Ospek #2

16 4 0
                                    

"Di sini di larang merokok" Naoya merampas rokok dan pemantik dari tangan Reika. Reika hendak marah tapi melihat Naoya yang merampas rokoknya ia hanya meminta kembali rokoknya tanpa suara.

"Aku tidak bisa mengembalikan rokokmu, setelah ospek selesai baru akan aku kembalikan" Reika menghela nafas panjang. Sebenernya ia tidak begitu peduli, tapi dekat dengan Naoya cukup menyenangkan. Maksudnya berteman.

Reika berniat untuk punya banyak teman di masa kuliah.

"Terserah kau saja" Reika berjalan menjauh dari tepi danau dan Naoya mengikutinya dari belakang.

Tiba-tiba entah dari mana Genji muncul. Dengan rokok yang dia apit di bibirnya.

Genji dengan cepat mengapitkan rokok pada bibir Reika lalu membakar rokok itu.

"Ayo, ada area bebas merokok disana" Genji menarik tangan Reika untuk pergi. Berniat hanya untuk berdua saja, tapi ternyata Naoya mengikuti mereka.

"Kalian mau kemana?" Tidak di sangka Yukie dan juga beberapa siswi lain mengikuti mereka.

"Area bebas rokok di depan" jawab Genji.

"Takiya-san kau lulus dari SMA mana?" Yukie berjalan di samping Genji. Sepertinya ia benar-benar tertarik pada Genji.

Sedangkan Reika diapit oleh Rena dan Eiji. Sedangkan Naoya dan Shion berjalan di belakang.

"Aku? Dari Suzuran" jawab Genji diselingi dengan asap rokok yang ia hembuskan.

"Wah sekolah gagak itu ya"

"Kau Takiya Genji yang sebelumnya mengalahkan Serizawa Tamao kan?" Tanya Akira. Sepertinya ia berasa dari Toarushi juga.

"Emm ya"

"Kalau Okuma-san?" Tanya Rena.

"Sma perempuan Toarushi, bukan sekolah spesial"

"Aku lulus dari SMA perempuan Yakinoma"

"Ohhh Soma-can itu adalah sekolah elit ya"

"Hehe ya bisa dibilang begitu"

Reika berjalan lebih dulu dan duduk di bawah kanopi yang bertuliskan area merokok.

"Okuma-san bukankah merokok itu tidak baik untuk perempuan? Kau nanti tidak bisa hamil kalau sudah menikah nanti" ucapan Yukie membuat Reika dan Genji tersedak dengan asap rokok mereka sendiri.

"Kau dengar omong kosong semacam itu dari mana?" Setelah terbatuk-batuk cukup lama Reika terkekeh kecil tidak percaya dengan ucapan Yukie.

"Aku membacanya di buku"

"Soma-san rajin membaca juga ya"

"Aku memilih untuk tidak percaya, hahaha"

•°•°•

Waktu istirahat sudah hampir selesai mereka berjalan bersama menuju aula. Tapi saat sudah di pintu masuk Genji memberi isyarat agar Reika jangan dulu masuk.

"Aku perlu ke toilet sebentar" Reika berbisik pada Rena lalu ia berjalan pergi.

"Kenapa?" Tanya Reika pada Genji yang menunggunya di taman yang benar-benar sepi dan minim pencahayaan. Ya memang tempat yang cocok agar mereka tidak ketauan.

"Apa bibirmu tadi menyentuh bibir Otsuka?" Genji memanggilnya hanya untuk menanyakan hal ini? Buang-buang waktu saja.

"Tidak sama sekali" walaupun Reika bilang tidak, Genji mendekat dan mengecup bibir Reika diiringi dengan lumatan kecil. Tapi tidak lama hingga Reika mendorong tubuh Genji.

MY HUSBAND GENJITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang