•Happy reading•
Seperti biasa, Shinsiya berangkat menuju sekolahnya.
Di lorong ia menghentikan langkahnya untuk mengganti musik yang sedang ia dengarkan melalu earphone yang terpasang di kedua telinganya.
Tiba-tiba seseorang menabrak bahu Shinsiya cukup keras hingga membuat gadis tersebut sedikit terhuyung ke depan.
Ingin segera menyumpah serapahi orang yang telah menabraknya, namun pikiran itu dengan segera ia tepis setelah melihat orang yang menabraknya.
"Jangan menghalangi jalanku, sialan!"
Ayolah, bagaimana mungkin Shinsiya tak mengenali sosok yang baru saja menabraknya?
Dia adalah Bakugou Katsuki, lelaki dengan surai yang mirip dengan durian serta sikapnya yang meledak-ledak membuat banyak orang menjadikannya sebagai salah satu husbu.
"Lo yang nabrak kok lo yang nyolot?!" Ucap Shinsiya kesal.
Gadis itu pun menyimpan ponselnya dan berjalan menuju kelasnya.
Tentu saja setiap kali Shinsiya berjalan menuju kelas, ia pasti melewati Kelas A.
"Heran, kok banyak yang husbuin, padahal lebih baik sohibnya si Kirishima atau si Todoroki." Gumam Shinsiya sembari melirik ke dalam kelas itu walau sesaat.
Ia bersyukur memasuki kelas C, karena dirinya tak perlu repot melindungi alur. Yah, walaupun ke kelas A, Shinsiya tetap tak akan sibuk mengurusi alur cerita.
Sesampainya di kelas, Shinsiya langsung duduk di bangkunya sendiri. Hikari belum terlihat, begitu pula Tanaka maupun Shinsou.
Empat orang itu kini selalu bersama, walaupun salah satu nya agak dipaksa.
Tak lama kemudian Shinsou pun tiba dan duduk di bangkunya yang terletak tepat di belakang bangku Shinsiya.
"Shinsou-san."
Shinsiya pun membalikan tubuhnya sehingga menghadap ke arah lelaki berwajah ngantuk itu.
"Apakah kau tertarik menjadi hero?"
Terlihat bahwa pertanyaan yang dilontarkan Shinsiya membuat Shinsou sedikit terheran.
"Tentu saja, itu lah kenapa aku masuk ke U.A. Walaupun aku Divisi Umum, itu karena saat tes quirkku tak berfungsi pada robot."
Shinsiya pun mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Kau sendiri, bagaimana?"
"Aku tak terlalu suka Hero, apalagi yang hanya berkeinginan untuk uang dan ketenaran. Mereka itu benar benar menyebalkan."
Shinsou dibuat terkejut dengan penuturan gadis bersurai merah gelap itu.
Pemikirannya mengenai pahlawan cukup berbeda dengan yang lainnya.
"Aku cukup terkejut dengan pendapatmu." Tutur Shinsou.
"Negara gue banyak tikusnya,Shin.
Gue jadi agak gedeg sama orang yang ngomong mau menjaga perdamaian." Batin Shinsiya."Yah, pemikiran kita memang agak berbeda."
Selesai dengan ucapannya Shinsiya pun kembali menghadap ke depan.
"Anjay, drama gue bagus gak :D" Batin Shinsiya membamga-
Ternyata percakapan itu adalah salah satu rencana Shinsiya agak terlihat keren. Walau terkesan nge sok.
° ° °
Bel istirahat pun berbunyi. Setelah Cementoss-sensei pergi aku langsung beranjak dari kursi ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Own Groove [BNHA×Reader]
RandomIni alur milikku sendiri, kehidupanku sendiri, tak ada yang bisa mengubahnya. _________________________________ Ini kisahku yang tiba-tiba muncul di anime Boku No Hero Academia. Tanpa mati ataupun bertemu dengan siapapun. Hanya membuka pintu kamar d...