kembali untuk mengulang?

10 1 0
                                    

hampir 45 menit diperjalanan,dipenuhi dengan canda dan tawa dari gama,zea bisa melihat ada selintas ketakutan di iris mata gama,tapi dengan cepat ia menepisnya.

"yahh,kayanya abis ini baby bebek gue bakal lupain gue deh,dan ini terakhir kalinya gue liat baby bebek gue ketawa"-gama mengubah tawa menjadi hening,zea menatap gama dan langsung bersandar dipundak gama

"engga engga engga"zea menggeleng,menepis seluruh fikiran gama "baby bebek bakalan tetep sama dady ko,apanya yang bakal baby lupain?"

"karna setelah diasrama,lo bakal fokus sama sha-" belum sempat melanjutkan ucapannya zea langsung menempelkan telunjuknya dibibir gama "stttt,gue gabakal lupain lo,gue bakal bagi waktu,dan gue punya satu permintaan,lo bisa ngga?" gama menatap zea menaikan dahi tanda bertanya

"jalin hubungan baik sama mama amelia ya?"-zea menatap gama lekat,raut muka gama seketika menjadi sulit diartikan,mulutnya bergdtar tatapannya sayu

"baikan sama orang yang udah terang terangan buang gue ze?"-gama menunduk "heyy,mereka ga buang lo,kalian cuman break dan lo tau ini salah siapa?ini cuman salah waktu,dan ini waktunya lo jalin hubungan baik lagi sama mereka el,"

"gue gabisa"-gama memeluk zea erat "demi gue?"-zea mendongkak melihat mata sayu gama

"gue takut kecewa"-gama semakin mengeratkan pelukannya, "ada gue el,gue yang bakal jadi penguat lo,plis berubah demi gue okey?" gama mengangguk dengan lemah.

ini bukan kali pertama zea melihat kelemahan gma,pasalnya satu minggu mereka bersama,mereka banyak bertukar cerita,dan diantara cerita itu gama seringkali memperlihatkan kelemahan dan kerapuhan dirinya,dan itu yang membuat zea sangat yakin bahwa gama butuh kehangatan,sama sepertinya.

*******

setibanya di StarSchool mereka berdua langsung pergi keruangan amelia,itu pun dengan paksaan dari zea,gama mengikuti langkah zea dari belakang dengan rasa yang sangat tidak enak,tapi apapun itu..ia lakukan demi gadisnya.

"hallo ma"-sapa zea ketika menemui amelia,amelia pun sontak langsung memeluk tubuh kecil zea "kamu kemana aja sih,mama kangen tauu"

pandangan amelia langsung berpindah pada gama,ya! putranya,putranya yang sering kali ia sia siakan,zea pun memberi kode kepada gama untuk bersalim dengan cara mengarahkan matanya ke tangan amelia,gama pun mengerti dan melakukannya.

"kamu apa kabar gam?mama udah lama ga ngobrol sama kamu"-ucap amelia penuh arti "hmm,karna mama lebih sibuk sama anak mama yang lain"-ucap gama acuh

zea yang mengetahui gama canggung berada di posisi ini langsung mengalihkan topik "mmhh mending kita duduk dulu yukk"-tawar zea

"gue mau balik ke asrama"-kata gama acuh,zea langsung membalikan badannya dan mengerjapkan matanya memohon agar gama tetap disini,tapi gama menatap mata zea dengan sayunya

"yaudah kamu balik ke asrama ya,mama mau ngobrol dulu sama zea,selamat istirahat"-ucap amelia hangat,gama tak peduli ia langsung mengelus kepala zea sekejap,lalu pergi dari ruangan itu.

zea menatap amelia penuh arti "zea udah tau semuanya ma"

"hmm,mama nyesel banget sayang mama udah kehilangan sosok gama,ini salah mama,mama mau tebus semua kesalahan mama"

"sttt,mama ga salah,ini cuman salah waktu aja,percama sama zea,semuanya bakal baik baik aja ma"

amelia memeluk zea dengan sangat hangat,ia sudah mengaggap zea sebagai putrinya sendiri,ia tak tahu bila nanti zea akan menjadi pasangan dari anak anaknya,entah itu gama ataupun shaka. 30 menit berlalu,zea pun beranjak dan berpamitan pada amelia.

♪☆\(^0^\) ♪(/^-^)/☆

ditengah jalan menuju asrama zea menyempatkan waktu untuk membalas pesan dari shaka,ia meminta zea untuk pergi ke taman didekat asrama,tanpa babibu zea pun langsung menghampirinya.

"ar"-ucap zea ragu,ia melihat shaka berdiri membelakanginya,seseorang yang sangat ia rindukan kini ada dihadapannya

shaka berbalik menatap gadisnya yang sangat sangat ingin ia peluk sekarang "ze" zea mendekat dan duduk disebelah shaka yang masih berdiri

"lo gamau peluk gue?"-tanya zea sebal selagi menendang nendang rumput tak bersalah dibawah kaki nya

degg.

shaka memeluk zea sangat sangat erat,ia ingin zea tau bahwa ia sangat sangat merindukannya,ia tak ingin zea pergi untuk kesekian kalinya.zea membalas pelukan hangat itu zea juga memiliki perasaan yang sama dengan shaka.

"gue gatau apa yang gue rasain selama gue pergi,tapi yang jelas gue takut ar"-ucap zea menatap surai logam milik shaka dengan sangat erat "gue takut buat lanjutin semua ini"

"kita jalanin semua ini bareng bareng ya ze?gue tau ini gamudah,dan gue yakin lo udah tau kehidupan gue dari gama"-shaka meraih kedua tangan zea "gue juga takut,gue takut lo pergi jauh ninggalin gue"

"udahh ah ar,gue gamau nangis mulu"-ujar zea menyeka sedikit air matanya,lalu tersenyum kekeh melihat shaka yang berkaca kaca

"sekarang gue ada disini,gue gabakal ninggalin lo lagi"

"jadi pacar gue ze"-ucapan shaka sontak membuat mata zea terbelalak.

"lo nembak gue?"-tanya zea heran

"hmm,gue gatau caranya gimana,yang jelas gue mau lo jadi milik gue"-jawab shaka acuh seolah tak paham dengan reaksi zea

padahal gue fikir lo cowo yang kalo nembak ngasih bunga terus ngajak gue dansa-batin zea

"lo tau apa resikonya ar"-suasana menjadi sangat sangat dingin ketika zea mengucapkannya "lo tau pembatas yang ngehalangin kita,gue bukan ragu sama lo tapi ga pasti juga siapa nantinya yang bakal berkorban,entah itu lo-atau gue"

shaka memangut "takdir tuhan serumit ini ya,iman yang misahin kita itu berat banget buat gue,kenapa gue terlibat disituasi ini,kenapa gue susah banget nerima kalo kita gabakal bisa bersatu"

"lo nyesel kenal gue ar?lo nyesel karna udah ngasih cinta lo ke gue?"-dengan cepat shaka menggeleng "gaada satupun rasa nyesel dihati gue,gue cuman gabisa nerima situasi yang seolah olah gue ditakdirkan buat jadi orang yang gaboleh bahagia"

"bahkan setelah lo nemuin kebahagiaan lo,kebahagiaan itu enggan buat lo raih"-zea lagi lagi mengeluarkan air matanya,sesakit ini tuhan?

"apa ini artinya kita harus sama sama nyimpen perasaan ini,tanpa harus menjalin semuanya?"

"gue gatau ar,gue gatau nantinya bakal gimana,ini terlalu sakit buat gue,dan gue tau ini juga sakit buat lo,gue gamau egois,udah cukup banyak orang yang gabahagia deket sama gue"

"sttt,gue tau ini berat banget,gue punya ide ze!"-shaka meletakan kedua tangannya dibahu zea "kita gapacaran,tapi lo milik gue"

zea menatap shaka bingung "terus lo fikir perasaan gue gabakal bertepuk sebelah tangan?itu sama aja dengan kita pacaran tapi ngga pake status,perasaan gue masih sama ar,dengan itu malah bikin gue makin sayang sama lo,dan di akhir gue gatau lagi kalo ujungnya kita bakal pisah"

"kita cuman harus belajar ikhlas aja ar,hapus semua perasaan lo sebelum terlambat"-putus zea,ia akan beranjak namun tangan shaka menggenggamnya erat

"jangan tinggalin gue plis,gue gabisa kaya gini"

apapun yang akan terjadi biarlah terjadi,karna manusia hanya bisa berencana,selebihnya biarlah garis takdir tuhan yang melanjutkan,rencana manusiawi kita kadang membawa kita terhanyut dalam kebahagiaan namun takdir pahit tuhan taakan bisa membuat kita melawan.

Tuhan Baik ArshakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang