Siapa maksudmu?" tanya Kayden bingung.

Sontak, Fay yang berada tidak jauh di sana langsung mencari tempat persembunyian, dan kebetulan ada sebuah dinding tembok pembatas yang tidak besar namun cukup untuk melindungi Fay.

"Apa ini?" Fay pun bahkan dibuat bingung, lalu Fay melihat salah seorang lainnya. Seseorang sedang berada di balik pohon yang rindang, dan seseorang itu sedang bersandar dengan santainya.

"Apa ini ulahmu?" tanya Fay, dengan mimik mulut yang tidak mengeluarkan suara.

Jelas, bahwa ini memang ulah Miko, karena tanpa rasa bersalah malah tersenyum ke arah Fay. Setelah lama menghindar dua insan ini malah dipertemukan, di saat situasi terasa membingungkan. Dan siapa sangka, yang menyatukannya ialah temannya sendiri.

"Jangan terlalu polos," cela Salsabilla.

Celaan itu, berhasil melukai hati Kayden. "Lalu apa yang kamu lakuin? Kenapa tiba-tiba datang lagi?"

"Jadi kamu masih bertanya-tanya?" tekan Salsabilla kesal.

"Karena itu seperti klise bagiku." tegas Kayden.

"Maka dari itu, kenapa hanya kamu yang paling merasa tersakiti di sini!!" suara Salsabilla terdengar gemetaran.

Tapi di tempat yang lain, seperti ada amarah yang selama ini di tahan. Tapi tentang apa ini? Fay di buat bingung tatkala mendengarkannya dari kejauhan, diikuti Miko yang ikut fokus mendengar. Manik mata Fay dan Miko bertemu, tatapan dengan penuh rasa penasaran yang tidak ada satupun dari mereka yang mengerti maksudnya.

"Lalu aku harus apa? Haruskah aku meminta maaf atas apa yang gak aku lakuin," Kayden pun seperti tidak terima.

"Seengganya kamu seorang pria!!" kata Salsabilla.

Suara yang tadinya gemetar, kini mengeluarkan tangisannya.

"Seharusnya kamu bisa melindungi apa yang kamu punya, bukannya malah membiarkannya terjadi. Karena begitulah tugas seorang pria, bukan malah membuat seorang wanita terluka. Karena itu, aku benci banget sama kamu!!" Salsabilla dengan puas mengeluarkan tangisannya.

Kayden seketika dibuat terdiam, tatkala melihat seorang wanita menangis di depannya. Ketika dahulu mereka saling jatuh cinta, namun kini malah menjadi luka yang berakhir dengan penuh air mata. Kayden dibuat tidak berdaya. Namun di tempat lainnya, perasaan ini terdengar seperti sebuah alasan, dimana Fay dan Miko tidak punya jawabannya. Persahabatan mereka saja sudah sangat merepotkan, apalagi jika berbicara tentang perasaan.

Source Of EvilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang