18

114 26 4
                                    

Happy reading •

~•Shinsiya POV•~

Hari ini aku dan teman cewek kelas A sedang berada di kolam renang sekolah. Sebelumnya Yaoyorozu meminta izin untuk menggunakannya.

"Syukurlah pihak sekolah mengizinkan." Ucap Uraraka.

"Kita bersenang-senang!" Pekik Hagakure penuh semangat.

Jujur aja, aku punya niat terselubung untuk ikut kesini :D

Untuk menghindari cedera kami semua melakukan pemanasan terlebih dahulu.

Oh iya, aku ga pake baju renang kayak mereka karena modelnya itu lho, bukan tipe ku banget. Jadi aku cuma pake manset tanpa lengan dan celana hitam diatas lutut.

Selesai pemanasan mereka langsung melompat  ke kolam.

Aku cuma kecipak-kecipuk di pinggir kolam. Jadi cuma kaki doang yang nyelem.

"Shinsiya-chan ayo turun." Ajak Jirou.

"Dalem gak?"

"Tidak terlalu, kero."

Gua ga bisa renang jancok :)

"Aku disini saja."

Walaupun udah dibujuk terus, tapi dengan tak enak hati aku tolak semuanya dengan halus dan sopan tentunya.

Daripada malu ketauan ga bisa renang ya lebih baik ga usah. Akhirnya mereka nyerah buat ngajak aku renang dan main bola gitu.

Gapapa guys, aku lagi bersenang-senang juga lho.

Cuci mata✨

Siapa yang bisa nolak liat roti sobek? Mana banyak pula. Ga salah pilihan buat ikut kesini cuma buat liat roti sobek husbu secara langsung, tak terhalang kaca :P

Tapi lama-kelamaan aku merasa panas. Entah karena dosa atau cuaca.

"Shinsiya, kau baik-baik saja?" Tanya Jirou yang jaraknya tak terlalu jauh dari tempatku duduk.

"Baik kok, kenapa?" Tanyaku heran.

Apa aku ketauan liatin aurat laki-laki?

"Wajahmu merah, lho." Sahut Hagakure.

Weh, aku ga mikir aneh-aneh kok pas liatin roti mereka, sumpah!

"Eh? Karena panas, hehe."

Tiba-tiba aku kepikiran sesuatu buat sedikit meredakan panas. Ku tatap air kolam dengan lekat dan memfokuskan pikiranku. Aku membuat ruang di sekitar air kolam itu dan ku buat airnya memutari tubuhku biar ga panas banget.

"Shinsiya-chan, itu keren!" Puji Ashido yang membuatku agak shy-

"Bagaimana kau melakukannya?" Tanya Hagakure bersemangat.

"Ini hanya permainan air dalam dimensi ruang buatanku. Apapun itu asal masih sebuah dimensi ruang aku dapat mengendalikannya semauku." Jelasku sembari memutar air yang di kolam sehingga mengitari mereka yang membuat mereka terkagum.

Bahkan karena ada pembiasan cahaya, jadi samar terbentuk pelangi.

"Semuanya!, bagaimana jika kita adakan lomba?" Teriak Iida membuat atensi kami semua tertuju kearahnya.

"Mau kesana?" Tanya Uraraka.

Kami semua termasuk aku menyetujui usulan Uraraka lalu berjalan menghampiri kumpulan lelaki yang tengah ribut-ribut itu.

Aku sih cuma biar lebih jelas aja liat roti sobeknya:v

Kami, para cewek kelas A pun berjalan mendekat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 7 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Own Groove [BNHA×Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang