20

4.7K 445 48
                                    

Zalion menghentikan kakinya tepat di depan pintu kelas Hanara. Melihat kelas yang lumayan sepi kakinya bergerak masuk ke dalam sambil menenteng sarapan yang di belinya sebelum datang ke sekolah. Senyumnya langsung terbit saat menemukan Hanara tengah membaca buku dengan tenang.

"Hana."

Gadis itu perlahan mendongak, tatapan yang semula terlihat bosan langsung berubah terkejut saat melihat ia datang. Senyum Zalion semakin mengembang saat Hanara langsung menutup bukunya.

"Baru sekolah? Kemana aja? Luka lo udah sembuh? Bokap lo udah pergi? Gada yang luka lagi, kan?"

Berbagai macam pertanyaan terlontar begitu saja. Hanara yang melakukan hal itu seketika diam, merasa aneh mengapa ia sampai harus bertanya sebanyak itu.

"Aku udah sembuh." Zalion masih mengembangkan senyumnya, ia menaruh sarapan ke atas meja sambil terus menatap Hanara dengan sumringah.

"Ketoprak? Ah suka banget gue!" Hanara menarik sarapan yang di belikan Zalion untuknya, membukanya lalu melahapnya dengan senang hati.

Zalion menatapnya tiada henti, menikmati debaran jantung yang terus mengisi tubuhnya.

"Kemarin-kemarin lo kemana?" Hanara berhenti menyuapkan makanan ke mulutnya, melihat Zalion yang tak langsung memberi jawaban, lelaki ini justru malah semakin menatapnya dengan dalam.

"Kamu boleh bergantung sama aku, Hana." Tatapan Zalion turun ke bibir Hanara yang basah. Lalu lanjut menatap mata gadis yang sepertinya kebingungan.

"Ha?" Hanara menelan makanan dengan raut tidak mengerti.

"Aku tau kamu gak bisa sendiri, dan aku pun sama. Ada baiknya kalo kita bersatu buat bertahan." Zalion melipat kedua tangannya di atas meja, tubuhnya sedikit mencondong hingga Hanara langsung duduk tegak.

"A-apa sih?!" Hanara menaruh sendok di tangannya, beralih mengusap leher sambil melirik ke arah lain.

Sejak kapan ia menjadi salah tingkah hanya karna di tatap seperti ini!

"Na!"

Perhatian Hanara teralih, ia mendapati  Laudra yang berada di pintu dengan raut risau.

Sementara Zalion hanya diam mempertahankan kepalanya untuk terus melihat wajah Hanara.

"A-ah, abis kemana lo?" Hanara melirik Zalion dan Laudra secara bergantian. Ia sedikit tidak nyaman karena sepertinya Laudra tidak menyukai Zalion.

"Aku ke kelas dulu, Hana. Aku bakal datengin kamu di jam istirahat." Zalion berdiri dari duduknya, melangkah pergi menuju keluar dan melambatkan kakinya saat berpapasan dengan Laudra. Zalion menatap matanya dengan jelas, menarik senyum simpul dan berlalu dari sana begitu saja.

"Na ...." Laudra mendekat, mengambil alih tempat duduk Zalion tadi.

"Kenapa?" Hanara menyuapkan kembali sarapannya.

"Em, lo ngomongin apa sama dia?"

Hanara menelan kunyahannya, sempat berfikir apakah ia perlu menjawab? Kemungkinan Laudra tidak suka Hanara berinteraksi dengan Zalion.

"Ah, gak ngomongin apa-apa, dia ngasi gue sarapan." Jawab Hanara, melanjutkan kembali sarapannya.

Sedangkan Laudra terdiam, menatap lurus sahabatnya dengan berbagai pikiran yang ada.














***










Sebuah sarung tinju terlempar begitu saja di atas meja. Zalion yang tadinya termenung langsung menoleh menatap sang pelaku.

SCAREDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang