dia datang lagi

189 22 2
                                    

"Watch me, don't touch me, love me, don't hurt me, watch me don't touch me"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Watch me, don't touch me, love me, don't hurt me, watch me don't touch me"

Penyihir menyebutkan mantra "accendio" saat sedang ritual di pagi hari.

Tentunya, di pagi hari vampir tidak akan datang,,, namun.. yang lain bisa datang.


"Mmm, kalian, aku merasa ada yang datang" ucap Lyora membuat ritual berhenti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mmm, kalian, aku merasa ada yang datang" ucap Lyora membuat ritual berhenti

"Siapa? Ga mungkin vampir kan?" Tanya Wilona

"Vampir ga mungkin keluar di pagi hari" ujar Gabriella
"Mereka pergi ke arah sana!" Ujar Lyora sambil menunjuk ke arah rumah mereka

"ahh, sial" ucap Elizabeth tiba-tiba
"Ada apa? Lo denger sesuatu?" Tanya Riena
"Gue.. denger suara ketawa penyihir"
Jawab Elizabeth

"Jangan jangan..."
Gabriella tiba-tiba terkejut dan "ayo cepat ke tempat para vampir!" Ujar Gabriella diikuti saudara-saudaranya

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Disisi lain nya

"sial, dia kesini lagi" ucap Jaka
"Siapa?" Tanya Jayden "penyihir asing itu, tapi kali ini dia ga sendirian."

"Ada berapa orang disana?" Tanya Evan




"Ada berapa orang disana?" Tanya Evan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ada banyak" ucap Jaka

"Berapa?" Tanya Evan kembali
"Lebih dari sepuluh penyihir"

"Sial"
"Evan, lo bisa ngirim telepati ke penyihir itu kan?" Tanya Sagara

"Gabriella?" Tanya Evan diangguk Sagara
"Ga bisa, mereka mungkin lagi ritual."

"Tunggu, itu mereka!" Ujar Jaka

Para penyihir cantik itu sudah datang lebih cepat untuk menghentikan Raven dan pasukan nya itu

Evan langsung melihat ke arah jendela dan tersenyum

"Kita harus bantu mereka" ujar Jayden

Plak

"Lo goblok ya? Gimana kita bisa bantu mereka, sedangkan ada matahari di luar?!" Ucap Justin setelah menampar Jayden

"Terus kita ga bantu mereka gitu?" Tanya Jayden sambil melirik Evan

"Kita harus jaga mahkota terlebih dahulu. Justin, Jaka, kalian jaga bagian pintu, Sagara, Nicky, jaga area ruangan mahkota." Ucap Evan di angguk saudara-saudaranya

"Jayden, Shaka, bersama ku membantu para penyihir dari sini"
Sambung Evan

"Baik!"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Disisi lainnya

"Wah, wah, wah, ada penghianat rupanya, kalian ngapain ke sini? Mau membela kekasih kalian?" Ucap Ravenn memanas-manasi para penyihir

"Cih, kekasih, ingat ya, kami tidak akan pernah bisa jatuh cinta!" Ujar Elizabeth

Sementara itu, Wilona hanya terdiam melihat saudara kesayangannya yang ikut bersama Raven



Sementara itu, Wilona hanya terdiam melihat saudara kesayangannya yang ikut bersama Raven

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

★Helena★
-saudara kesayangan Wilona

Wilona hanya terdiam sedih melihat Helena lagi setelah waktu yang cukup lama

Akhirnya mereka bertemu lagi, tapi sebagai musuh.

"Ayo, serang mereka" bisik Gabriella pada adik-adiknya

CRING

terdengar suara tongkat dan mantra sihir, perang antara para penyihir dimulai

Evan, membantu penyihir dengan cara mengirim telepati pada Gabriella, agar terhindar dari celaka

Shaka, membaca pikiran Raven dan pasukannya dan memberi telepati juga pada para penyihir

Sama dengan Evan, Jayden mengirim telepati pada penyihir terutama Elizabeth (karna dia menyukainya)

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Semua vampir dapat mengirim telepati pada siapapun
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Gabriella yang sadar Evan mengirim telepati padanya, melirik ke arah jendela rumah para vampir itu, ia melihat Evan yang sedang mengawasi

(Matahari searah sama jendela rumah vampir, jadi mereka ga kena pantulan cahaya matahari)

Saat bertanrung, Wilona berhadapan dengan Helena

"Wilona, kalian kenapa jadi gini?" Tanya Helena yang hendak memanipulasi Wilona

"Aku...." Ucap Wilona ragu ragu

"Wilona! Jangan terpengaruh sama dia! Dia mau manipulasi Lo!" Ujar Elizabeth sembari teriak

Kini perasaan Wilona campur aduk, antara sedih, kesal dan bingung

"Aku.... Aku ga bisa" ucap Wilona
"Gabisa?" Tanya Helena kembali
"Aku gabisa berada di pihak kalian lagi!" Ujar Wilona sembari teriak dan mulai menyerang Helena

Wilona tersadar, yang membantunya selama ini hanyalah ke-lima saudaranya, dan Helena adalah musuh nya sekarang.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Sial, bisa-bisanya kalian mengalahkan kami! heh, kami tidak akan menyerah!" Ujar Raven sembari kabur bersama pasukannya termasuk Helena

"Hiks... hiks" Wilona mulai menangis

"Wil, inget, sekarang mereka bukan keluarga kita lagi. Jangan nangis in penyihir jahat itu ya?" Ucap Yasmine yang menenangkan Wilona

Wilona hanya mengangguk karna dia tidak dapat menjawabnya

disisi lain, Gabriella memperhatikan ke arah jendela rumah vampir itu, Evan dan Jayden masih berada di sana.

"Lo liat apa?" Tanya Elizabeth  "seseorang yang membantu kita" jawab Gabriella
"bantu?" Elizabeth ikut melihat kearah jendela rumah vampir itu, tapi yang ia lihat hanyalah wajah menyebalkan dari Jayden

"Ngapain ngeliatin mereka? Ngeselin gitu" ucap Elizabeth langsung meninggalkan Gabriella

Jayden yang melihat Elizabeth langsung tersenyum manis
"Lo kenapa?" Tanya Evan

"Gapapa" jawab Jayden yang masih tersenyum itu

Evan, yang masih bertatapan dengan Gabriella kembali mengirim telepati.

Dia meminta para penyihir untuk masuk ke rumah mereka.

(HIATUS) 𝑽𝒂𝒎𝒑𝒊𝒓𝒆 𝑿 𝑾𝒊𝒕𝒄𝒉Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang