Park Elina adalah seorang gadis bawel, ceria dan sedikit gila yang selalu mengejar-ngejar cinta pertamanya yaitu Kim Mingyu. Ia selalu mengganggu kegiatan seorang Kim Mingyu dengan cara bersikap aneh hanya untuk mencari perhatian darinya.
Hingga pa...
Elina mulai berjalan menuju halte bus untuk kembali ke rumah. Sesampainya di halte, ternyata ia kembali bertemu dengan Mingyu. Senyuman di wajahnya tidak pernah pudar sejak tadi karena ia merasa hari ini sangat beruntung bisa bertemu dengan Mingyu sampai tiga kali.
Elina dengan berani mendekati Mingyu yang masih fokus dengan komiknya di sela-sela menunggu bus.
"Oh.. Tuhan, apa kau benar-benar menjodohkanku dengan Mingyu? Hari ini sudah berapa kali aku berdekatan langsung dengannya." Batin Elina perlahan duduk di samping Mingyu.
"Kau senang membaca komik ya?" Tanya Elina berani menatap Mingyu.
Mingyu tidak menjawab pertanyaan dari perempuan yang duduk di sampingnya. Namun, ia sangat tahu bahwa perempuan itu adalah Elina. Karena setelah meninggalkan Elina di taman, Mingyu berjalan pelan untuk kembali ke halte bus. Ia sengaja memperlambat langkahnya agar bisa bersama Elina di halte bus nanti. Dan tepat dugaan Mingyu, perempuan itu sudah sampai di halte bus bersama dengan dirinya.
"Aku punya beberapa koleksi komik di rumahku." Ucap Elina kembali.
Mingyu masih tetap tidak menjawab pertanyaan dari Elina. Ia sengaja memfokuskan dirinya dengan komik padahal perasaannya tidak tenang saat berada di samping Elina.
Elina tidak kehabisan akal. Ia sengaja duduk lebih dekat bahkan kedua paha mereka menempel satu sama lain. Mingyu sempat terkejut namun ia tetap fokus pada komiknya.
"Apa kau sedang sariawan, Kim Mingyu? Mengapa kau tidak menjawab pertanyaanku? Apakah pertanyaanku begitu sulit?" Tanya Elina menjatuhkan kepalanya berada di dekat komik yang Mingyu baca sambil tersenyum padanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Deg. Kim Mingyu tersentak bahkan ia sudah berdiri memarahi Elina.
"Yaaakk Elina. Apa-apaan kau! Jangan sok akrab padaku!"
"Aku hanya bertanya kepadamu dan kau tidak menjawabnya sama sekali. Apa sangat sulit berteman dengan lelaki terpintar di sekolah?" Lirih Elina menatap wajah Mingyu.
"Aku tidak mau berteman dengan perempuan bodoh sepertimu!"
Elina terdiam saat lelaki itu mengucapkan kata-kata kasar padanya. Padahal ia hanya ingin berteman dengan Mingyu, namun laki-laki itu malah mengatakan dirinya "perempuan bodoh". Elina tetap memasangkan senyuman manis pada Mingyu.
"Bukankah anti mainstream jika berteman dengan perempuan bodoh seperti diriku. Apa kau tidak bosan berteman dengan orang-orang pintar? Orang-orang pintar tidak seru dijadikan teman. Mereka terlalu serius dan kaku ketika di sekolah. Tidak seru! Hanya belajar belajar dan belajar saja. Kita masih kelas 2, nikmati masa muda kita. Belajar dan bermain akan seimbang." Jelas Elina masih tersenyum manis menatap Kim Mingyu yang berada di hadapannya. Laki-laki itu terlihat kesal dengan ucapan Elina. Namun, perempuan itu malah mengabaikan ekpresi kesal dari seorang Kim Mingyu.