10

68 24 87
                                    

Typo tandai

Selamat membaca📖

Jenis olahraga yang mereka mainkan adalah voli.

Via sangat senang bisa melawan tim Alasya karna dengan begitu ia akan lebih mudah untuk membalaskan rasa kesalnya pada Alasya.

Kini tiba gilirannya untuk melakukan servis 'ini saatnya' ujar Via dalam hati lalu ia mulai melayangkan pukulannya pada bola tersebut, berharap bola itu akan mengenai Sya.

Dan__ ya, bola itu mendarat tepat di wajah Sya, karna tak fokus dan ketika ia melihat ke depan ternyata ada bola yang siap mendarat dengan mulus dihadapannya.

Sya memang tak jatuh tapi wajahnya terasa panas dan sakit tentunya, meski demikian ia tetap melihatkan senyuman pada yang lain.

Bagaimana reaksi teman-temannya? Tentu saja mereka bersikap acuh terhadap Sya karna memang mereka tidak peduli padanya, lagian ia juga tak butuh rasa simpati dari teman-temannya itu. Jika Sya luka atau terjatuh maka ia akan bangkit dan mengobati lukanya sendiri nanti.

Permainan tetap berlanjut sampai jam olahraga habis, begitu bel berbunyi Sya langsung menuju toilet untuk mengganti pakaiannya dan sekedar mencuci muka.

"Untuk cuma merah doang, palingan abis dikasih salep juga ilang nih" ujarnya setelah melihat pantulan dirinya di kaca.

Setelah selesai Sya pergi dari toilet menuju kelasnya untuk mengambil buku dan novel yang ia pinjam beberapa hari yang lalu. Awalnya Sya ingin ke UKS dulu tapi diurungkan niatnya karna melihat dua sekawan yang tengah berjalan menuju UKS, bukan karna takut pada mereka melainkan ia tak ingin waktunya terbuang hanya untuk hal yang tak berguna.

"Ngapain coba mereka disana? Ohh apa jangan-jangan mereka sengaja nungguin gue?" tanya-nya pada diri sendiri.

Begitu sampai di perpus ia langsung masuk dan mengembalikan buku yang dipinjamnya beberapa hari yang lalu.

"Assalamualaikum buk"

"Waalaikumsalam"

"Buk saya mau mengembalikan buku ini,," Sya memberikan buku dan juga novel yang dibawa pada gurunya, ia pergi dari sana tanpa diminta.

"Gue cabut aja kali ya?" Tanya Sya pada diri sendiri.

"Ada ya orang yang mau cabut tapi malah mikir" sindir seseorang yang tak sengaja mendengar ucapannya tadi.

"Diam lo!" Sya kesal karna lagi dan lagi harus berpapasan dengan manusia paling menyebalkan baginya. Padahal ini baru kali ke tiga ia bertemu dengannya dan ini juka kali pertama mereka berpapasan.

"Kenapa? Ga senang?" Tanya orang tersebut.

"Ga"

"Ga salah nih? Padahal cewe lain pada nempelin gue mulu lah lo malah judes gini" herannya.

"Emang lo siapa? Kenapa juga gue harus nempelin lo?" tanya Sya

"Ohh, jadi lo ga tau gue siapa ya? Kenalin gue anak pemilik selokah sekaligus most wanted disekolah ini." terangnya.

"Trus gue peduli gitu?"

"Jelas" sombongnya.

"Ogah!"

"Liat aja nanti! Gue bakalan ngebuat lo peduli dan cinta sama gue." Tekadnya.

"Semoga sukses ya." Ejek Sya lalu meninggalkannya begitu saja.

AlasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang