PROLOG

85 4 1
                                    

Hai, assalamu'alaikum...
Selamat datang di karya kedua aku
Maaf ya kalo ada kesalahan kata, nama, latar itu murni ketidak sengajaan...
Enjoy 😊




Wattpad : @viimul_
Tiktok : @authorvin_
Instagram : @authorvin_ & @vmlyni_


- Happy reading -

⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆

Seorang pria tampan memandang batu nisan dihadapannya tidak ada ekspresi apapun darinya, menatap kosong ke arah batu nisan itu.

" Va, udah pulang yuk kita udah lama disini." Ajak temannya menepuk pundak pria tampan itu.

Pria tampan itu tetap diam memandang batu nisannya.

" Udah ikhlasin ya, udah dua tahun lo gini, mau sampai kapan? Mau bagaimanapun dia gak bakalan balik lagi. Udah ya." Ucap temannya dengan nada lirih.

Pria tampan itu menggeleng. " Seandainya waktu itu gue gak ningalin dia, seandainya gue tetep disisi dia waktu itu, seandainya gue sadar ketika dia bilang..." Ucapan pria itu tercekat menatap batu nisan di hadapannya, butiran bening mulai membasahi pipinya.

Seakan mendukung langit yang tadinya cerah mulai mendung menandakan akan hujan turun.

" Va udah yuk, pulang." Ucap temannya lagi.

Pria tampan itu lagi-lagi menggeleng. " Nggak sag gue gak mau pulang, rumah gue ada disini."

Rintik-rintik hujan mulai turun membasahi kedua pria itu.

" RAVA SADAR DIA UDAH GAK ADA." bentak temannya lelah, sudah 4 jam dia di TPU ini dan hanya memandang nisan itu.

Pria tampan itu memejamkan matanya. " Jangan bicara keras-keras dia gak suka di bentak." Geramnya.

Bruk

" Maaf va." Lirih temannya memukul tengkuruk rava dengan keras hingga membuatnya pingsan.

Temannya menelpon seseorang. " Kesini sekarang." Ucapnya lalu menutup telepon itu.

Tidak lama kemudian datanglah dua orang pria berbadan besar.

" Bawa dia."

" Baik."

Dua orang pria berbadan besar itu membawa rava menuju mobil yang dibawanya.

" Fira maafin gue ya, gue pulang dulu." Ucap pria itu meninggalkan pemakamannya.

***

Mobil hitam terparkir di sebuah rumah minimalis, keluarlah dua pria berbadan besar membawa rava.

Di susul satu orang lagi teman rava, sagra.

Mereka pergi menuju pintu utama untuk memasuki rumah itu.

Cekrek

Pintu itu kebetulan terbuka nampaklah seorang wanita cantik dari rumah itu.

" Astaga rava." Terkejut wanita itu.

RAVSYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang