"Hei, sayang bangun" Genji menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajah Reika.
"5 menit lagi" entah sudah lima menit ke berapa yang Reika ucapkan pagi ini.
Genji kali ini tidak ingin memberikan toleransi untuk Reika. Mereka bisa terlambat untuk Ospek di hari pertama. Genji mendudukkan Reika di samping wastafel. Sedangkan Reika masih bersikeras ingin tetap tidur.
"Aku sudah bilang kan tadi malam, jangan menonton drama hingga tengah malam" Genji memberikan segelas air untuk Reika berkumur. Reika menerima gelas itu dengan malas lalu mulai berkumur.
"Iiiii" Ujar Genji pada Reika. Reika dengan patuh membuka mulutnya dan mengucapkan i menampakkan deretan giginya yang rapih.
Genji lalu mulai menyikat gigi Reika dengan perlahan agar Reika tidak kesakitan.
"Buka mulutmu" Reika hanya patuh dan membuka mulutnya.
"Ini berkumur lagi"
"Cepatlah dan mandi, atau mau mandi bersama?" Mendengar ucapan Genji kesadaran Reika seakan-akan diisi hingga tumpah. Ia lalu turun dan menuju shower.
"Keluar, aku bisa mandi sendiri" Reika mengerutkan dahinya dan mengusir Genji untuk pergi. Genji hanya terkekeh lalu ia keluar, membiarkan Reika untuk bersiap-siap.
Setelah mandi dan bersiap-siap Reika keluar menuju meja makan. Pagi ini adalah tugas Genji untuk membuat sarapan. Jadi tentu saja sarapan sudah tertata rapih di atas meja makan.
"Sayang kau yakin?" Genji menatap penuh mohon pada Reika yang sibuk dengan sarapannya.
"Iya aku yakin, ini pasti akan sangat menyenangkan" Reika begitu bersemangat sedangkan Genji tidak. Bagaimana tidak setelah menonton sebuah drama baru, muncul ide gila dalam pikiran Reika. Yaitu merahasiakan pernikahan mereka di kampus. Jadi tidak akan ada yang tau kalau mereka sudah menikah, hanya teman-teman dekat mereka dari SMA.
"Tapi aku ingin pamer kalau kau istriku"
"Tidak Genji, tidak. Pokoknya orang-orang di kampus hanya boleh tau kalau kita ini teman. Paham?"
"Ayolahhh bagaimana bisa aku tahan"
"Kalau tidak mau kau bisa tidur di sofa sampai kita lulus"
"Ahhh baiklah" Mau tidak mau, dari pada di rumah juga harus bersikap seperti orang asing lebih baik mengikuti keinginan Reika.
"Ayo berangkat" Reika sudah selesai sarapan dan juga merapikan meja makan dan piring-piring kotor.
Setelah menikah Reika dan Genji memutuskan untuk membeli sebuah apartemen di dekat kampus mereka.
"Sayang kunci mobilku dimana?" Tanya Genji sambil mengobrak abrik kabinet tv. Reika hanya menggelengkan kepalanya, hampir setiap hari ada saja yang Genji cari. Entah kunci mobil, dompet bahkan kaus kakinya. Jadi ini rasanya menjadi seorang istri dan ibu rumahtangga.
Ia paham sekarang kenapa mamanya selalu marah kalau ia menanyakan barang-barang miliknya yang entah di simpan dimana.
"Coba liat di meja riasku" Genji lalu masuk ke kamar dan keluar dengan kunci mobil di tangannya.
"Ayo"
"Tidak, kau pergi dengan mobil. Aku akan naik bus"
"Ahhh apalagi ini?"
"Cepat pergi, kalau kita berangkat bersama kan orang-orang bisa curiga"
"Lagipula di kampus juga banyak teman kita. Dan siapa yang peduli kalau kita datang bersama"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HUSBAND GENJI
Fanfictionudah baca my boyfriend Genji belum? jadi inilah season 2 untuk cerita sebelumnya. jadi bagaimana kisah rumah tangga pasangan muda Reikà dan juga Genji? apalagi mereka yang dengan sengaja