"Bodoh! Bodoh! Apa yang kau lakukan Mingyu?" Maki Mingyu pada dirinya sendiri karena ia berani mencium bibir Elina.
Ia terus mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh untuk kembali ke Seoul. Namun, ia terus merutuki sikapnya yang sudah lancang mencium Elina. Apa yang akan ia lakukan besok saat bertemu wanita itu kembali? Apa wanita itu akan marah dan tidak ingin bertemu lagi dengannya?
Seketika raut wajah Mingyu terlihat panik. Ia sangat takut jika Elina akan menjauhinya. Ia juga tidak sadar akan sikapnya yang tiba-tiba saja mencium bibir Elina. Ia hanya takut jika wanita itu terus berbicara mengenai dirinya dan kembali mengingatnya. Dengan maksud memberhentikan ucapan Elina, Mingyu malah mencium bibir wanita itu.
"Bodoh kau Mingyu! Mengapa kau jadi terlihat sangat bodoh seperti ini? Aaakhhh sial!" Rutuk Mingyu sambil tangannya menepuk-nepuk stir mobil.
- 3 jam yang lalu -
"Apa yang kau la..lakukan Mingyu?" Ucap Elina dengan tatapan terkejut.
Mingyu membuka matanya yang terpejam kemudian ikut menatap Elina. Mereka saling bertatapan dengan jantung yang sama-sama berdegub kencang. Mingyu tidak sadar apa yang telah dilakukannya. Ia mulai tersadar saat kulit wajah Elina yang putih perlahan memerah.
"A..aku mau pulang," lirih Elina.
"Hmm kau sakit?" Elina menggeleng. Ia sudah tidak ingin berduaan dengan bosnya itu.
"Baiklah. Aku akan mengantarmu pulang." Jawab Mingyu.
"Aku ingin pulang sendiri, Gyu. Kau kembalilah ke Seoul. Aku lelah. Aku ingin sendiri,"
"Ta..tapi... apa kata nenekmu saat kau kembali sendirian tidak diantar olehku? Biar aku yang akan mengantarmu pulang!" Tegas Mingyu.
Elina menyentuh lengan Mingyu saat jari jemarinya hendak menyalakan mesin mobil. Mingyu melihat ke arah Elina yang tatapannya terlihat sendu. Sepertinya wanitu itu benar-benar ingin sendiri saat ini. Seketika ada rasa tidak nyaman menyelimuti hati Mingyu.
"Kau tidak perlu mengkhawatirkan nenekku. Aku akan bilang kalau kau sudah kembali ke Seoul. Aku mohon Gyu. Aku sedang ingin sendiri. Mengertilah!" Lirih Elina dengan tatapan sendu.
Dengan berat hati akhirnya Mingyu menyetujui Elina keluar dari mobilnya. Ia menatap wanita itu dengan perasaan yang sulit diungkapkan. Ia sangat menyesal telah memperlakukan Elina demikian. Ia tidak menyangka telah berbuat sejauh itu pada wanita itu. Ia benar-benar tidak sadar melakukan hal itu pada Elina.
Ia menatap kepergian wanita itu yang terus berjalan ke arah taman tempat mereka menghabiskan es krim bersama. Apa Elina akan kembali ke taman? Pikir Mingyu. Dalam hati kecilnya, ia ingin sekali mengikuti Elina sampai wanita itu kembali ke rumah neneknya. Namun, ia juga memikirkan perasaannya. Elina sudah mengatakan bahwa ia ingin sendiri dan tidak ingin diganggu. Maka dari itu ia urungkan niatnya, kemudian putar arah untuk kembali ke Seoul.
Benar dugaan Mingyu, Elina kembali ke taman dan duduk kembali di ayunan tempatnya tadi berada dengan Mingyu. Ia menaiki ayunan tersebut sambil kepalanya memikirkan perlakuan Mingyu di mobil tadi. Apakah ia kembali berhalusinasi atau pria itu sungguhan mencium bibirnya? Ia meraba bibirnya yang tadi dicium oleh bosnya itu. Apa ia sungguh bermimpi atau ini semua nyata? Tapi mengapa Mingyu melakukan hal itu pada dirinya?
"Aaaarrghhhhhhh!!" Teriak Elina.
Ucapan Pak Muci kembali memenuhi pikirannya. Pak Muci berkata bahwa ia dan kim Mingyu satu sekolah. Bahkan Elina tergila-gila padanya. Ia terus mencoba mengingat Mingyu di otaknya. Ia tidak dapat berpikir dengan jernih sampai kepalanya terasa begitu sakit.
"Awwww...."
Elina memejamkan matanya sebentar kemudian menarik nafas pelan dan menghembuskannya. Ia lakukan berkali-kali agar pikirannya kembali tenang dan rasa sakit pada kepalanya mereda. Ia melakukan hal itu hampir setengah jam. Dirasa sudah mulai tenang ia kembali membuka matanya. Lalu terpikirkan satu nama yang akan ia tanyakan tentang kehidupan sekolahnya dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dear, Elina
RomansaPark Elina adalah seorang gadis bawel, ceria dan sedikit gila yang selalu mengejar-ngejar cinta pertamanya yaitu Kim Mingyu. Ia selalu mengganggu kegiatan seorang Kim Mingyu dengan cara bersikap aneh hanya untuk mencari perhatian darinya. Hingga pa...