"E...eli..na apa yang sedang kau lakukan di sini?" Tanya Mingyu panik melihat Elina berada di dalam kamar kecil yang berada di ruang kerjanya. Mingyu sangat khawatir apakah Elina mendengar semua obrolannya bersama Soobin?
Elina terlihat gugup saat Mingyu memergokinya sedang berada di ruangan bosnya. Seharusnya saat ini Elina sudah berada di Lobby hotel untuk pekerjaan aslinya sebagai pelayan hotel. Dikarenakan perutnya tidak bisa diajak kompromi, mau tidak mau Elina terjebak dalam kamar kecil di ruangan kerja Mingyu.
Elina segera mengambil alat kebersihan yang terjatuh karena ulahnya. Ia menunduk tidak berani menatap Mingyu yang terlihat sangat terkejut melihat kehadirannya di sana.
"Oh Tuhan.. apa yang kau lakukan Elina?" Batin Elina.
"Kenapa kau diam saja? Apa yang kau lakukan di ruanganku? Bukankah seharusnya kau sudah kembali bekerja di bawah? Mengapa kau masih berada di ruanganku? Apa kau ingin menguping pembicaraanku bersama Soobin?" Mingyu sudah menghujani Elina dengan banyak pertanyaan.
Elina meneguk salivanya pelan. Suaranya seolah tertahan di tenggorakan. Ia mendadak tidak bisa menjawab pertanyaan dari bosnya itu. Lidahnya seolah kaku mengucapkan sepatah dua patah kata untuk menjawab pertanyaan dari Mingyu.
"JAWAB ELINA!!!" Teriak Mingyu kepada Elina karena merasa kesal melihat tingkahnya yang hanya diam saja.
"Ma..maafkan aku tuan. Aku meminjam toiletmu sebentar karena perutku sedang bermasalah tadi. Saat aku hendak keluar ruangan, tiba-tiba kalian berdua masuk sambil berdebat. Jadi aku urungkan niatku untuk keluar menunggu kalian selesai berbicara." Jawab Elina masih menunduk di hadapan Mingyu.
Mingyu menghembuskan nafasnya kasar. Pikirannya sedang pelik sekali. Sejak kepulangannya dari pulau Jeju, kakeknya dan Soobin selalu menuntut untuk bertemu dengan keluarga Ailee. Ia belum mau bertemu dengan mereka karena Mingyu tidak ingin menikah dengan Ailee. Lagipula Mingyu baru beberapa bulan tinggal di Seoul kembali dan ia masih ingin menikmati masa-masa sendirinya. Atau mungkin ada seseorang yang benar-benar telah memenuhi hatinya?
"Ka..kau mendengar semua obrolan kami?" Tanya Mingyu dengan nada yang sudah melembut.
Elina menggeleng cepat. Ia berkata tidak jujur. Sebenarnya Elina mendengar semuanya bahkan nama Ailee pun ia mendengarnya. Hanya saja, Elina tidak mengerti apa maksud dari obrolan bos dan sekretarisnya itu. Ia hanya mengambil kesimpulan bahwa bosnya itu akan segera menikah.
"Seriously?" Mingyu mengambil dagu Elina agar menatap wajah tampannya.
Elina membulatkan matanya saat pandangan mereka bertemu. Ada rasa yang berbeda saat bertatapan langsung dengan Mingyu. Ada rasa senang maupun sedih bersarang di hati Elina. Ia juga merasa tidak asing dengan perasaan itu. Ia merasa sudah mengenal Mingyu sejak lama.
"Aku serius pak Mingyu. Aku tidak mendengar sama sekali perbincangan kalian berdua. Aku ijin pamit dari ruangan ini, Pak. Terimakasih sudah meminjamkan toilet untukku. Aku akan kembali bekerja." Ucap Elina kemudian ia bergegas keluar dari ruangan itu. Ia menundukkan kepalanya untuk berpamitan dengan Mingyu dan Soobin. Elina harus benar-benar keluar dari ruangan itu.
Saat Elina benar-benar sudah keluar dari ruangan, Mingyu kembali menduduki kursi kebesarannya. Ia menyandarkan kepalanya sambil melonggarkan ikatan dasi yang mencekik lehernya. Soobin memperhatikan bosnya itu. Ada rasa bersalah pada hatinya karena telah memaksa bosnya itu untuk bertemu keluarga Ailee. Tapi, ia juga tidak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya seorang pekerja dan orang kepercayaan kakeknya—Kim Namjin. Soobin menarik kursi yang berada di hadapan Mingyu sambil memperhatikannya yang tengah memijit keningnya pelan.
"Apa kau benar-benar tidak ingin menikah dengan Ailee?"
"Tidak." Singkat Mingyu sambil menekan keningnya dengan mata yang terpejam.
![](https://img.wattpad.com/cover/370121767-288-k215989.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dear, Elina
RomancePark Elina adalah seorang gadis bawel, ceria dan sedikit gila yang selalu mengejar-ngejar cinta pertamanya yaitu Kim Mingyu. Ia selalu mengganggu kegiatan seorang Kim Mingyu dengan cara bersikap aneh hanya untuk mencari perhatian darinya. Hingga pa...