Seorang perempuan muda dengan mengenakan kemeja hitam dan rok span senada itu nampak meregangkan otot tangannya, setelah lama duduk di depan komputer membuat si perempuan pegal bukan main.
Saat melirik jam pada jam tangan yang terpasang di lengan kirinya, si perempuan terkejut karena jarum jam sudah menunjukkan pukul 23:20. Waktu paling larut yang dihabisinya selama bekerja di perusahaan ini hampir 5 tahun.
"Athena, mau pulang bareng nggak?" Pertanyaan itu ditunjukkan untuk si perempuan yang kini tengah bersantai.
Si perempuan yang diketahui bernama Athena itu menggelengkan kepala, menolak ajakan rekan kerjanya.
"Udah malem Na, beneran nih?"
Athena mengangguk, "Iya bener, nggak enak juga gue sama suami lo. Udah, gapapa kok gue pulang sendiri aja."
"Yaudah, gue duluan ya."
Setelah rekannya pergi, Athena baru keluar gedung. Saat sampai lobby, suasana kosong menyapanya. Memang mau berharap apa? Di jam hampir tengah malam ini, tentu saja semua karyawan kantor sudah pulang.
Begitu sampai di jalan raya, Athena di buat mengumpat karena daritadi tidak ada yang mengambil orderan nya. Terpaksa perempuan yang tahun ini berusia 25 tahun itu, berjalan sedikit lagi untuk sampai di halte bus terdekat.
Beruntung ada satu rute lagi yang bisa Athena naiki, menurut keterangan bus akan tiba saat tengah malam. Ia harus menunggu sekitar setengah jam lagi.
Sembari menunggu, Athena mengeluarkan sebuah novel dari dalam tasnya. Novel dengan sampul, seorang putri dan pangeran yang sedang bertatapan, namun dibelakang keduanya terdapat seorang laki-laki bertopeng rubah, gambar laki-laki itu hampir memenuhi cover depan novel.
Jika dilihat dari sampulnya, tentu orang akan berpikir ini novel yang menarik. Ya, mereka tak salah. Karena Athena juga awalnya menilai dari sampulnya. Namun setelah membaca setengah halaman, ia baru menyadari bahwa novel yang dibacanya mengandung genre thriller. Huh, gadis itu memang memiliki tingkat kepekaan rendah, padahal di awal bab tertulis genre novel.
Athena Jeclyn, adalah perempuan pekerja keras yang tinggal di hiruk pikuk ibu kota. Ia merantau dari Yogyakarta sampai ke jakarta karena ingin membuktikan bahwa ia bisa hidup tanpa campur tangan orangtua nya.
Simple, permasalahan anak kedua. Ditambah, ia adalah anak perempuan satu-satunya membuat keluarganya cukup mengekangnya.
Segala kehidupannya selalu diatur, entah mulai dari sekolah, teman bahkan sampai pacar pun ia diatur. Kekangan itu membuat Athena lama kelamaan muak sendiri, ia memutuskan merantau walau kedua orangtua nya menentang keras.
Well, alasan lainnya adalah ia sudah tidak sanggup mendengar kata-kata membandingkan dari ibunya.
Selama hampir 5 tahun merantau, Athena sudah terbiasa mandiri tanpa bantuan siapapun. Berkat otak pintarnya, ia mampu bertahan dari kerasnya kehidupan di ibu kota. Setidaknya Athena patut mensyukuri itu.
Tentu ada kalanya ia merasa stres dan perlu sesuatu untuk meluapkannya. Athena memilih novel sebagai luapan rasa stres-nya, sudah empat tahun belakangan ini ia menekuni dunia imajinasi dari author. Tak ayal, Membuatnya ikut-ikutan ber-imajinasi tinggi.
Seperti halnya sekarang, ia sedang stres karena pekerjaan kantor yang menumpuk. Oleh karena itu, ia membawa novel untuk menjadi pelampiasan nya.
Novel dengan judul 'Obsesion Prince'. Sesuai judul, cerita ini menceritakan ke obsesian pemeran utama laki-laki pada pemeran utama perempuan. Namun dibalik itu, terdapat misteri yang mengelilingi kisah asmara mereka. Cerita yang dibumbui dengan adegan thriller itu menjadi salah satu novel terlaris tahun ini.
Dan, kalian tau plot twist nya apa? Novel ini dibuat oleh kakak pertamanya. Uh, Athena terkejut ketika pertama melihat namanya tertera di cover depan sebagai sang author. Ya, dunia memang sempit.
Bus datang, mengambil atensi Athena dari buku novel bacaannya. Perempuan itu segera naik, dan duduk di bangku tengah dekat jendela. Spot favorit nya jika naik bus.
Butuh waktu sekitar 20 menit untuk sampai ke halte dekat tempat kost-nya. Begitu sampai Athena langsung keluar, ia mendengus menyadari jarak antara tempat kost dan halte cukup jauh jika berjalan kaki, ditambah ia harus melewati gang dengan penerangan minim nantinya.
Athena cukup menyesali itu. Oh, apa ia harus pindah tempat kost?
Sampai di gang yang dimaksud, Athena meneguk saliva-nya susah payah, melihat gelapnya jalan membuat imajinasi nya meliar.
Memasuki gang itu, Athena memutuskan menerangi jalan dengan flash handphone nya.
Baru setengah jalan, telinganya mendengar tapak kaki yang seperti mengikuti langkahnya. Athena berusaha menenangkan diri, berpikir positif mungkin itu maling sedang lewat, eh?! Maksudnya kucing sedang lewat.
Athena mempercepat langkahnya, ia menyadari seseorang yang mengikutinya pun turut menambah kecepatan, seperti takut kehilangan jejak Athena.
Perempuan itu kini tidak lagi berjalan cepat, melainkan berlari kencang dengan bulir keringat melingkupi wajahnya.
Didepan sana sudah terlihat pemukiman warga. Athena mulai bernafas lega, begitu mau berteriak, mulutnya dibungkam oleh kain. Dan dapat Athena rasakan, sebuah benda menerjang perutnya. Benda itu tidak tajam, tumpul. Yang mana membuat rasa sakit yang dirasakan Athena bertambah dua kali lipat.
Tidak sampai disitu saja, seseorang itu juga Berkali-kali menusuk perut Athena tidak beraturan. Setelah dirasa
perempuan didekapannya tidak berdaya, ia melepaskan Athena, membiarkan tubuh penuh darah itu terjun bebas menghantam aspal jalanan.Diambang kesadarannya, Athena melihat orang itu menelpon seseorang. Ia masih dapat mendengar pembicaraan keduanya, karena orang itu berbicara cukup kencang.
"Iya saya sudah bereskan. Athena Jeclyn kan? Aman, dia sudah mati."
"KAU GILA?! BUKAN ATHENA JECLYN! YANG KU MAKSUD ATHENA JECCIAN, Ah bodoh!"
"Apa?"
"KAU SALAH TARGET BODOH!"
Ya, percakapan itu di dengar Athena.
"Sialan, jadi gue korban pembunuhan salah sasaran gitu? Fuck!" gumam Athena tak habis pikir.
Ia lihat, orang yang sudah salah sasaran itu berjongkok. "Hah, untuk pertama kalinya aku salah sasaran. But, it's oke, bunuh satu manusia gak akan jadi masalah besar. Apalagi perempuan ini juga hanya rakyat biasa."
Beribu umpatan Athena layangkan pada orang didepannya, tentu saja umpatan itu hanya mampu ia keluarkan dalam hati, karena saat ini untuk berbicara saja Athena sudah tidak kuat.
Namun ia berusaha sekuat tenaga mengumpulkan tenaga yang tersisa. Lalu sebelum orang itu berdiri, tangan lentiknya menarik paksa rambut orang itu hingga terlihat beberapa helai rambut yang rontok akibat tarikannya.
"AKHH, SIALAN KAU!" orang itu menendang Athena.
Lalu tanpa aba-aba pergi meninggalkan tubuh lemah Athena yang mulai berubah dingin.
"Ya Tuhan, kalau saya mati, saya harap orang biadab itu dapat karma! Gue tunggu lo di neraka, awas aja!"
Perlahan tapi pasti mata Athena mulai tertutup, bersamaan dengan hembusan nafas terakhir nya.
Athena mati, karena menjadi korban pembunuhan salah sasaran. Nasib yang malang.
Tbc...
Aku bakal lanjut, kalau banyak yang baca, vote dan komen oke?
Byeee
🌷
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruthless Prince | On Going |
FantasyAthena mengusak rambutnya frustasi, matanya menatap sekitar tak habis pikir. untuk mendukung pemikiran gila-nya, gadis itu membenturkan kepalanya pada dinding, membuat rasa sakit ia rasakan. ini bukan mimpi! Athena rasanya ingin menangis saja. kes...