Demi Chenle

1.6K 108 10
                                    

"Gimana keadaan Chenle, Jaem?" Tanya Haechan.

Dia berjalan mendekati Chenle untuk memastikan keadaan Chenle.

"Udah mendingan sih. Iya kan?" Jaemin yang menjawab sambil mengusap peluh yang membasahi sebagian wajahnya.

Rasa lelah mulai merasuki dirinya. Padahal saat panik tadi ia tidak merasakan apapun.

"Iya gue udah mendingan kok. Thanks hyung" ucap Chenle dengan gerakan tangan membentuk hati ke arah Jaemin.

Jaemin hanya membalas perlakuan Chenle dengan senyuman. Dengan tangan memegang pinggangnya, ia pun berdiri.

"Punggung lo oke kan babe?" Tanya Jeno khawatir sambil membantu Jaemin mengelap keringat karna Jaemin tadi menggendong tubuh Chenle yang hampir sama besarnya dengan dirinya sendiri.

"Gue oke, Jen. Dont worry" ucap Jaemin sambil menumpukan seluruh beban tubuhnya ke tubuh namja tampan dibelakangnya itu.

Bisa dilihat oleh para member jika Jaemin mulai merasa tak nyaman dengan tubuhnya. Rasa khawatir pun semakin menguat didalam hati para hyungline Dreamies.

"Dont worry, dont worry kepala lo kotak. Gimana orang gak khawatir cobak Na paboo Jaemin. Lo tuh gak boleh angkat yang berat2 kalo lo amnesia. Dan bisa2nya lo gendong Chenle dari panggung sampe sini. Lo kan bisa nyuruh gue atau gak biarin Jisung yang gendong dia. Lo tau gak sih Na Jaemin kalo hyung2 lo ini khawatir pake banget  sama lo,,,," ucap Renjun mengomeli Jaemin.

Haechan memijat pangkal hidungnya untuk mengurangi denyut dikepalanya. Haechan kira setelah melampiaskan amarahnya pada korban mutilasinya, emosi Renjun bakalan mereda. Namun nyatanya tidak.

"Yang mulia Huang Renjun, gue mohon dengan sangat nih ya ke lo. Jangan diomelin dulu anaknya, biarin mereka berdua istirahat dulu, oke?" Ucap Haechan memotong perkataan Renjun yang semakin lama semakin gak berperi ke-Jaemin-an itu.

Jaemin tidak protes sama sekali dengan semua omelan hyung China-nya itu. Toh semua perkataan Renjun itu benar adanya. Dia tadi memang termasuk memaksakan diri.

Jaemin memejamkan matanya. Dia berharap nyeri dipunggungnya yang baru saja terasa itu segera mereda. Dia gak mau member semakin khawatir.

"Na, hey!!! Lo beneran oke kan? Kalo ada apa2 cerita, baby" ucap Mark yang melihat wajah Jaemin semakin memucat.

Brakk,,,

"Aegiedeullll!!!!" Teriak seseorang yang baru saja membuka pintu ruangan khusus milik NCT Dream dengan tidak elit nya.

"Nee Doyoung hyung" balas member Dreamies kecuali Jaemin dan Chenle.

Doyoung masuk dengan diikuti Jungwoo dibelakangnya terdiam setelah pintu tertutup. Didekat kaki mereka ada mayat yang sudah tak bisa dikenali identitasnya. Hancur dengan beberapa bagian tubuh terpisah.

Mereka berdua melihat kearah 7 adik mereka yang menatap mereka berdua dengan polosnya. Outfit putih yang Dreamies kenakan untuk tampil tadi terlihat banyak bercak merah terutama dipakaian Renjun.

"Apa-apaan ini? Lee Minhyung-ssi!" Tanya Doyoung dengan aura yang menyesakkan nafas orang2 disekitarnya.

"Emmm,,,,," balas Mark takut.

"Doyoung hyung, tolong,,,,,," lirih Jaemin.

"Jaem,,,, astaga, lo kenapa? Katanya yang cidera tadi Chenle, terus lo kenapa bisa gini sih" ucap Jungwoo langsung berlari menghampiri Jaemin dan memeriksa keadaan adiknya itu.

Doyoung langsung mendekati Jaemin. Aura mendominasi yang ia keluarkan barusan menguap begitu saja berganti dengan kekhawatiran.

"Hyung, gue mohon interogasinya lanjut dimansion aja ya. Jaemin sama Chenle butuh penanganan cepat, hyung" gumam Jeno dengan mata berkaca-kaca saking takutnya.

The Golden Age (Sudah Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang