15 - Pemotretan

12 2 0
                                    

- HAPPY READING -

⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆

" Fira, lo kenapa si dari pagi kayaknya bad mood mulu." Tanya sandra sedang menemani syafira ke toilet.

" Gak tau ah, pokoknya hari ini mood gue hancur." Jawab syafira.

" Shhh.." syafira menutupi hidungnya dengan tangannya.

Sandra segera mengambilkan tisu untuk syafira. " Lo kenapa lagi? Udah berapa lama gak check up?."

Syafira mengelap hidungnya yang terus mengeluarkan darah. " Males gue, percuma."

Sandra menghela nafas berat. " Lo gak boleh kayak gini seterusnya kan, Lo harus sembuh itu harapan gue."

" Gue temenin check up ya?." Ucap sandra penuh harap.

Syafira merasa ia terbebani. " San gue udah gak ada harapan lagi, gue udah muak pergi sana-sini dan hasilnya tetep sama."

" Tapi setidaknya kita berusaha kan?."

Syafira menggeleng. " San gue pusing anterin ke uks." Ucap syafira mengalihkan pembicaraan.

Sandra menghela napas kembali, lalu mengangguk. " Ayo." Ajak sandra.

Dan pada akhirnya mereka berdua pergi ke uks. Syafira membaringkan tubuhnya rasanya lemas, tenaganya terkuras akhir-akhir ini.

" Lo udah sarapan?." Tanya sandra.

Syafira menggeleng.

Lagi-lagi sandra menghela nafas. " Lo tunggu disini gue beli makanan buat lo." Ucap sandra lalu keluar dari uks.

Beberapa menit kemudian, terdengar pintu uks terbuka.

Syafira memejamkan matanya tidak peduli siapa yang datang mungkin sandra.

" Aku dengar kamu sakit?." Ucap rava mengecek kening syafira dengan punggung tangannya.

Syafira membuka matanya. " Kak." Syafira berusaha duduk tapi rava menahannya.

" Gak papa kamu baringan aja." Ucap rava.

" Kenapa disni?." Tanya syafira.

Rava mengelus rambut syafira. " Aku dengar di kantin tadi temen kamu bilang kamu di uks, aku pikir kamu sakit jadi langsung ke sini."

" Aku gak papa kok." Ucap syafira tersenyum.

Rava mencubit sekilas hidung syafira. " Gak papa tapi kok bibir kamu kayak pucat gitu."

Syafira meraba bibinya. Rava mendekat melihat wajah syafira lebih dekat hanya satu jengkal jarak mereka.

Rava mengerutkan keningnya, mengelus sudut bibir syafira.

" Shh." Ringis syafira tanpa sadar.

Ada bekas foundation di tangan rava, rava kembali menoleh meneliti wajah syafira.

" Kamu nutupin luka kamu, pake ini." Ucap rava menunjukan tangannya.

Aduh kok bisa ketahuan! Rava teliti banget. Itu adalah bekas tamparan tadi malam oleh orang tua fakenya.

Syafira diam tidak tahu harus berbicara apa, kenapa pas di hadapan rava tiba-tiba nyalinya menciut si?.

Rava memegang dagu syafira agar syafira menatapnya.

" Siapa yang ngelakuin ini?." Tanya rava menatap mata syafira.

Syafira menatap mata biru rava. " Ng-gak kok ini ngg-ak sengaja ke jedot aja." Jawab syafira sedikit ragu.

RAVSYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang