•Happy reading•
-Pulang Sekolah-
Shinsiya tak langsung pulang ke apartemen nya, saat ini ia harus berjuang melawan rasa malasnya untuk berbelanja kebutuhan mingguan di supermarket.
Ketika ia baru saja keluar dari gerbang U.A, panggilan dari seseorang membuat Shinsiya menghentikan langkahnya.
"Eh? Hitoshi-kun?" Shinsiya agak sedikit terkejut ketika lelaki berwajah ngantuk itu menghampirinya.
"Izuki-san, kau mau pulang?" Tanya lelaki itu.
"Menurutmu bang? Gua mau kayang di sini gitu?" Batin Shinsiya sedikit kesal dengan teman kelasnya dulu.
"Tidak juga, aku akan ke supermarket. Kenapa? Mau ikut dan menolong ku?" Jawab Shinsiya bercanda.
"Eh? Jika kau berkata seperti itu. Baiklah, aku akan ikut dan menolong mu." Balas Shinsou sembari mengukir senyum tipis di wajahnya.
Shinsiya yang mendengar penuturan dari lelaki bersurai ungu di depannya ini pun sontak terdiam, karena terkejut.
"Omaga, ini Shinsou? Padahal gua cuma bercanda lho" Batin gadis itu masih tercengang .
"Kalau kau bilang begitu, maka ayo."
Shinsiya dan Shinsou pun berjalan beriringan menuju ke supermarket. Tapi, ditengah perjalanan, Shinsiya meminta agar perjalanan menuju supermarket menggunakan kereta. Katanya biar lebih cepat.
Shinsou yang mendengarnya pun hanya mengangguk setuju.
Setelah memesan tiket dan sebagainya, Shinsiya dan Shinsou memasuki gerbong yang terbilang sangat penuh. Bahkan untuk berdiri saja sampai berdesakan. Shinsiya jadi merasa agak takut.
"Duh, kok gua was-was ya?" Batin Shinsiya tak enak.
Posisinya saat ini tengah berdiri memegang pegangan kereta dan menghadap ke arah Shinsou yang berdiri di depan pintu kereta.
Gadis bersurai merah itu terus saja berpikiran negatif. Ia membaca di sosial media, bahwa di tempat yang berdesakan seperti ini rentan terjadi pelecehan. Itulah yang di memenuhi pikiran Shinsiya sedari tadi.
Shinsiya menarik nafas panjang lalu ia hembuskan perlahan untuk menenangkan pikirannya.
Saat ia menoleh ke sebelah kanan, dengan jelas ia melihat seorang siswi yang tengah dilecehkan oleh seorang pria berumur sekitar 40 tahun. Sudah jelas raut wajah si siswi tengah menahan tangis, tapi siswi tersebut tak berkata apapun.
Shinsiya yang melihat itu pun reflek memegang tangan Shinsou dan mencengkram nya kuat, membuat lelaki itu sedikit kebingungan.
"Izuki-san, ada apa?" Pertanyaan dari Shinsou sama sekali tak dihiraukan oleh Shinsiya.
Setelah mengumpulkan keberanian, Shinsiya pun menghadap ke arah siswi tadi lalu melambaikan tangannya sok akrab.
"Yo! Anya!" Sapa Shinsiya pada siswi itu, walaupun untuk namanya ia hanya mengarang.
"Arumi, lama tak bertemu!" Siswi itu pun mengikuti alur yang dibuat oleh Shinsiya. Dengan tubuhnya yang terbilang ramping, ia menyelinap melewati orang-orang lalu berdiri di samping Shinsiya.
Melihat interaksi kedua gadis didekatnya membuat Shinsou kebingungan.
"Kau ini, lama bertemu jadi lupa padaku ya?" Shinsiya tertawa kaku yang dibalas dengan tawaan juga dari siswi itu.
"Kau terlihat berbeda dari yang dulu." Balas siswi itu.
Shinsiya pun menatap sekilas ke arah pria tadi. Terlihat dari raut wajahnya, pria itu menahan kesal karena aksinya diberhentikan oleh Shinsiya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Own Groove [BNHA×Reader]
RandomIni alur milikku sendiri, kehidupanku sendiri, tak ada yang bisa mengubahnya. _________________________________ Ini kisahku yang tiba-tiba muncul di anime Boku No Hero Academia. Tanpa mati ataupun bertemu dengan siapapun. Hanya membuka pintu kamar d...