"Jadi... Mereka gaada niat buruk ke sini"
Ucap Jayden pada saudara-saudaranya yang sedang berdiskusi didalam sebuah ruangan
"Lu yakin?" Tanya Justin tidak yakin
"Lu ga percaya? Elizabeth sendiri yang ngejelasin ke gw tadi! Dia sampe nangis! Lo masih ga percaya?" Jawab Jayden sambil menaikan nada bicaranya."Gue percaya, tapi tetep aja mereka berbahaya" jawab Justin "Justin, lu ga inget tadi yang nolong kita dari penyihir sialan itu siapa? Mereka ga mungkin ada niat jahat" ucap Jayden kesal
"Udah, gausah tengkar, Justin, gue percaya mereka gaada niat buruk, diliat dari sikap mereka, dan mereka juga yang bantu kita ngalahin pemburu sama penyihir itu kan?" Ujar Shaka
"Huh,,, terserah kalian aja dah" jawab malas Justin. Justin dari awal sebenarnya kurang suka dengan para penyihir itu, ia merasa mereka ikut-ikutan dengan urusan saudaranya.
"Untuk saat ini hati-hati aja dulu, jangan biarin mereka mendekati mahkota haimon" ucap Evan diangguk adik-adiknya
Setelah itu pun Evan pergi meninggalkan ruangan tersebut, ia berniat mencari hewan untuk di mangsa.
Saat sedang mencari mangsa, ia melihat dari atas pohon ada Gabriella yang sedang sendirian. Evan yang penasaran berniat menghampirinya.
"Gabriella?"
"Oh-ya! Evan.." Gabriella terlihat lelah "lo gapapa?" Tanya Evan sambil memegang pundak dari wanita yang terlihat lelah itu
"Gue? Gapapa, cuma sedikit cape aja" jawab Gabriella sambil tersenyum tipis "Lo lagi apa disini sendirian?" Tanya Evan
"Gue.. lagi-"
GUBRAK
tiba-tiba Gabriella terjatuh pingsan, untungnya Evan sempat menangkapnya. "Gabriella??!" Evan yang panik langsung membawanya ke tempat tinggal para penyihir.
Wushh
(anggep aja si Evan lari secepat kilat)Dari dalam rumah, Yasmine yang melihat kedatangan Evan yang membawa Gabriella pun langsung keluar dengan saudara-saudaranya
"Gabriella kenapa??!" Tanya Yasmine panik "gue gatau, dia tiba-tiba pingsan" jawab Evan
"Cepet bawa sini, biar gue obatin dia" ujar Riena. Riena adalah satu-satunya yang memiliki kekuatan untuk menyembuhkan siapapun dan penyakit apapun, sebab itu peran riena sangat penting.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Evan!!" Teriak Riena keluar dari rumah nya tersebut dengan kesal
"Ada apa?" Tanya Shaka yang kebetulan saat itu berada di dekat rumah para penyihir. "Dimana si Evan itu??!" Tanya Riena kesal "dia.. biarkan aku memanggilnya" ucap Shaka
"Ga perlu, gue udah disini. Ada apa?" Ucap Evan yang tiba-tiba muncul
"Gabriella! Gabriella digigit vampir! Itu pasti Lo kan Evan?!" Ucap Riena kesal. "Digigit? Tapi gue ga gigit Gabriella!" Jawab Evan yang terkejut dan sedikit panik
"Terus, kalau bukan Lo siapa lagi? Yang gigit Gabriella pas pertama kali Lo kan?!" Ucap Elizabeth sambil menaikan nada bicaranya
"Sabar dulu, Evan ga mungkin gigit Gabriella dua kali" ucap Shaka "terus siapa?" Tanya Yasmine "Gabriella udah sadar? Biar gue baca pikiran dia" ucap Shaka "dia belum sepenuhnya sadar" ucap Riena
"Besok, jam 3 malam sebelum matahari terbit, kalau Gabriella sudah sadar, kabari kami." Ucap Shaka diangguk Riena
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
3.00 AM"Gab? Lo udah sadar?" Tanya Yasmine pada Gabriella "iya..."
"Lo kenapa? Siapa yang gigit Lo?" Tanya RienaGabriella hanya terdiam seperti tidak ingin mereka tau apa yang terjadi padanya.
Tak lama, Shaka dan Evan yang sudah berencana untuk datang akhirnya tiba.
"Lo kenapa?" Tanya Evan "gue.." Gabriella sungguh tidak ingin memberi tahu mereka
"Sial." Ucap Shaka tiba-tiba "kenapa?" Tanya Riena "Gabriella digigit vampir lain." Ucap Shaka
"Siapa?!" Tanya Evan sambil menaikkan nada bicaranya karna kesal
"Vampir itu bukan dari keluarga kami." Ucap Shaka
"Siapa yang gigit lo?!" Ucap Evan yang kesal sambil menggenggam pundak Gabriella
Gabriella tidak ingin mereka tau,, karna takut mereka khawatir
"Siapa yang gigit Lo? Kita harus tau. Kalau Lo ga kasih tau, mereka bisa terus melakukannya sampai kau kehabisan darah." Ucap Shaka menatap tajam Gabriella"Gue... Gue gatau dia siapa.. dia tiba-tiba muncul!" Ucap Gabriella
"...." Evan terlalu kesal. Ia langsung meninggal kan rumah para penyihir itu.Shaka menarik Riena keluar rumah, karna hendak memberi tahu sesuatu
"Ada apa?" Tanya Riena "Gabriella,,, jangan biarin dia keluar sendirian" ucap Shaka "kenapa?"
"Gue takut vampir asing itu datang lagi." Ucap Shaka diangguk Riena
"Evan sangat marah sekarang. Gue ga yakin dia bisa nahan emosi nya. Jadi.. jangan pernah biarin Gabriella sendirian, dimanapun." Ucap Shaka kembali
"Oke,, gue bakal kasih tau yang lain,, makasih, Shaka." Ucap Riena diangguk Shaka
Wushh...
Shaka segera pergi karna matahari hampir terbit
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Lo beneran gatau siapa yang gigit Lo?" Tanya Wilona diangguk Gabriella
"huh.... Gara gara vampir sialan itu,, kita jadi banyak masalah!" Ucap Elizabeth yang kesal
"Heh, Lo gaboleh gitu.." ucap Riena "fakta kan?" Ucap Elizabeth sambil memasang muka malas
"Hmm... Tadi Shaka bilang.. jangan biarin Gabriella sendirian dimanapun" ucap Riena "kenapa?" Tanya Wilona
Lalu Riena menjelaskan apa yang telah Shaka katakan tadi.
"Lo gapapa kan gab?" Tanya Yasmine "iya.. itu pilihan terbaik.." ucap Gabriella di balas senyuman adik-adiknya
"Ini.. udah akhir bulan seharusnya minggu depan adalah waktunya mereka menggigit kita" ucap Lyora
"Tapi.. Gabriella gamungkin digigit lagi" ucap Wilona "iya,, butuh waktu lama untuk kita mengobati Gabriella."
Ucap RienaGabriella hanya terdiam dan merasa bersalah
"Lo gausah khawatir,,, si Evan Evan itu bisa nyari mangsa lain" ucap Elizabeth "hus.. Lo gaboleh gitu!" Ucap Lyora sambil melototi Elizabeth
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Malam harinya"Lyora, temenin gue ya,,gue mau ketemu Evan." Ucap Gabriella "sekarang?" Tanya Lyora
"Iya, sekarang"
KAMU SEDANG MEMBACA
(HIATUS) 𝑽𝒂𝒎𝒑𝒊𝒓𝒆 𝑿 𝑾𝒊𝒕𝒄𝒉
VampireSore hari, dimana itu adalah waktu para vampire mulai mencari mangsa mereka di hutan.. Nicky, vampire bungsu dari ketujuh bersaudara nya keluarga Fluid, saat sedang mencari mangsanya ia melihat seorang gadis dalam hutan itu. Saat mengikutinya ia m...