*****
Setelah acara makan malam bersama tim Elina, Kim Mingyu memutuskan untuk ikut ke apartemen Soobin. Sebetulnya ia sangat ingin ke apartemen Elina menjenguk wanita itu. Namun, ia juga merasa khawatir Elina tidak nyaman dengan keberadaannya. Maka dari itu ia mengurungkan niatnya itu dan memutuskan ke apartemen Soobin saja. Dan di sinilah mereka berada.
Kim Mingyu masih sibuk dengan ponselnya menghubungi dan mengirimkan pesan kepada seseorang. Hal itu tidak luput dari pantauan Soobin yang berada di sampingnya. Selama acara makan malam tadi, Kim Mingyu kembali diam saja setelah mendengar Elina tidak hadir dalam acara makan malam yang ia buat. Sepanjang acara ia terus memainkan ponsel, mengetikkan pesan untuk seseorang yang ia duga adalah Elina.
"Apa kau begitu kecewa Elina tidak hadir dalam acara makan malam tadi?" Tanya Soobin membuka obrolan.
Kim Mingyu tidak mendengarkan ucapan dari Soobin. Ia terus saja fokus pada ponselnya seolah mengirimkan pesan panjang dan menunggu balasan dari seseorang tersebut.
"Kim Mingyu!!!!!" Panggil Soobin dengan suara yang sudah naik satu oktaf.
Kim Mingyu terhentak kemudian ia melihat ke arah Soobin yang menatapnya tajam. Kim Mingyu memutar bola matanya malas menanggapi sekretarisnya itu.
"Apa?" Ketus Kim Mingyu.
"Kau tidak mendengar ucapanku?"
"Hmm tidak. Kau bilang apa tadi?" Tanya Kim Mingyu terlihat bingung.
Soobin menghela nafasnya melihat kelakuan bosnya itu. Bukankah ia seseorang CEO yang sempurna katanya. Baru berhubungan dengan satu wanita saja ia sudah terlihat seperti orang bodoh.
"Kau merindukannya?"
"Hah? Siapa yang kau maksud?"
"Elina. Siapa lagi wanita yang sedari tadi mencuri fokusmu?"
"Tidak." Singkat Kim Mingyu sambil menyandarkan tubuhnya pada sofa.
"Kau tidak usah menyangkalnya, Kim Mingyu. Sepanjang acara makan malam tadi kau berubah menjadi CEO yang dingin lagi. Padahal sebelumnya kau begitu antusias makan malam bersama tim pelayanan hotel. Namun, saat Elina berhalangan hadir dalam acara makan malam, kau mendadak menjadi kurang bersemangat. Itu semua menimbulkan banyak pertanyaan dari mereka. Mau tidak mau aku harus menjelaskan pada mereka alasan kau tidak bersemangat. Hufffttt!!!" Keluh Soobin.
Kim Mingyu masih terdiam belum membalas ucapan dari Soobin. Matanya ikut terpejam dengan kepala yang sudah bersandar pada headboard sofa. Pikirannya kembali memikirkan kondisi wanita itu. Apakah Elina baik-baik saja? Mengapa ia begitu khawatir pada wanita itu?
"Apa sangat terlihat jika aku menyukai wanita itu, Soobin?" Tanya Kim Mingyu tiba-tiba sambil memijat keningnya dengan mata terpejam.
Soobin menengok ke arah bosnya itu terkejut, karena ia akhirnya mengakui perasaannya kepada Elina.
"Sangat terlihat."
Kim Mingyu kemudian membuka matanya mengangkat kepalanya yang bersandar untuk melihat ke arah Soobin.
"Benarkah?" Tanya Kim Mingyu penasaran.
"Jelas kelihatan kalau kau menyukai wanita itu, Mingyu. Kau berubah menjadi orang yang berbeda saat bersamanya. Sikap dinginmu tiba-tiba mencair saat bersama Elina. Kau juga khawatir berlebih saat ia tidak ada dalam pandanganmu. Bukankah itu tanda kalau kau begitu menyukainya?"
Kim Mingyu terdiam saat mendengarkan penjelasan dari Soobin. Tiba-tiba pikirannya kembali resah. Percuma ia menyukai Elina, karena sebentar lagi ia akan bertunangan dengan Ailee. Ia sudah berusaha untuk tidak memikirkan wanita itu. Namun tetap saja kepikiran.
![](https://img.wattpad.com/cover/370121767-288-k215989.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dear, Elina
RomansaPark Elina adalah seorang gadis bawel, ceria dan sedikit gila yang selalu mengejar-ngejar cinta pertamanya yaitu Kim Mingyu. Ia selalu mengganggu kegiatan seorang Kim Mingyu dengan cara bersikap aneh hanya untuk mencari perhatian darinya. Hingga pa...