pulang?

18 2 0
                                    

sudah hampir 5 jam zea tak kunjung sadarkan diri,moane dan cia yang sedari tadi bersama sahabatnya tak pernah meninggalkan satupun perhatian padanya,moane menatap gama lekat,banyak pertanyaan yang ingin sekali moane tanyakan

"gue gatau banyak tentang lo,tapi zea banyak cerita soal lo dan shaka"-gama memangut mendengar moane "gue sama cia juga makasih banget karna lo udah nekat bawa zea kesini"

selepas pertemuan gama dan zea dibalkon tadi,zea pingsan dan diwaktu yang bersamaan moane menelfon zea dan langsung dijawab oleh gama,moane meminta bantuan pada gama,gama pun langsung membantu rencana mereka tanpa berfikir panjang

"gue gatau lagi harus gimana,yang penting zea seneng,gue gamau zea sedih,zea milik gue"-lirih gama,tak peduli dengan tatapan kaget dari moane dan cia

"gue apresiasi keberanian lo,tapi gue jamin setelah ini lo bakal kelimpungan nyari alesan bjat jelasin ke ayah andre,soal zea yang tiba tiba ada dirumah gue"-cia menatap gama lekat

"hmm,sekarang di sekolah pasti lagi heboh karna hilangnya gue sama zea yang tiba tiba"-gama beranjak mendekati zea,dan langsung memberikan beberapa kecupan yang membuat kesadaran zea kembali

"eugghh"-zea membuka matanya,berusaha mencerna situasi

"stttt,jangan gerak dulu,kepalanya pusing"-tenang gama memeluk zea

zea tersentak ketika melihat moane dan cia,dan...dimana dia?sepertinya ia mengenali tempat ini...

"mo-moane?cia?"-tanya zea memastikan

"DEMI APA GUE BEBAS??"-teriak zea tak terbendung,ia langsung berdiri dan langsung memeluk kedua sahabatnya

moane dan cia tak bisa menahan air mata harunya,mereka sangat rindu zea "hhhaa udah udahh,lo udah aman sama kita"

"ciee ada yang mulai peluk peluk niehhh"-ejek cia,karna dari dulu zea tak suka dipeluk,apalagi memeluk seseorang

zea melihat kedua sahabatnya,terus memeluk untuk menghilangkan kerinduannya selama ini,banyak yang harus zea tanyakan kepada mereka,dan ia baru ingat,gama!tadi gama memeluknya?zea langsung memutar badan dan melihat gama tersenyum padanya

"el?-loo?"-mata zea membelalak melihat gama,ia sangat sulit mencerna situasi ini "yaapp,ini el-gamau peluk el hmm?"ucap gama membentangkan tangan,zea lamgsung berlari menujunya dan langsung menelusup masuk kedalam dekapannya

"kepala zea pusing"-adu zea dalam pelukan gama,kejadian itu sontak menjadi bahan bully-an moane dan cia

"BAHAHHHAHA INI LO ZE?"-tawa mereka pecah,tak tahan dengan kelakuan aneh sahabatnya ini

zea langsung melepaskan pelukannya dan menatap moane dan cia penuh dendam "ishh apaan sih!"

"kayanya udah nemuin pawang nih sanggarnya gue"-ledek cia

"anjeng lo!!mending ceritain kegue apa yang terjadi,kenapa tiba tiba gue ada disini!"

"mau gue yang jelasin,atau pacar zea yang ganteng itu?"-ledek moane tak hentinya membuat zea jengah dan melemparkan bantal tepat diwajahnya,sedangkan yang dilempar malah menjadi jadi

"jadi tadi gue telfon lo,tapi yang ngangkat sigama,dia bilang lo pingsan,gue muter otak dong,gue nyuruh lah sigama buat nganter lo kesini,keluar dari penjara itu,dan galama kemudian lo dan pacarlo itu dateng deh,udah"-zea menatap ketiganya bergantian,berakhir menatap gama sejenak

"ko bisa?"-tatapan zea terkunci kepada gama "el bisa lakuin apapun buat adik kicikk bukannn?"-goda gama

"ISHH ANJ LAH ORANG SERIUS JUGA"-kesal zea beranjak naik keatas ranjang dan langsung menyembunyikan wajahnya dibalik selimut

tak menghiraukan zea,ketiganya kini beralih kepada televisi yang sedang diputar,tak dipungkiri mereka harus memberikan waktu kepada zea untuk sendiri

"sekarang kita cuman butuh waktu buat nyembunyiin zea disini,tapi lambat laun ayah andre pasti tau keberadaan zea"

gama mengangguk tak canggung dengan kedua sahabat gadisnya ini "gue yang bakal jelasin ke ayahnya zea"

"lo gatau aja marahnya ayah andre gimana"-ucap moane santai memakan camilannya "gue bukan cowo amatiran yang bisanya cuman ngomong dibelakang,nyali gue cukup gede untuk itu"

moane dan cia memangut "sekali lagi gue apresiasi keberanian lo,tapi gue mau bukti"-ujar cia menangtang

"nanti malem,kita datengin rumah zea!!"-putus gama langsung meninggalkan keduanya dan beranjak menemui gadisnya dikamar.

ada sepercik harapan disana,berharap gadisnya bisa mengerti akan semua ini,gama rasa ini waktu yang tepat untuk zea mengetahui semuanya,ia sadar tak akan ada lagi raga yang bisa singgah direlung hatinya,hanya zea

"ze"-panggil gama menggunakan suara serak nya,ia melangkah menuju gadisnya,memperhatikan sejenak ada raut kegelisahan disana,dengan cepat ia menepis prasangka itu

"kenapa lo bantuin gue?lo udah ga nyaman deket deket sama gue?"-tuduh zea lemas,seluruh tubuhnya kini bergetar menunggu jawaban dari sang empu

"sttt,el gaakan pernah bosen buat ada disisi kamu,kamu ragu hmm?"-gama mengelus surai hitam milik zea,deru nafasnya mulai tak beraturan ketika melihat gadisnya mulai berkaca kaca

"lo gila gam,gimana kalo ada apa apa sama lo?gimana kalo lo di skors gara gara keluar dari sekolah?gimana kalo orang tua lo marah karna ini,gimana kalo reputasi lo ilang cuman karna cewe gaberguna kaya gu-"

belum sempat zea melanjutkannya,gama langsung memberikan usapan kecil pada bibir zea,mendekat maju hingga hidung mancungnya berada tepat di hidung kecil zea,hidung mereka bersentuhan,dengan gerakan kecil gama mulai menarik zea kedalam dekapannya,mencoba mentransfer energi pada gadisnya yang mulai terisak

"aku bakal beresin ini secepatnya,sekarang kamu tidur,ada beberapa urusan yang harus cepet cepet aku tangani,kamu disini dan jangan kemana mana"

gama melayangkan satu kecupan kecil pada ubun ubun zea yang membuat sang empu tersentak kaget,dan seketika kesedihannya berganti menjadi kekehan kecil,terlihat lucu ketika Gama yang sangat datar dan dingin bersikap hangat kepadanya,dan hanya kepadanya??

"mau kemana dulu?"-zea menarik lengan gama yang hendak beranjak meninggalkannya

"mau ketemu ayah andre"-jawabnya datar namun terdengar hangat "JANGAN MACEM MACEM GAM!!"-sarkas zea,gama yang tersentak kaget kembali duduk didepannya

"oke gue balik"-atmosfer ruangan Tiba tiba menjadi dingin ketika gama mengucapkan tiga kata itu,sangat penuh penekanan

"j-jangan,aku cuman gamau kamu kenapa napa,ayah bukan orang sembarangan yang bisa dilawan kapan aja"

"udah aku bilang aku bisa urus semuanya kan?baby tenang aja ya?"-tatapan gama kembali hangat,menatap indra coklat milik zea dengan seksama

"tapii-" zea menggantung ucapannya,sementara gama menaikan satu alisnya sebagai pertanyaan

"tapi baby laper"-gama tersenyum menyerigai,bagaimana zea bisa bertingkah seperti anak yang meminta makanan pada ayahnya?

"hhhaha,baby laper?mau dady beliin apa hmn?"kini gama mulai menggeluti perannya sebagai ayah dari baby cute nya ini,sangat menggemaskan,

mereka berdua menghabiskan waktu berdua,dengan gelak tawa yang tak henti hentinya membuat moane dan cia tercekik diluar kamar,cia dan moane merasa senang dan sedih,mereka senang bahwa sekarang ada yang bisa membuat zea tertawa tapi sedihnya mereka tak tahu sampai kapan hubungan baik ini akan berlangsung,moane dan cia hanya berharap,cinta yang selama ini zea damba dambakan akan segera terkabulkan.

Tuhan Baik ArshakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang