Chenle Pergi

1.1K 134 5
                                    

Readers aku mengerikan kali lah, masak aku harus pundung dulu baru banyak yang pencet ⭐️ sih. Gak mungkin kan aku merajuk'an juga disini sama kayak realnya. Mana kalo ngambek gini juga jadi banyak yang mau komentar. Kan jadi seneng aku nya....

Tapi thanks ya guys udah bantuin aku biar banyak yang pencet bintang dan bikin komentar positif juga. Gak nyangka bakal sebanyak itu. Makin love2 dah sama kalian.....

Sesuai keinginan aku kemarin, aku kasih deh up nya, semoga rame lagi ya,,,,







Happy Reading

"Jeno-yaa,,,, obatin luka lo dulu ya dek. Sekalian ganti baju juga" Doyoung menghampiri Jeno yang duduk termenung seorang diri di ruang makan.

"Hyung,,,,, gimana keadaan pacar sama adek2 gue, hyung? Hyungdeul juga gimana?" Tanya Jeno dengan pandangan kosong.

Doyoung menghela nafas panjang. Rasanya dadanya sesak melihat orang2 yang dia sayang terluka fisik maupun batin seperti ini. Ia berjongkok dihadapan Jeno yang duduk dikursi ruang makan. Diusapnya punggung tangan sang adik.

"Peluru dikaki sama bahu kanan Renjun udah dikeluarin. Tapi,,,,"

"Tapi?" Tanya Jeno menatap Doyoung.

Riak khawatir terlihat jelas diwajah tampannya. Mata sembabnya menyiratkan rasa takut kehilangan.

"Goresan2 samurai yang mengenai tubuhnya mengandung racun,,,, tapi tenanglah, dokter kita lagi usaha buat keluarin semua racunnya"

"Buat Jaemin,,,,, kondisinya udah stabil. Beruntung ketiga Peluru itu gak ada yang ngelukain organ vital ditubuhnya. Tapi luka goresan yang  sempat dia dapat cukup dalam, Jen. Tadi bahkan darahnya sempat susah dihentikan"

"Yangyang sendiri harus istirahat total dulu karna salah satu tulang rusuknya patah. Walaupun melukai paru2nya, tapi hyung harap tidak membahayakan nyawanya. Kita masih harus menunggu dia sadar, baru bisa periksa lebih lanjut"

Doyoung menunduk. Lidahnya kelu, berat rasanya ingin menyampaikan berita yang lain pada Jeno. Pasalnya kondisi  mental Jeno terlihat tidak stabil saat ini. Apalagi berita terakhir ini amat sangat berat bagi mereka.

"Yang lain gimana, hyung? Hyungdeul? Bubu? Taeil hyung? Win ge?"

"Emmm,,,,, apapun yang gue kasih tau ntar, lo harus tetap doain yang terbaik buat mereka,,,,,"

"Hyung?"

"Baiklah, baiklah,,,, emm Taeil hyung sama bubu kalian belum melewati masa kritisnya sampe sekarang. Luka mereka benar2 parah. Winwin juga sama" Jeno semakin tertunduk mendengar itu.

"Jen,,,,, obatin ya luka lo. Kasian adek2 lo kalo lo nya kayak gini. Jaemin sama Yangyang pasti bakal omelin gue kalo tau lo gak gue obatin lukanya" bujuk Doyoung lagi.

Chenle menatap sendu member berstatus kapten di unitnya jika sedang menjadi idol itu. Walaupun Jeno itu maknaeline sama sepertinya, tapi Jeno mampu menjadi kakak yang begitu sangat menyayangi mereka yang lebih muda darinya.

"Maafin gue, hyung. Andai gue gak bukain pintu mobil buat Jaemin sama Yangyang, pasti mereka gak bakal terluka parah kek gini. Ini salah gue. Gue emang gak pantes jadi adik kalian. Mana ada adik yang celakain hyung2nya kayak gue" batinnya merasa bersalah lalu beranjak pergi dari tempat persembunyiannya.

"Tuan,,,, Tuan Doyoung,,,," Panggil salah seorang dokter yang menangani para member.

"Ada apa?" Tanya Doyoung.

"Tuan muda kecil Jaemin,,,," jawabnya ragu.

"Kenapa? Apa yang terjadi sama Nana?" Tanya Doyoung lagi.

The Golden Age (Sudah Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang