Bab 7

150 18 9
                                    

Pagi hari pun tiba, sinar matahari datang menembus tirai kamar Anya. Anya terbangun lalu mengusap matanya, ia terdiam sebentar lalu menyadari sesuatu.

"Eh? perasaan tadi malem tirai nya ku tutup, kok kebuka?"

"Kayak nya Risu deh, ah yaudah lah mandi dulu"

Anya turun dari kasurnya lalu pergi menuju kamar mandi yang ada dikamar nya itu, selang beberapa menit ia selesai dengan urusan nya. Tidak lupa ia memakai pakaian nya, setelah itu ia jalan keluar kamar untuk melihat Risu.

Saat Anya keluar dari kamarnya, ia melihat Risu yang sedang makan di meja makan dengan wajahnya yang tampak murung dan matanya yang sembab. Anya langsung menghampiri Risu dan duduk disebelahnya.

"Ris? kenapa? matanya sembab"

"Eh Anya, makan dulu sini aku udah masak"

"Ris, jangan mengalihkan pertanyaan."

"Ya you know lah Nya, aku nangis karena aku ga tega sama mereka."

"Bukannya kamu sendiri yang mau begini?"

"Tapi.."

"Udah Ris gapapa, everything's gonna be okay."

"Ya makasih Anya."

Anya pun makan makanan yang Risu masak, setelah selesai makan ia meletakkan piringnya di tempat cuci piring lalu bersiap siap untuk menuju ke sekolah bersama Risu.

Skip disekolah

Risu sedang berjalan di lorong sekolahnya, tiba tiba ada suara perempuan yang sangat ia kenal, memanggil nama Risu dari kejauhan lalu mendekati Risu.

"Ris.. tunggu."

"Apalagi sih?"

"Ris aku mohon jangan begini, Risu yang aku kenal ga begini"

"Bacot anjing, gua udah gada hubungan apa apa lagi sama lu"

"Riss gua mohon banget, bukannya lu udah janji sama gua?" Ollie memegang tangan Risu, Risu terkejut namun dengan terpaksa ia harus memukul Ollie.

"Lepas bangsat, ga sudi gua dipegang sama lu."

"Kenapa Ris? kenapaa?!'

"Gua ga pernah suka sama lu, gua nerima lu cuma karena kasian dan ya gua dapet untung juga karena lu suka ngebayarin gua."

Ollie seketika terdiam, menatap Risu dengan mata nya yang berkaca kaca. Sedangkan Risu berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh.

Tiba tiba muncul Kobo didepan Ollie dan dengan cepat Kobo menampar pipi Risu.

"Lu bukan Risu yang gua kenal, Risu yang gua kenal ga mungkin nyakitin orang yang dia sayang."

"Emang gua sayang kalian?"
"Kalian cocok, sama sama suka ngemis."

"Risu lu gila? gua benci lu yang kayak gini Ris, lu kenapa?!"

"Dari dulu gua gini, gua cuma pura pura baik didepan lu berdua."

"Gua harap Ollie nyesel kenal lu, anggap aja gua sama yang lainnya ga pernah kenal sama lu."

Kobo memeluk Ollie lalu ia melepaskan pelukannya dan tersenyum.

"Lupakan si brengsek itu, dia cuma bisa nyakitin lu"
"Gua bakal jagain lu, gua bantu lu lupain cewe gila itu."

Risu tersenyum.

"Udah sana pergi."

Kobo menarik tangan Ollie menjauhi Risu yang sedari tadi berdiri melihat mereka yang berpelukan. Risu tersenyum lagi sambil melihat mereka mulai menjauh.

"Aku ga pantes dapetin kamu Llie, aku cuma bisa nyakitin kamu doang, maaf. Makasih udah jadi pacar aku, aku selalu sayang sama kamu, aku ga akan lupain kamu, aku janji. Tapi kamu harus lupain aku, pergi Llie, jangan sama aku, aku cuma bisa nyakitin kamu."

Risu berjalan ke arah kelasnya lalu duduk di kursinya, Risu hanya sendiri disana karena yang lain tidak ingin berteman dengan Risu setelah mengetahui sifat Risu.

Skip pulsek

Anya menunggu Risu didepan gerbang sekolah, Risu berjalan menuju Anya namun tiba tiba Risu pingsan, untung saja Anya cepat menangkap Risu.

"Pingsan lagi?"

Anya membawa Risu pulang kerumahnya, ia menidurkan Risu di ranjangnya dan duduk disamping kasurnya, menunggu Risu bangun, Anya tertidur karena Risu tak kunjung bangun.

Beberapa jam berlalu, Risu pun terbangun dan membangunkan Anya.

"Eh Ris udah bangun.."

"Hm.."

"Ah iya dikit lagi ujian lulus SMA, kamu ikut ga?"

"Kalo aku masih hidup, aku bakal ikut."

------------------

kembali lagi dengan author zavi disini, anjay makin menarik ga ceritanya?

stay tune terus ya bro, gua up dikit dulu

Sampai Akhir Menutup Mata (RisOllie)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang