14. Indahnya Bandung.

369 75 12
                                    

Keesokan harinya, suasana vila terasa tenang saat sinar matahari pagi perlahan menyusup melalui jendela besar yang menghadap ke pemandangan pegunungan. Udara segar Bandung menyelimuti pagi itu, seakan memberikan sentuhan lembut yang membangunkan setiap penghuni vila dengan perlahan.

Gito adalah yang pertama terbangun. Masih mengenakan kaos tidurnya, ia keluar ke balkon, menghirup udara pagi yang dingin. Di bawahnya, kabut tipis masih menyelimuti lembah-lembah sekitar vila. Rasanya damai, berbeda jauh dari hiruk-pikuk malam sebelumnya. Sesekali, suara burung berkicau di kejauhan, melengkapi suasana yang tenang itu.

Tak lama kemudian, Shani muncul dari pintu balkon, rambutnya sedikit berantakan namun senyumnya tetap sama meneduhkan. Ia berdiri di samping Gito, menikmati pemandangan yang sama.

"Pagi-pagi udah bangun aja," ujar Shani sambil menguap kecil dan menyenderkan kepalanya pada pundak Gito.

Gito pun tersenyum tipis sebelum akhirnya mencium lembut kepala Shani. "Kebangun, sarapan yuk?" Tanya Gito.

Shani pun mengangguk pelan dengan matanya yang masih setengah tertutup karena ngantuk, Gito pun menggandeng kekasihnya menuntunnya ke dapur Villa. Dengan Shani yang langsung duduk pada bangku tinggi yang mengarah langsung untuk melihat Gito memasak.

Gito pun mulai memasak dengan barang-barang yang ada, dia pun mulai membuat sandwhich dengan telor, selada, dan timun, juga saos sambal dan mayones. Apakah enak? Semoga.

Tiba-tiba, Gracia dan Lukas muncul dengan wajah masih setengah tidur. Mereka menyapa sambil meraba-raba untuk mencari kopi.

Gracia duduk di meja makan sambil menguap, "Bangun pagi banget ni pasutri,"

Lukas mengangguk sambil menyendok kopi, "Iya, gue juga baru bangun. Ngapain kalian pagi-pagi banget?"

Shani yang sudah lebih segar, dengan senyum lebar menjelaskan, "Gito ngajakin sarapan bareng. Katanya mau bikin sandwich."

Gito menambahkan dengan bangga, "Iya, nih. Semoga rasanya oke, deh."

Setelah sarapan bersama, Gito dan Shani memutuskan untuk jalan-jalan berdua seharian. Mereka berencana mengeksplorasi tempat-tempat menarik di sekitar Bandung.

Gito memberi tahu Gracia dan Lukas, "Kami berdua mau ngedate seharian ini. Kalian tetap di vila aja ya. Kita balik sore nanti."

Gracia tersenyum, "Asik! Have fun, ya."

Lukas mengangguk setuju, "Jangan lupa bawa oleh-oleh!"

Gito dan Shani bergegas membereskan makanan nya dan bersiap-siap untuk pergi berdua. 

Gito dan Shani keluar dari vila dengan suasana pagi yang masih segar. Mereka menyusuri jalan setapak menuju mobil yang terparkir di luar. Gito membuka pintu mobil untuk Shani dengan senyum lebar, lalu duduk di kursi pengemudi. Shani duduk di sampingnya, merasa senang dengan perhatian kecil yang diberikan Gito.

Gito dan Shani pun memulai petualangan mereka di Bandung dengan penuh semangat. Setelah meninggalkan vila yang nyaman, mereka menuju ke tempat sarapan favorit di pusat kota Bandung, Kedai Kopi 88

Saat mereka duduk di meja dengan pemandangan jalan yang ramai, Gito memesan cappuccino dan croissant, sementara Shani memilih hot chocolate dan pancake dengan berbagai topping buah segar. Mereka berbincang ringan sambil menikmati sarapan, tertawa bersama setiap kali salah satu dari mereka mengucapkan lelucon atau cerita lucu. 

"Untung tadi kita cuman makan sandwhich dikit, jadi masih bisa brunch disini" Ucap Gito. Lalu Shani pun tertawa kecil sebelum menyetujui ucapan dari kekasihnya itu.

Setelah menikmati brunch di Kedai Kopi 88, Gito dan Shani memutuskan untuk melanjutkan petualangan mereka ke Taman Hutan Raya Bandung. Mereka berjalan kaki di antara pepohonan hijau yang rimbun, menikmati udara segar dan suasana alam yang menenangkan. Taman ini terkenal dengan jalur-jalur hiking yang tidak terlalu berat, cocok untuk mereka yang ingin berjemur di bawah sinar matahari sambil menikmati pemandangan.

Masa Sekolah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang