Malam harinya..
"Shaka!" Panggil Riena
Shaka menoleh
"Riena? Ada apa?""Bisakah.. kau membawa saudaramu berkumpul dengan kami? Ada yang harus kami beri tau" ujar Riena
"Baiklah.."
~•~
"Ada apa?" Tanya Evan
"Kami.. ada yang ingin kami sampaikan.." ujar Gabriella"Tunggu, kenapa kalian cuma berlima? Dimana Wilona?" Tanya Sagara yang menyadari bahwa Wilona tidak ada disana.
"Itu dia yang ingin kami beri tau.. Wilona! Dia.. pergi meninggalkan kami" ujar Gabriella
Para vampir sedikit terkejut mendengarnya.. lain lagi dengan Sagara,, ia kehilangan makanannya.
"Apa? Bagaimana bisa?" Tanya Sagara yang terkejut.
"Saudara kami.. dia membawa Wilona" jawab Gabriella
"Ini sebuah peringatan,, terutama untuk Sagara.. Wilona bisa saja kembali dengan penyihir jahat itu untuk mencuri mahkota haimon.. aku harap kalian jangan tertipu dengan Wilona jika dia kembali.." ujar Yasmine
"Baiklah.. terimakasih telah memberi tahu kami!" Ujar Evan diangguki penyihir.
"Kalau begitu.. kita balik dulu!" Ujar Gabriella diangguki para vampir.
~•~
"Wah.. Ternyata Wilona mau kembali, ya? Selamat datang, Wilona." Ujar Raven
"Ya.." Jawab Wilona
"Wilona, apakah kamu tidak merindukan kamar cantikmu? Kami sudah membereskannya untukmu.." Ujar Helena
"Benarkah? Terimakasih!" Ucap Wilona diangguk Helena
Wilona segera mendatangi kamar nya itu.. Sungguh ia merindukan tempat itu.
Wilona yang sudah lelah segera membaringkan tubuhnya di atas kasur lembut miliknya itu..
"Huh.. Kangen banget" ucap wilona sembari memejamkan matanya..
Tak lama.. Ia teringat dengan saudaranya itu.. Ia kesal, mengapa mereka tidak mau ikut?
𝘌𝘮𝘢𝘯𝘨 𝘸𝘪𝘭𝘰𝘯𝘢 𝘪𝘯𝘪 𝘳𝘢𝘥𝘢 𝘣𝘦𝘨𝘰 𝘺𝘨𝘺𝘊𝘦𝘬𝘭𝘦𝘬
Helena memasuki kamar wilona
"Wilona.. Keluar lah sebentar.. Ada sesuatu yang ingin kami sampaikan" ujar Helena"Baiklah.."
~•~
"Wilona.. Kamu ingat mahkota haimon bukan?" Tanya Rochelle, pemimpin para penyihir.
"Ya, saya ingat, nyonya.." Jawab Wilona
"Kamu sudah dekat dengan vampir itu, bukan?" Tanya Rochelle sekali lagi diangguki Wilona.
"Nah.. Ini adalah kesempatan kita untuk mencuri mahkota itu." Ujar Richelle
Wilona hanya menuruti keinginan Richelle karna sekarang ia tidak bisa melawan lagi..
~•~
Disisi lainnya di hutan, Gabriella terlihat sedang merenung sambil duduk di atas bebatuan, dan menggigit jari jemari nya sendiri, ia terlihat khawatir..
"Gabriella?" Panggil Evan
Gabriella hanya menoleh dan tersenyum kecil.Evan ikut duduk dengan Gabriella di sebelahnya..
"Ada apa?" Tanya Evan
"gue.. Khawatir Wilona gaakan balik lagi.." Jawab Gabriella sembari menundukEvan sedikit tersenyum dan memegangi tangan Gabriella yang sedang ia gigiti itu..
Gabriella yang menyadarinya mengalihkan pandangannya pada Evan dengan raut wajah bingung.
"Tenang saja,, dia pasti bakal balik.." Ucap lembut Evan sembari mengelus tangan Gabriella
Gabriella hanya mengangguk "tangan lo.. Dingin banget" ucap Gabriella
"Huft,,. Lo lupa? Gue kan vampir,, pasti dingin lah.." Ujar Evan sedikit tertawa"Oh iya,, heheh" mereka tertawa bersama saat itu..
~•~
Keesokan harinya"Wilona,.. Bangun lah.. Kita akan mendiskusikan misi kita.." Ujar Helena
"hm.. Baiklah.." Jawab Wilona
Wilona sebenarnya sangat merindukan saudaranya.. Ia tak ingin bermusuhan dengan mereka.. Lalu mengapa ia mengikuti Helena?..
𝘍𝘭𝘢𝘴𝘩𝘣𝘢𝘤𝘬
"𝘞𝘪𝘭𝘰𝘯𝘢.. 𝘐𝘬𝘶𝘵𝘭𝘢𝘩" 𝘶𝘫𝘢𝘳 𝘏𝘦𝘭𝘦𝘯𝘢
"𝘔𝘢𝘢𝘧 𝘏𝘦𝘭𝘦𝘯𝘢, 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘪𝘴𝘢!" 𝘑𝘢𝘸𝘢𝘣 𝘞𝘪𝘭𝘰𝘯𝘢
"𝘒𝘢𝘶 𝘵𝘢𝘶? 𝘈𝘬𝘶 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨𝘪𝘮𝘶.. 𝘑𝘪𝘬𝘢 𝘬𝘢𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘪𝘬𝘶𝘵,, 𝘙𝘪𝘤𝘩𝘦𝘭𝘭𝘦 𝘮𝘶𝘯𝘨𝘬𝘪𝘯 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘦𝘮𝘢𝘳𝘪 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘩𝘢𝘣𝘪𝘴𝘪 𝘬𝘢𝘭𝘪𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢.. 𝘒𝘢𝘶 𝘵𝘢𝘶, 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯? 𝘙𝘪𝘤𝘩𝘦𝘭𝘭𝘦 𝘴𝘦𝘬𝘶𝘢𝘵 𝘢𝘱𝘢?" 𝘜𝘫𝘢𝘳 𝘏𝘦𝘭𝘦𝘯𝘢
𝘏𝘦𝘭𝘦𝘯𝘢 𝘴𝘦𝘯𝘨𝘢𝘫𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘵𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘩𝘢𝘭 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬-𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬, 𝘢𝘨𝘢𝘳 𝘸𝘪𝘭𝘰𝘯𝘢 𝘪𝘬𝘶𝘵 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢..
𝘌𝘯𝘵𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘱𝘢,, 𝘸𝘪𝘭𝘰𝘯𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘨𝘢𝘮𝘱𝘢𝘯𝘨𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘮𝘢𝘯𝘪𝘱𝘶𝘭𝘢𝘴𝘪 𝘰𝘭𝘦𝘩 𝘏𝘦𝘭𝘦𝘯𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘶𝘳𝘶𝘵𝘪𝘯𝘺𝘢.
𝘍𝘭𝘢𝘴𝘩𝘣𝘢𝘤𝘬 𝘰𝘧𝘧.
"Wilona,.. Apakah kamu siap?"
Richelle
Raven*ini peran peran yang ga terlalu penting ygy
KAMU SEDANG MEMBACA
(HIATUS) 𝑽𝒂𝒎𝒑𝒊𝒓𝒆 𝑿 𝑾𝒊𝒕𝒄𝒉
VampireSore hari, dimana itu adalah waktu para vampire mulai mencari mangsa mereka di hutan.. Nicky, vampire bungsu dari ketujuh bersaudara nya keluarga Fluid, saat sedang mencari mangsanya ia melihat seorang gadis dalam hutan itu. Saat mengikutinya ia m...