01. The King Is Mine

1K 72 6
                                    

"Eumh.. aku dimana?" Tanya Kookie setelah beberapa saat ia memulihkan penglihatannya yang sedikit kabur.

"Astaga lady Jungkook! Anda sudah sadar! Syukurlah.. saya akan segera memanggil tabib!" Seru seorang wanita membuat Kookie sedikit heran.

Lady Jungkook? Siapa itu? Dia dimana? Apa ini surga? Tapi namanya Kookie bukan Jungkook.

Tiba-tiba seorang pria paruh baya memasuki kamarnya. "Salam nona muda, semoga anda diberi umur seribu tahun lagi, izinkan saya memeriksa tubuh anda nona," ucap tabib tersebut, lalu ia langsung memeriksa tubuh Kookie.

"Syukurlah.. nona muda sudah berangsur pulih, saya sarankan nona muda agar lebih banyak beristirahat, saya izin pamit nona," ucap sang tabib lalu ia membungkuk dan berlalu pergi dari sana.

Sedangkan Kookie masih mencerna kejadian barusan. seingatnya, terkahir kali yang ia alami adalah mobilnya yang bertabrakan dengan mobil orang lain.

"Ada apa ini? Aku dimana? Lalu-" Kookie tiba-tiba baru sadar kalau ia memakai sebuah gaun.

"ANJING KOK GUE PAKE ROK?!" Pekik Kookie membuat wanita yang sedari tadi menemaninya terjengit kaget.

"Ma-maaf nona muda Jungkook, anda kenapa?" Tanya wanita itu dengan sedikit takut.

"Kau! Kau siapa?" Tanya Jungkook heran, karena ia tak pernah melihat orang ini sebelumnya.

"Maaf nona muda Jungkook, bukankah saya dayang pribadi anda?" Ucap wanita itu dengan sedikit keheranan, apa nona muda nya lupa ingatan.

Kookie langsung mengerutkan keningnya, Jungkook? Bukankah itu-
What?! Gak mungkin kan? Jangan bilang..?

"KELUAR!!" Pekik Jungkook, wanita itu pun langsung membungkuk dan berlalu pergi dari sana.

"Hah? Ini gue gak mimpi kan? Jungkook? Lady Jungkook? Itu nama tokoh di novel yang gue baca semalem, jangan bilang gue masuk ke tuh novel? Tapi- ahh gak masuk akal! Tapi kalau bener berarti-" Kookie langsung berlari ke arah kaca besar yang berada di kamar tersebut.

Seketika mata Kookie melotot dengan badan meluruh lemas. "Gak mungkin," lirih Kookie sebelum kesadarannya benar-benar hilang.

Tiba-tiba sebuah cahaya masuk ke penglihatan Kookie, Kookie pun mengikuti cahaya tersebut, dan dapat ia lihat, ada seorang wanita yang membelakanginya, dengan segera Kookie pun menghampiri orang tersebut.

"Kau?" Ucap Kookie dengan sedikit tak percaya.

"Ya, aku Jungkook, hai Kookie!" Sapa Jungkook dengan senyum ramahnya, gadis itu terlihat sangat cantik dan menggemaskan. Tapi seingat Kookie, di cerita yang ia baca, wajah Jungkook sangatlah buruk rupa.

"Apa maksud semua ini?" Tanya Kookie to the point.

"Huh.. Kookie, kau tak merasa selama ini hidup mu gelisah?" Tanya Jungkook, Kookie pun berfikir dan akhirnya memgangguk.

Memang benar, walau hidup dengan bergelimang harta dirinya selalu merasa gelisah, seperti ada rasa tak puas di hatinya.

"Kau benar, aku selalu merasa gelisah, seperti tak puas akan sesuatu," ucap Kookie, Jungkook pun mengangguk.

"Mau ku jelaskan mengapa kau kembali ke masa lalu?" Tawar Jungkook, Kookie pun mengangguk.

"Jadi, mungkin kau sudah tau kisah tragis ku melalui novel yang kau baca, sebenarnya tak kebetulan kau melihat novel itu, tapi kau benar-benar sudah di arahkan, karena hati kita yang tak puas. Kau tau Kookie? Kau adalah reinkarnasi ku di masa depan, kau tau sendiri hidup ku atau kita sudah berakhir tragis di masa lalu, jika di masa lalu kita seperti itu, mau tak mau di masa depan hidup kita juga berakhir tragis, jadi kumohon Kookie, selamatkan hidup kita, balaskan dendam kita di masa lalu, agar kau, jiwa ku di masa depan bisa hidup tenang," jelas Jungkook. Kookie membelalakkan matanya kaget.

Kookie masih tak percaya, ternyata reinkarnasi itu ada. Maka dengan mata yang penuh kobaran semangat Kookie menatap Jungkook yang memiliki paras sama dengannya.

"Aku janji Jungkook, aku akan menyelamatkan takdir kita, dan kita akan berakhir bahagia," ucap Kookie penuh tekat membuat Jungkook langsung tersenyum lebar.

"Baiklah, aku percayakan takdir kita kepadamu Kookie."

Setelah itu, semuanya kembali menggelap.

The King Is Mine [Taekook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang