Prologue.

1.2K 110 43
                                    

"Ayo silahkan daftarkan dirimu untuk konfes secara menggelegar, semua akan di siapkan oleh kami hanya 4 orang tercepat!" Teriak seorang siswa yang tengah mempromosikan suatu booth pada acara festival sekolah mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayo silahkan daftarkan dirimu untuk konfes secara menggelegar, semua akan di siapkan oleh kami hanya 4 orang tercepat!" Teriak seorang siswa yang tengah mempromosikan suatu booth pada acara festival sekolah mereka.

"Weits apa ni confess-confess" Ucap Daniel yang mendatangi booth tersebut, sungguh ia ingin tau tema dari booth tersebut karena tahun lalu tidak ada yang seperti ini.

"Eh Kak Daniel Kak Lukas, ini kak kita untuk festival tahun ini nyediain sesi confession di akhir acara nanti, ya kaya nembak di depan seluruh orang gitu tapi penolakan ga kita tanggung ya kita cuman siapin bunga aja sama atmosfer yang romantis" Ucap siswa tersebut.

Daniel dan Lukas pun berpandangan seakan-akan bisa membaca isi kepala satu sama lain mereka secara bersamaan berkata.

"Yang daftarin boleh perwakilan nya ngga?"

. . .

Disisi lain terdapat Dheo dan Gito yang tengah mencari jajanan dari booth booth tiap kelas nya, sesungguhnya bukan mencari jajanan biasa si namun ada modus kecil di balik itu.

Untuk Dheo tidak ada modus karna dia cinta makan maka dari itu ia kerap mencari makanan, namun untuk Gito ia ingin modus kepada kakak kelas yang di sukainya, walau Gito menyukai kakak kelas tersebut namun ia tidak menunjukkan nya secara terang-terangan. Hal ini dia lakukan secara diam-diam saja hanya dia dan teman-teman dekat nya yang tau.

"Halo Kak Shani, jualan apa ni kak" Ucap nya berbasa basi sembari menghampiri booth nya Shani.

"Yang di sapa Shani doang ni?" Serobot Gracia, sahabat Shani sebelum membiarkan Shani menjawab.

"Apaan si Gee kan tadi kamu lagi nunduk ga keliatan kali, halo juga aku lagi jualan cookies ni homemade, harganya 19rb aja kalian mau?" Ucap Shani setelah menegur sahabanya itu dengan senyum manis nya yang menghipnotis Gito untuk memandang Shani dalam dan berdiri terpaku disana.

Sudah seabad rasanya ia memandang wajah Shani bahkan sampai Dheo menyikut dirinya agar sadar.

"Oh iya mau kak beli 3 ya" Ucap Gito.

"Oke mau rasa apa?" Kembali Shani bertanya padanya.

"Original dua kak red velvet nya satu" Tiba-tiba Dheo menyerobot.

"Oke deh sebentar ya di bungkusin dulu"

Gito pun tersenyum saat Shani berkata seperti itu padanya, dan menatap sinis ke Dheo lalu membisikkan 'Kan gua ga suka red velvet ya kampung kenapa malah lu beli red velvet'

Hal tersebut di balas tawa kecil oleh Dheo ia tau teman nya tidak suka namun ia ingin mencoba cookies rasa red velvet tersebut.

"Ini ya bayarnya cash atau qris?" Ucap Shani sembari memberikan bungkus dari pesanan yang telah mereka beri, bukannya di terima oleh Gito malah justru Dheo yang mengambil bungkus tersebut.

Masa Sekolah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang