5. Tentangnya dan Gerald.

549 82 23
                                    

Setelah istirahat bersama barusan, walau Gito begitu merasa mereka menjadi pusat perhatian. Bisikan serta tatapan dari orang-orang membuatnya sedikit cemas? takut? ntah lah diantara itu. Sebenarnya ia memang tau ini konsekuensi berpacaran dengan primadona sekolah. Namun tentu omongan dan bisikan orang-orang selalu sampai pada kuping nya yang kerap menanyakan tentang 'Bukan nya Kak Shani itu pacaran sama Kak Gerald?' 'Kok mau ya Kak Shani sama Gito, mendingan sama Kak Gerald ga si?' 'Kok sama Gito?'.

Gito ingin mengabaikan hal tersebut namun tentu itu akan mengefek pada dirinya. Sekarang ia menjadi kepo dan ingin tau akan masa lalu Shani bersama Gerald. Maksudnya ya betul dulu mereka begitu lekat sekarang tiba-tiba Shani berpacaran begitu saja dengan dirinya.

Posisi Gito termenung di kelas yang sedang jam kosong tentu menarik perhatian teman-temannya. 

"Woy, mikirin apa lu?" Ucap Daniel sembari menampar pipi Gito pelan. Tentunya hal itu membuat Gito berhenti berpikir dan sadar akan sekitar nya, serta meringis kesakitan karena Daniel menampar mukanya yang cukup terluka itu.

"Sakit bodoh, hati-hati dong mukulnya." Omel Gito yang sekarang memegangi pipinyayang kesakitan itu.

"Hehe maap lupa" Ucap Daniel sembari cengengesan.

"Mikirin apa si lu sampe bengong gitu" Tanya Lukas kembali membawa topik.

"Ga mikirin apa-apa" Bohong Gito.

"Gausah boong kita udah temenan lama kali" Sambar Dheo yang sedari tadi diam karena mengemil chiki.

Gito menghela nafasnya, memang mereka sudah berteman lama dan dia bersyukur karena mereka bisa membedakan kapan Gito bohong dan kapan dia jujur namun kadang itu bisa menjadi merepotkan seperti saat ini, ia belum ingin memberi tahu mereka isi kepalanya namun karena sudah ketahuan seperti ini, dia bisa apa?

"Iya-iya, gua lagi mikir kenapa Kak Shani mau pacaran sama gua dan apa masa lalu dia sama Kak Gerald sampe-sampe bisa ada kejadian kaya tadi pagi" Jelas Gito pelan.

"Hmmm wajar si lu mikir begitu gua juga sempet mikirin tapi pas liat lu bucin begitu kelewat aja si" Jawab Lukas yang disetujui oleh Daniel juga Dheo.

"Menurut gua emang aneh aja dia tiba-tiba nerima ajakan orang random yang nembak secara publik, gua kira dia nerima cuman buat bikin lu ga malu doang" Dheo menambahkan opininya.

Gito semakin termenung akan perkataan teman-temannya memang perlakuan Shani tidak masuk ke logika nya.

"Lu tau apa soal masa lalu Shani dan Gerald?" Tanya Gito menembak secara tiba-tiba.

"Ga banyak rumor nya kan cuman deket sama Kak Shani dan emang bener deket karena tiap pertandingan bola yang ada Kak Gerald disana ada Kak Shani dan sering pulang bareng cuman gatau detailnya." Jelas Dheo.

"Gua si ada ide kalo lu mau tau lebih detail, cuman riskan." Daniel berkata dengan cukup pelan membuat mereka semua penasaran.

"Apa?" 

"Lu tanya sama cegil disana, cuman berita tentang lu nanya-nanya juga bisa nyebar dan bisa bikin rumor baru dan lain-lainnya" Jelas Daniel. Seketika mereka berempat menengok ke arah circle cegil dikelas mereka itu, mereka juga sedang bergerumbul. Mereka dikenal akan skill mendapatkan gossip nya itu mengapa mereka di sebut cegil, benar-benar gila gossip.

"Itu kayanya ide buruk" Jawab Gito.

"Tapi coba lu pikirin lagi soalnya kalo lu nanya ke temen-temen Kak Shani jelas Kak Shani bakal langsung tau kalo lu nyari tau, tapi siapa lagi coba yang bakal tau gossipan detail kalau bukan mereka." Ucap Daniel yang berusaha untuk meyakinkan Gito.

Lagi-lagi Gito menghela nafasnya dan berdiri dari bangkunya, tujuan nya kali ini adalah menghampiri para cegil tersebut. 'Tuhan tolong semoga tidak terjadi hal buruk jika saya bertanya ke cegil-cegil ini' Benak nya memohon pada Yang Maha Esa.

Masa Sekolah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang