Mobil Genji berjalan menyusuri kota Toarushi. Mereka melewati sebuah bagian kota yang disebut sebagai tempatnya bersenang-senang di malam hari. Dan di segini benar-benar sepi seperti tidak ada apa-apa.
Padahal banyak klub malam dan juga tempat hiburan malam disana.
"Okuma, sebenernya tau tinggal di tempat seperti apa?" Yukie menatap keluar jendela memperhatikan sekitarnya.
"Ini bukannya tempat hiburan malam? Rumornya tempat ini..." Seiji membayangkan setiap rumor yang beredar tentang daerah yang satu ini.
"Jangan banyak tanya dan diam saja"
Mobil Genji lalu berbelok melewati sebuah lorong yang sangat gelap bahkan di siang hari. Lalu diujung lorong terdapat sebuah gerbang yang sangat besar.
Genji membunyikan klakson mobilnya beberapa kali. Lalu penjaga yang menjaga didepan dengan cepat membukakan pintu untuk mereka.
"Reika ini rumahmu?!" Rena benar-benar shock saat Genji membawa mobilnya masuk hingga ke pintu depan rumah Reika.
"Ya ini rumahku, hehe" Reika membuka pintu lalu turun.
Beberapa penjaga yang berdiri didepan pintu langsung menunduk memberi hormat pada Reika dan Genji.
"Kau bilang keluarga mu biasa saja" Rena membungkuk-bungkuk memberi salam kepada pelayan dan penjaga yang menunduk pada mereka.
"Ya memang biasa saja"
Ujung bibir Reika terangkat membentuk smirk. Ia sangat puas melihat ekspresi wajah terkejut Yukie dan Seiji. Coba saja setelah ini mereka berani mengejek Reika lagi bahwa orang tuanya tidak mampu.
"Tolong parkir mobilku" Genji memberikan kunci mobilnya pada penjaga lalu mengikuti Reika dan yang lainnya masuk.
"Selamat datang nona" kepala pelayan menyambut Reika.
"Papa dan Mama ada dimana?" Tanya Reika.
"Sedang berada di kantor nona. Paviliun barat sudah di siapkan sesuai permintaan anda"
"Baiklah, tolong bawakan Snack dan minuman ke sana. Ayo teman-teman lewat sini" Reika berjalan lebih dulu menuju paviliun barat. Rumah dengan gaya Jepang yang sangat kental. Sejauh mata memandang rumah ini benar-benar terlihat mewah dengan gaya elegan. Seakan-akan masuk ke dalam film kerajaan Jepang.
"Baik nona"
Mereka tiba di paviliun barat yang terletak di samping kolam ikan milik ayahnya.
"Apa pekerjaan orang tuamu Reika-san?" Tanya Yuta sambil mengeluarkan
buku-bukunya dari dalam tas."Hanya mengelola beberapa usaha" entah mengapa kalau sudah pulang ke rumah aura mahal Reika semakin menyala. Apalagi caranya duduk dengan tegak seakan-akan melambangkan bahwa dirinya dari keluarga hebat.
"Jangan terus mengatakan hanya, kau membuatku shock berat" Rena memukul lengan Reika pelan. Gadis ini terus merendah dan memberikan kejutan yang gila seperti ini.
"Iya maaf maaf"
Beberapa pelayan berjalan ke paviliun dengan membawa beberapa nampan berisi snack dan juga minuman.
"Letakan di sini. Tidak boleh ada yang datang ke sini selama kami masih mengerjakan tugas. Paham kan?"
"Kami paham nona" mereka menunduk lalu pergi.
"Ayo fokus" Reika mulai fokus pada laptop didepannya.
Mereka sibuk dengan pekerjaan masing-masing sambil berdiskusi sesekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HUSBAND GENJI
Fanfictionudah baca my boyfriend Genji belum? jadi inilah season 2 untuk cerita sebelumnya. jadi bagaimana kisah rumah tangga pasangan muda Reikà dan juga Genji? apalagi mereka yang dengan sengaja