"Hyung,,,,," Doyoung hanya berdehem guna menjawab panggilan Jaemin.
"Hyung kok gitu sih ngomongnya? Kan Yuta hyungnya udah minta maaf loh" Jaemin hanya ingin kakak2nya kembali akur.
Doyoung menghentikan kegiatan memeriksa kondisi Jaemin. Ia menghela nafas panjang. Diusapnya pipi Jaemin yang sedikit menirus itu.
"Hyung udah maafin dia, Jaemin-aa. Tapi kasih hyung waktu buat nerima dia lagi ya? Bayang2 kejadian 3 bulan lalu masih jadi mimpi buruk untuk gue, Jaem. Gue nyaris kehilangan lo sama Chenle dalam waktu yang sama. Gue belum bisa, Jaem" Ucap Doyoung sendu.
"Emmm,,,, Chenle belum ada sadar sampe sekarang ya hyung?" Tanya Jaemin mengalihkan topik karna Doyoung terlihat sangat tertekan.
Doyoung menggeleng lalu kembali melanjutkan kegiatannya. Keadaan hening seketika. Jaemin sendiri tak ingin bertanya lagi pada Doyoung.
Saat ini semua member sudah keluar setelah Doyoung mengeluarkan aura tak mengenakkan tadi. Suasananya benar2 sangat tidak nyaman. Ia sempat meminta Mark membawa 2 adik 99line nya untuk istirahat.
"Hyung,,,, kalo keluar ntar, boleh tolong panggilin pacar gue? Sama Dream yang lain juga. Gue masih kangen banget" pinta Jaemin saat Doyoung sedang merapikan peralatan medisnya.
"Boleh. Ntar hyung panggilin. Ngobrolnya jangan kelamaan ya, lo harus banyak istirahat" ucap Doyoung sambil mengusap lembut surai Jaemin.
"Makasih, hyung"
Doyoung keluar setelah sebelumnya menyempatkan mengecup kening Jaemin dan Chenle. Ia juga sempat mengusap lembut pipi Taeyong dan Taeil.
"Gue bener2 berharap lo cepet sadar, hyung. Jujur gue udah capek banget" batin Doyoung sebelum pergi dari hadapan 2Tae.
"Kasian banget Doyoung hyung. Pasti dia stres banget belakangan ini" batin Jaemin sambil menatap beberapa ranjang pesakitan berisi anggota inti TGA itu.
"Bubu,,,,, Taeil hyung,,,, Chonloo-yaa,,, kalian kapan bangunnya? Kasian hyungdeul sama adek2. Mereka kacau banget,,,,,"
Ceklek,,,,
Gumaman Jaemin terhenti saat ia mendengar pintu ruangan itu dibuka. Ada Jeno dan beberapa member lain disana.
"Dear,,,,, udah enakan?" Tanya Jeno sambil meletakkan tangan Jaemin dipipinya.
"Sorry ya Jen, gue sempet nyerah kemarin. Gue capek banget,,,," lirih Jaemin menatap sendu kekasihnya yang terlihat sedikit kurus.
"Its oke. Tubuh lo emang butuh istirahat, babe. Gue bisa ngertiin itu. Yang penting lo sekarang udah kembali" ucap Jeno mengusap pipi gembil kekasihnya.
"Tau gak sih? Gue kemarin ketemu hyungdeul sama Chenle,,,,," ucap Jaemin riang tapi,,,,,
"Jaem,,,,," sela Haechan dengan wajah yang sudah dipenuhi airmata ketika Jaemin mengatakan bertemu Chenle saat berada dialam bawah sadarnya.
"Ehh jangan nangis dulu, Haechan-aa! Dengerin cerita gue dulu,,," ucap Jaemin panik dan nyaris mendudukkan diri agar bisa menenangkan Haechan jika tidak dicegah oleh Jeno.
Jaemin meringis karna kepalanya tiba2 terasa berdenyut. Ia genggam erat tangan Jeno untuk menyalurkan rasa sakitnya itu. Kepalanya rasanya seperti ingin pecah. Tapi ia berusaha menahannya agar member tak semakin khawatir.
"Jaem,,,, lo gak papa?" Tanya Renjun khawatir melihat Jaemin keliatan kesakitan.
"Gue gak papa, Renjun-aa. Chan,,,, Chenle gak nyerah tapi dia cuma minta waktu untuk istirahat lebih lama aja kok waktu itu. Dia bilang bakal balik kalo dia udah puas tidurnya. Katanya dia capek jadi pengen sesekali tidur sepuasnya tanpa diganggu. Kalo hyungdeul,,,,,"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Golden Age (Sudah Tamat)
Sonstigeskisah Kehidupan 20 member Kpop yang misterius. perjalanan yang penuh cinta, rasa persahabatan dan kekeluargaan. saling melindungi satu sama lain. tapi tanpa diketahui oleh dunia luar... bagaimanakah kisah mereka sebenarnya? warning 18+/21+ lapak b...