Seorang pria paruh baya tampak duduk di singgasana kebanggaannya, di pangkuannya terdapat seorang wanita yang sedang menciumi wajahnya.
"Aku sudah memuaskan mu Ar, sekarang aku menginginkan sesuatu." ucap si wanita sambil membelai wajah pria itu.
"Hm, kau menginginkan apa sayang? Akan aku kabulkan apapun itu, kau tau kan aku adalah raja?"
"Aku tau," si wanita terkekeh, "aku ingin melenyapkan seseorang Ar."
Raut terkejut tak bisa disembunyikan si pria, "lagi?"
Wanita itu kembali terkekeh, ia menutup wajahnya tak kuasa menahan tawa yang mengudara.
"Ar, kau tau kan aku bukan perempuan baik?"
Sosok 'raja' itu terdiam sejenak, lalu mengangguk sembari tangannya bergerak liar di pinggang wanita yang sudah 'menemaninya' selama hampir 4 tahun ini.
"Iya aku tau. Aku hanya terkejut, bukankah kau sudah meminta hal itu bulan lalu? Apa ajudan ku gagal memenuhi keinginan mu?"
"Tidak, dia berhasil. Hanya saja, aku merasa perlu membasmi hama yang kemungkinan akan menghalangi jalan ku."
"Maksud mu, menghalangi mu untuk menjadi penguasa?" si wanita mengangguk. "Tak perlu sayang, kau kan sudah menjadi penguasa di kerajaan ku."
"Itu tidak cukup Ar! Aku tidak puas, aku ingin menguasai seluruh kerajaan di benua ini. Kau tau kan sayang ku?" wanita itu kembali membelai halus wajah si 'raja', hanya untuk memastikan pria tua itu tetap berada di kubu nya.
"Hah, baiklah baiklah. Aku tak bisa menolak mu, nanti akan kusuruh ajudan ku untuk mengikuti perintah mu."
"Terimakasih raja ku,"
Pria itu tersenyum lembut, tangannya kembali bergerak liar. "Em, sebelum itu siapa yang ingin kau lenyapkan sayang?"
Wanita itu menyunggingkan senyum miring, "seorang bangsawan dari kerajaan Utara benua Clora."
"Apa dia sempat menyinggung mu? Sepertinya wanita ku ini sangat dendam padanya." si 'raja' bertanya kala wanitanya itu menjawab pertanyaannya dengan raut wajah penuh dendam.
"Tidak, hanya saja dia sangat berpotensi menggagalkan rencana ku. Lagipun, dia memiliki paras yang sangat cantik, aku tak suka bila ada wanita yang melebihi kecantikan ku."
"Kau tenang saja, dimata ku hanya kamu yang paling cantik."
"Hahaha, bisa saja merayu ku. Mau apa hm?"
Si 'raja' terkekeh, menyadari wanitanya begitu peka akan pujiannya.
"Bagaimana jika bermain disini sebentar?"
"Hm, aku tak masalah. Tapi, bagaimana jika istri mu tau Ar?"
Pria itu memeluk si wanita erat, mengelus pinggang rampingnya. "Dia sedang tidak ada di istana, kau tenang saja."
"Haha, baiklah rajaku."
*****
Athena bersenandung lirih di sepanjang perjalanannya menuju taman, bibir mungilnya menyanyikan sebuah lagu milik Henry Moodie berjudul Drunk Text.
"I wish i was who you drunk text at midnight, Wish i was the reason you stay up 'till three, and you cant fall asleep waiting for me to reply~
"I wish i was more than Just someone you walk by, Wish i wasn't scared to be honest and open, instead of Just hoping, you feel what i'm feeling inside~~"
Suara merdu yang dikeluarkan Athena membuat atensi para pelayan teralih, mereka seolah terhipnotis akan suara indah itu. Mengabaikan rasa takut yang sempat hinggap di hati, salah satu pelayan berdecak kagum tak pernah menyangka bahwa nona nya memiliki suara yang sangat indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruthless Prince | On Going |
FantasyAthena mengusak rambutnya frustasi, matanya menatap sekitar tak habis pikir. untuk mendukung pemikiran gila-nya, gadis itu membenturkan kepalanya pada dinding, membuat rasa sakit ia rasakan. ini bukan mimpi! Athena rasanya ingin menangis saja. kes...