#5

14 2 0
                                    





"Kau mau kemana?" Genji keluar dari kamar dengan setengah kesadaran yang masih berada dalam mimpi. Sedangkan Reika sedang minum susu di ruang tamu. Sudah rapih dan cantik bersiap untuk pergi ke mall dengan teman-temannya.

"Hang out sama teman-teman aku" ujar Reika dengan santai sambil berjalan kembali ke dapur untuk meletakkan gelasnya.

"Aku sudah buatkan sarapan untukmu"

"Kau akan jalan-jalan dengan siapa? Kenapa tidak bilang dulu?" Genji bersandar di dinding sambil melipat kedua tangannya didepan dada.

"Dengan Minori dan teman SMA ku yang lainnya. Kenapa sih, memangnya masih perlu ijin?" Reika berjalan mendekati Genji.

"Tentu saja perlu, sekarang kau bukan gadis singel. Kau sudah punya suami, jadi kalau mau melakukan apa-apa kau harus ijin dulu" omel Genji. Tapi Reika malah tertawa melihat wajah Genji yang sedang mengomelinya.

"Aku pergi dulu ya sayang, jangan marah-marah" Reika sedikit berjinjit untuk mengecup bibir Genji sejenak. Tapi Reika menarik dirinya terlalu cepat.

Genji dengan cepat melingkarkan tangannya di pinggang Reika. Lalu menarik gadis itu kembali lebih dekat. Ia mendekatkan wajahnya lalu mulai melumat pelan bibir Reika.

Untuk beberapa saat keduanya terlarut dalam ciuman yang cukup dalam. Tapi Reika mendorong dada bidang Genji agar menjauh.

"Bye bye" Reika mengecup pipi Genji lalu berjalan menuju pintu.

"Aku akan berada di kantor ayah hari ini. Ada beberapa pekerjaan yang harus aku kerjakan" ujar Genji sambil berjalan mengikuti Reika hingga pintu keluar.

"Baiklah, aku sudah menyiapkan stelan hitammu di gantung di dalam lemari" ujar Reika sambil menggunakan sepatunya.

"Iya,, hati-hati di jalan. Bersenang-senang lah" Reika mengangguk lalu pergi.

•°•°•

"Kau sudah minta ijin pada Genji kan?" 

"Sudah tenang saja" Reika menepuk pundak Kiyohide.

"Mari bersenang-senang hari ini" Reika berjalan lebih dulu dengan semangat.

Mereka memutari mall dengan berbincang-bincang santai. Sesekali bahkan tertawa dengan lepas tanpa peduli dengan komentar orang-orang yang sedang melihat mereka dengan tatapan aneh.

"Lihat, seperti di toko itu sedang banyak diskon" Reika menunjuk dengan semangat ke arah sebuah toko yang menampilkan spanduk dengan diskon yang lumayan besar.

"Reika, lihat tas belanja yang kau bawa" Kiyohide menggelengkan kepalanya dengan kelakuan temannya yang satu ini. Dia sudah menenteng 6 tas belanja, tapi sama sekali tidak lelah. Ya mungkin itulah kelebihan orang kaya. Semangat menghabiskan uang.

"Hehehe, tapi aku sebenarnya cukup bosan dengan pakaian. Bagaimana kalau kita melihat-lihat barang lain? Hiasan?" Reika berjalan mundur sambil menatap teman-temannya.

"Ohh ayo pergi ke toko kecantikan, aku ingin melihat-lihat beberapa produk yang baru di keluarkan" ujar Terumi memberi ide.

"Ide bagus, beberapa skincare ku juga hampir habis" Reika lalu menggandeng tangan Terumi dengan semangat dan mereka berjalan lebih dulu.

"Tidak bisakah kita makan siang dulu? Aku kelaparan!" Ujar Minori dengan nada suara sedikit lemas.

Reika dan Terumi berbalik ke belakang dan melihat Minori yang tampak kelelahan.

MY HUSBAND GENJITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang