Chenle Terluka

1.1K 113 13
                                    

Rintik hujan membasahi bumi diselingi suara guntur yang ikut memecah keheningan malam yang sunyi. Terlihat sosok bertubuh mungil tengah berjalan tak tentu arah dijalan  yang menjadi akses satu2nya menuju sebuah Mansion megah bak istana yang berada ditengah hutan.

Chenle, pemuda manis dengan marga Zhong tersemat dinamanya itu tengah  menangis. Berulang kali ia memukul dadanya dan meraung keras. Namun siapa yang bisa mendengar raungannya? Karna hujan mampu meredam kesedihan yang tengah ia rasa.

"Mama,,,, Baba,,,, Lele jahat kan? Lele bener2 seorang psikopat yang kejam. Gak cuma bunuh musuh,,,, tapi Lele juga membunuh Nana hyung dan Yangie hyung. Padahal mereka udah sayang banget sama Lele. Kasih apapun yang Lele mau. Tapi Lele malah celakain mereka,,,,,,"

.
.
.

"Gimana, pudu?" Tanya Johnny pada Haechan yang diminta Yuta untuk mencari keberadaan Chenle.

"Dia ada dihutan menuju kota, hyung" balas Haechan memberitahu posisi Chenle sekarang.

"Hah? Jauh banget" ucap Johnny benar2 terkejut.

"Tuan Johnny,,,,,"

"Katakan!" Ucap Johnny dengan suara tinggi karna terlalu cemas.

"Para penjaga gerbang depan semuanya tak sadarkan diri, tuan. Mereka sepertinya dibius. Dan dari cctv yang kami lihat,,,,,"

"Apa yang lo lihat?" Tanya Hendery diliputi rasa cemas.

"Yang sopan, Hendery!" Tegur Jungwoo.

"Pelakunya itu tuan kecil Chenle, tuan" balas sang anak buah.

"Tung,,,,gu,,, ap,,,pa,,,, la,,,,gi... Hae,,,, chan,,,,aa,,,, to,,, long,,,, ba,,,wa,,, a,, dek,,,"

Jaemin berkata dengan terbata-bata. Dia baru saja tersadar saat Johnny membentak pengawal mereka tadi. Dengan kesadaran yang belum sepenuhnya kembali, ia mencoba mengerti situasi saat ini. Dadanya sakit, kepalanya semakin berdenyut mengingat siapa orang yang sedang mereka cari sekarang.

"Bawa kembali Chenle dalam kondisi baik2 aja, hyung. Gue mohon!!" Akhirnya Haechan memahami maksud Jaemin dan meminta semua kakak2nya segera bergerak.

Johnny, Yuta, Kun, Doyoung, Jungwoo dan Mark pergi dari sana. Jeno dan Jisung tidak diberitahu karna mereka takut Jeno akan semakin merasa bersalah dan Jisung akan berbuat nekad. Dengan perasaan benar2 takut dan khawatir, mereka segera menjemput sang adik.

.
.
.

Sebuah mobil van berhenti tak jauh dari Chenle. Beberapa orang berpakaian jas rapi turun. Tak lama turun seseorang berwajah tampan dan terlihat seumuran dengan Johnny menurut Chenle ikut menghampiri Chenle.

"Hahahaha,,,,, kebaikan apa yang kita buat tadi sampe2 bisa nemuin tuan muda bungsu keluarga Zhong ini, hem? Kira2 bagaimana reaksi tuan Zhong jika tau anak manisnya ini berada ditangan kita, musuh bebuyutannya" ucap orang itu dengan angkuhnya.

Chenle tersenyum mengejek melihat betapa angkuhnya sosok dihadapannya itu. Benar2 menjijikkan baginya.

Kok Musuh bisa temuin Chenle dengan kebetulan seperti itu? Karna Chenle berjalan sudah sampai ke daerah permukiman penduduk. Artinya ia sudah keluar dari hutan wilayah khusus TGA. Jadi wajar jika dia bisa bertemu atau berpapasan dengan pada musuh.

"Hai sepupu gue yang paling pengecut. Setelah pertemuan keluarga besar kita beberapa waktu lalu, ternyata lo udah lupa ya dengan siapa lo lagi ngomong, hem? Eh gue lupa, lo sekarang kan bukan bagian dari Zhong lagi. Kasian nya balik jadi gembel lagi ya sekarang" Chenle semakin memancing emosi lawannya.

The Golden Age (Sudah Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang