Jarak

1.2K 112 25
                                    

"Kondisi kesehatan tuan Jaemin kembali menurun, tuan. Sepertinya dia sempat merasakan tekanan mental yang sangat berat sehingga membuat tubuhnya tak mampu menahannya" ucap Dokter yang membantu Doyoung menangani Jaemin barusan.

"Tolong,,,,, jangan biarin tuan Jaemin banyak pikiran negatif dulu. Karna akibat terburuknya menyebabkan tuan Jaemin kehilangan kesadarannya kembali" lanjutnya.

"Kalian bisa keluar. Biarin Jaemin disini sama yang lain" ucap Doyoung.

Dokter dan perawat keluar dari sana. Hanya tersisa Doyoung, Jaehyun, Winwin dan para maknaeline.

Doyoung menghela nafas panjang sebelum bertanya pada anggota inti TGA yang sudah ia anggap adik itu.

"Bisa jelasin ke gue kenapa Jaemin bisa anfal kayak gitu? Gue cuma telat bangun doang pagi ini dan akibatnya separah ini? Ayo,,, siapa yang mau ngomong?" Ucap Doyoung.

"Ini salah gue, hyung. Seharusnya gue gak bikin Jaemin hyung banyak pikiran,,,," ucap Jisung menjawab pertanyaan Doyoung dengan kepala tertunduk.

"Jisung-aa,,,,," cegah Haechan.

"Apa yang udah lo lakuin?" Tanya Doyoung.

"Gue,,,,"

"Dia gak salah, hyung. Semua itu cuma kesalahpahaman awalnya,,,," ucap Mark memotong perkataan Jisung.

"Markk,,,,," cegah Xiaojun.

"Doyoung hyung harus tau, Dejun-aa!! Dia berhak tau apa yang terjadi" ucap Mark mulai emosi.

"Biar gue aja yang ceritain" ucap Jaehyun setelah sempat merangkul bahu Mark.

Jaehyun pun menceritakan semuanya pada Doyoung. Sedetail mungkin agar Doyoung bisa membantu menyelesaikan masalah mereka.

"Kenapa kalian gak bisa saling jaga emosi sih? Kalo udah gini, kita bisa apa? Keadaan bakal makin kacau" ucap Doyoung menggaruk kasar kepalanya.

Jika dikatakan Doyoung baik2 saja, tidak. Dia juga merasa stres karna sang kekasih belum ada tanda2 akan sadar. Tapi dia berusaha sebaik mungkin mengontrol diri agar tidak menambah masalah baru.

"Winwin, Xiaojun, Renjun sama Yangyang bisa istirahat diranjang. Ingat dek, jaga kondisi kalian. Plis jangan memaksakan diri terus. Yang lain tolong bantu mereka. Terus buat yang lain boleh istirahat juga. Oiya Mark, hubungi bibi Min dulu biar sarapan kalian dibawa kesini. Gue mau temuin hyungdeul dulu"

Doyoung langsung berjalan keluar. Jaehyun dan yang lain langsung menjalankan perintah Doyoung. Yangyang yang biasanya banyak protes, hanya diam sambil menatap sedih Jaemin.

"Dia gak kenapa2. Lo tenang aja" ucap Haechan.

"Bohong banget Chan kalo dia baik2 aja. Kalo dia baik, gak mungkin bisa anfal gini kan? Bukan karna efek peluru waktu itu kan, Chan?"

"Gue gak tau. Kalo mau tau detail nya, tanya pacar lo aja" ucap Haechan sambil mengangkat tubuh Yangyang ke atas ranjang.

.
.
.

"Doy,,,,," Panggil Johnny saat para member hyungline masuk ke ruang rapat mereka.

Brak,,, pyar,,,,

Doyoung melemparkan gelas yang ia pegang ke sembarang arah hingga membuat para member terkejut. Tatapan membunuh terlihat jelas Doyoung berikan pada mereka.

"Sampe kapan? Sampe kapan kalian mau lampiasin emosi kalian ke maknaeline, hah? Kalian sadar dengan kondisi mereka sekarang gak sih?" Teriaknya penuh emosi.

"Doy, calm plis" ucap Kun mencoba menenangkan Doyoung.

"Kalo kalian mau bunuh mereka, bunuh langsung aja hyung. Jangan kalian sakiti lewat mental mereka kek gini,,,,,,," Doyoung tak mempedulikan Kun.

The Golden Age (Sudah Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang