Seminggu setelah penyambutan kepulangan duke yang diakhiri oleh tindakan berani Athena, kediaman Celeste terlihat kembali ramai. Para pelayan tampak sibuk dengan tugas mereka masing-masing, sedangkan para prajurit masih dengan tugas mereka untuk menjaga keamanan mansion.
Athena yang ingin ke dapur dibuat bingung oleh keramaian yang terjadi. Apakah akan ada acara?
Memilih abai, Athena melangkahkan kakinya yang dibaluti sepasang heels dengan tinggi 2 cm. Cukup membuat Athena ribet, karena biasanya ia hanya memakai flat shoes untuk bekerja, bisa terhitung jari ia menggunakan high-heels.
Begitu sampai di dapur, ia mendapati para koki yang nampak sibuk berlalu-lalang.
Sepertinya benar, mansion ini akan mengadakan acara.
Hari ini ia tak didampingi oleh Amelly, karena perempuan itu Athena beri tugas untuk membeli camilan yang dijual di alun-alun kerajaan.
"Henry, sepertinya hari ini akan ada acara besar ya?" ucapan Athena membuat Henry si kepala koki terkejut.
"A-ah iya nona, hari ini memang akan ada acara."
Athena menaikkan alisnya, mulai penasaran. "Acara apa?"
"Itu, menurut kabar dari para pelayan. Nona Zellina hari ini akan mengadakan acara pertunangan dengan kekasihnya."
Raut wajah Athena langsung berubah, gadis itu terkejut begitu mengetahui berita ini. Zellina akan bertunangan? Itu berarti alur novel sudah dimulai.
Jika tidak salah ingat, cerita Obsesion Prince dimulai ketika Zellina akan bertunangan dengan Caze Chaffely. Namun, acara itu batal karena pangeran Ares datang dan membeberkan fakta bahwa Caze sudah berselingkuh hingga si selingkuhan hamil. Jelas mengetahui fakta mengejutkan itu duke Dheren murka, ia membatalkan pertunangan dan memutus kerja sama antara keluarga Celeste dan keluarga Chaffely.
Ares yang memang sudah menyukai Zellina sejak lama merasa ini adalah momen yang pas untuknya mendekati gadis bersurai merah itu. Kehadiran Ares tentu tak ditolak oleh Zellina, berbalik gadis itu menyambut hangat ketulusan cinta Ares. Hingga akhirnya keduanya menjalin kasih, walau sempat di tentang keluarga kerajaan.
Ya, seingat Athena begitulah awal cerita dimulai. Ares dan segala obsesinya selalu merepotkan orang-orang sekitar, termasuk Clovera yang bahkan tidak mengganggu hubungan mereka.
Athena ingat salah satu scene, dimana Zellina celaka akibat kebodohannya sendiri. Namun karena disana ada Clovera, Ares bodoh itu malah menyalahkan Clovera.
Athena yang membacanya saja ikut muak akan sikap berlebihan Ares. Athena tau Ares khawatir gadis yang dicintainya terluka, namun apa logis jika sampai menyalahkan orang yang tak bersalah? Akibat itu pula, Athena semakin enggan menjalin komitmen serius dengan lelaki.
Alasan lainnya sih, karena Athena belum mendapatkan laki-laki sesuai kriteria nya.
Ah, lupakan.
"Jadi, Zellina akan tunangan sebentar lagi?"
Henry mengangguk, "Iya nona, jika tidak ada kepentingan lain saya pamit undur diri karena banyak yang perlu saya kerjakan."
Athena mengangguk singkat, memberi isyarat pada Henry untuk kembali menjalankan tugasnya.
"Bagaimana kalau kita melihat drama sejenak? Hmmm, sepertinya bukan ide yang buruk." Athena menyeringai, senyum iblis terbit begitu saja di bibir merah muda itu.
*****
Athena sudah duduk nyaman di sofa empuk yang berada di ruang tamu. Gadis yang hari ini memakai gaun berwarna biru gelap itu tampak santai dengan mulut yang terus mengunyah makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruthless Prince | On Going |
FantezieAthena mengusak rambutnya frustasi, matanya menatap sekitar tak habis pikir. untuk mendukung pemikiran gila-nya, gadis itu membenturkan kepalanya pada dinding, membuat rasa sakit ia rasakan. ini bukan mimpi! Athena rasanya ingin menangis saja. kes...