kita serahkan pada tuhan saja ya?

21 2 0
                                    

prangg prangg tnggg -suara bising yang berasal dari dapur,gina yang mendengarnya langsung bergegas menegur zea "ZEAAA PRANG PRENG PRONG GITUU,ORANG CUMAN MASAK PANCAKE JUGAA!!!"

"mwheheh sorry gin,ini serokannya susah dibalik"-alibi zea cengengesan tak berdosa "udah kan masaknya?matiin kompornya,dara udah marah marah tuh didalem,jangan sampe nelen kamu"-putus gina meninggalkan zea

kini zea mulai menghias pancake tersebut,entah kenapa ia sangat ingin pancake nya terlihat sangat cantik saat shaka memakannya,tangannya mulai lihai menggambar banyak karakter,bebek pastinya!!tapi kali ini zea menambahkan hewan lain seperti lumba lumba panda dan kupu kupu,agar tidak kesepian katanya-_-

setelah beres menghias kini zea mulai membereskan dapur yang terlihat sangat berantakan,lalu setelahnya ia langsung memasukan pancake itu kedalam kotak makan bebek yang ia beli dengan shaka waktu lalu,dan langsung bergegas menemui shaka

15 menit berlalu....
"ma-arshaka nya ada?"tanya zea setelah bertemu dengan amelia diambang pintu

"ehh zea,masuk na' aka ada tuh didalem,lagi gamau ngapa ngapain katanya,tapi mama gabisa nemenin,mama harus ngurus anak anak asrama dulu"mendengar perkataan amelia zea hanya mengangguk tersenyum tanda setuju

ketika memasuki ruangan zea langsung disuguhkan dengan shaka dan muka bantal nya,khas bangun tidur dan arrrghhh itu sangat tampan

"ar,udah turun belum panasnya?"tanya zea lembut dan menempelkan punggung tangannya di jidat shaka "masih panas,udah minum obat hmm??"

tak ada jawaban,shaka hanya memperhatikan gerak gerik zea,dan kini mulai merubah posisinya menjadi duduk dengan kepala yang disandarkan ke tepi ranjang

"gue bawain sarapan buat lo" zea langsung meraih tempat makan dalam tas nya "TADAAAAA" melihat sebuah pancake dengan berbagai gambar membuat arshaka berhasil mengeluarkan senyumannya

"gue suapin mau?" arshaka hanya mengangguk sontak zea langsung menyuapi shaka dengan sangat lembut dan hangat "enak ga?ini buatan gue lohh"-unjuknya bangga

"ah palingan buatan gina"-ejek shaka membuat raut muka zea berubah seketika "dih gue juga bisa masak kalee,ginian doang mah cetek"-tuduhan shaka memang tidak membuat mental songong zea pudar

suapan demi suapan zea berikan kepada shaka,sesekali zea juga memakan pancake yang ia buat,karna itu terlihat sangat enak,tapu zea langsung terdiam ketika shaka menyandarkan kepalanya di pundak zea

"maafin gue ya ar"- tangan zea kini mulai mengelus surai hitam milik shaka "hmm,gapapa ini bukan salah kamu ko" mereka berdua kini diam menikmati alunan musik yang berasal dari speaker dikamar shaka,shaka memang mempunyai kamari pribadi di ruangan amelia,anak kepsek mah bebas boss

drtttt drtttt ddrtttt
suara deringan telfon membuat lamunan keduanya buyar "siapa yang telfon?" zea langsung mengecek handphone shaka diatas nakas "mama,gue angkat ya??"izin zea dan kangsung mendapatkan anggukan dari shaka

"hallo ma ini zea"

"eh iye ze,kayanya mama gabisa pulang lagi kesana,ada rapat mendadak,kamu bisa jagain shaka disana ga?" tanya amelia disebrang sana

"mmhh,bisa ma"

"syukurlah,nanti mama bilang ke bu nunung ya,makasih sayang,kalo laper ke dapur aja ya mama tadi sempet masak ko,yaudah mama tutup ya dadah sayang"

tuttt

amelia memutuskan sambungan sebelah pihak,sepertinya ia sangat terburu buru saat ini,zea langsung kembali ke posisi awal tapi sekarang ia berhadapan dengan shaka

"tumben rambutnya digerai?"tanya shaka memerhatikan zea yang tumben meninggalkan kepangan khas nya "hhhe,iya tadi buru buru gara gara bikinin pancake buat lo!"

"tapi cantik ko" ucapan shaka membuat zea salah tingkah,tapi zea tak semudah itu tergiur dengan suasana bestiiihh "ck apaan si lo"

"mmm btw lo udah bikin puisi buat lomba nanti?" shaka menggeleng mendengar pertanyaan zea "mau gue bikinin ga?"

"ngerepotin ga?" kini zea yang menggeleng dan langsung mengeluarkan sebuah pulpen bebek😬dan buku bebek😬semuanya saja bebekkkkkk

takdir yang kau ciptakan
takdir yang kau tanamkan
tak membuat hidupku tertekan
tak  membuat hidupku berantakan

kuraih sebuah pena dan buku
kurangkai puisi melewati kisahku
tentangmu yang lama kutunggu
terpaku ku menunggu telepatimu

mungkinkah aku akan marah?
atau hanya akan menyerah?
mungkinkah jiwaku akan berserah?
atau hanya akan memendam amarah...

zea mengakhiri puisinya dengan tarikan nafas panjang,sedikit melirik kearah shaka yang sedari tadi menatapnya lekat,entah mengapa saat menulis puisi zea akan semakin merasa dadanya sesak?apakah mungkin sebagian besar puisinya adalah kisah hidupnya?ntahlah

shaka memeluk zea erat,sedangkan zea membalasnya dengan kekehan kecil "aku janji bakal jagain kamu terus ze"ucap shaka selagi menyelipkan rambut zea ketelinga,zea hanya tersenyum

"kita lewatin ini sama sama ya?"-ucapan zea kini mulai serius

"hmm,jangan pernah tinggalin aku ya??" mendengar perkataan shaka membuat zea ingin menjailinya

"ishh apaan si lebai banget sipaling dingin katanya"-ledek zea.

"dihh lo ya!"-shaka kembali ke mode datar nya

"hahahha lucu,lo jangan kaya gitu dong,gue kan jadi kelimpungan nyari cara buat lo maafin gue"

"gue bakal maafin lo kalo-" shaka menggantung ucapannya

"kalo apa?"

"kalo lo juga,pake kamus gue"

"kita serahkan pada tuhan saja ya?"ucapan zea berhasil membuat atmosfer di ruangan shaka menjadi sangat dingin,entah kenapa zea sangat ingin menyampaikan kalimat itu pada shaka sejak tadi malam

zea mulai menggenggam jemari shaka kuar,zea tahu maksud dari kemarahan shaka ini,zea bukan cewe sepolos itu,zea mudah peka dengan keadaan disekitarnya

"kamu tau ga,pas kamu ninggalin aku waktu kita masih kecil,aku ngerasa kehilangaaaan banget,dan ya,sekarang aku bersyukur bisa ketemu kamu lagi,meskipun kamu masih gainget sma aku" uajr zea mengingat masa lalu nya yang indah bersama shaka,tanpa sadar zea mulai menggunakan aku-kamu

"hmm,dan aku gamau sekarang kamu yang ninggalin aku ze,aku sayang kamu,zea"-ujar shaka memalingkan wajah kearah jendela "tapi sayangnya,aku ga seberuntung gama,gama undah ambil hati kamu"

"stttt jangan kaya gitu,aku disini ko,aku bakal tetep ada buat kamu"zea mulai mengelus surai hitam milik shaka "tapi sikap kamu seolah nunjukin kalo kamu suka sama gama ze"

"engga aku sama gama cuman temenan ar,percaya sama gue ya?" pinta zea untuk dimengerti "tapi kamu sama gama seima-"

"SHAKA CUKUP!!"perintah zea memotong ucapan shaka,melihat shaka yang langsung terdiam membuat zea merasa bersalah karna telah membentaknya

"gue minta maaf ar,gue gabermaksud,gue tau gama sama gue se-arrghhh,tapi lo ngerti kan?kita jalanin semuanya sama sama,gue percaya takdir tuhan ar,gaada yang bakal misahin kita gitu aja kecuali takdir"

shaka langsung menarik zea masuk kedalam dekapannya,membiarkan zea menangis didalam peluknya,karna hanya ini satu satunya cara agar bisa menenangkan zea

"aku tau ze,ini bukan salah aku atau kamu,tapi ini antara aku kamu dan waktu"

...........

Tuhan Baik ArshakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang