#13

13 4 1
                                    




Reika duduk di kelasnya sambil memperhatikan dosen yang sedang menyampaikan materi didepan. Ia sebenarnya tidak benar-benar fokus, kepalanya pusing-pusing sejak dua hari lalu.

Lebih tepatnya sejak melihat foto menjijikkan yang Sano kirimkan. Entah ia pusing karena foto itu, atau karena kelelahan. Tapi ia setidaknya harus tetap fokus.

Ditengah-tengah pembelajaran, ruang kelas terbuka dan Genji melangkah masuk. Ia tampak cukup berantakan.

Ia sepertinya kurang tidur. Dan bau alkohol yang begitu menyengat tercium saat ia memasuki kelas.

"Takiya, kau tau sekarang sudah jam berapa? Dan apa kau pikir kelasku untuk pemabuk?! Keluar sekarang." Genji yang sepertinya memang kehilangan semangat hidup itu hanya diam seribu bahasa lalu keluar.

Reika hanya melirik sejenak, ia lebih memilih untuk tidak peduli.

"Apa kalian bertengkar?" Rena berbisik pada Reika. Reika mengangkat kedua bahunya sebagai jawaban.


Usai kelas Reika dan teman-temannya duduk di bawah pohon sambil mengerjakan tugas mereka sebelum kelas selanjutnya.

"Sungguh kalian tidak bertengkar?" Eiji dengan ragu bertanya pada Reika untuk kesekian kalinya.

"Aku sudah bilang tidak, sampai kapan kalian akan menanyakan hal yang sama padaku?"

"Hanya saja"

"Sudahlah, fokus saja mengerjakan tugas kalian. Untuk apa peduli dengan urusan ku"

•°•°•

"Takiya" Genji yang sedang tidur di bawah pohon membuka matanya saat mendengar seseorang memanggilnya.

"Ohh Soma, bisa tolong panggilkan Reika?"

"Untuk apa kau ingin memanggilnya?" Yukie mendaratkan bokongnya untuk duduk di samping Genji.

"Ada yang ingin aku bicarakan dengannya. Tapi dia tidak mengangkat ponselnya"

"Mungkin dia sedang sibuk pacaran dengan Otsuka. Kau mau ikut denganku ke kantin? Kita bisa beli sup pegar untukmu"

"Apa maksudmu dengan sibuk pacaran?" Genji mengerutkan keningnya saat mendengar ucapan Yukie.

"Ohh kau tidak tau ya? Okuma dan Otsuka sudah pacaran beberapa hari lalu. Kau ketinggalan berita karena jarang ada di kampus" entah berita itu benar atau tidak. Genji benar-benar naik darah.

"Kau mau kemana?" Yukie menahan tangan Genji yang hendak pergi mencari Reika.

"Tidak perlu mencarinya, kau tidak boleh mengganggu orang yang sedang pacaran"

"Ayo, kita pergi membeli sup pegar untukmu saja" Yukie menggandeng tangan Genji dan menarik pemuda itu untuk ikut dengannya. Genji yang terlanjur jengkel hanya bisa ikut dengan Yukie.

Ia harap saat Reika melihat mereka ia sadar kalau apa yang dia lakukan juga bisa Genji lakukan.






"Apa yang mereka lakukan bersama?" Reika mengikuti arah tangan Rena menunjuk.

Genji dan Yukie, dengan tangan mereka yang saling menggenggam berjalan bersama.

"Reika..."

MY HUSBAND GENJITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang