03

253 42 2
                                    

•Happy reading•

~• AUTHOR POV •~

Malam hari, Shinsiya tengah berdiam diri di sebuah taman yang kosong. Ia tengah berlatih dengan quirknya sendiri untuk Festival Olahraga nanti.

Pertama. Ia berdiri di hadapan sebuah bangku kayu. Shinsiya pun mengacungkan kelima jari kanannya lalu menatap fokus ke arah bangsku tersebut. Dan tiba-tiba bangku tersebut hancur lebur.

Ia telah mengendalikan ruang gravitasi di sekitar bangku itu dan menekannya dengan kuat. Itulah yang membuat bangunan tersebut hancur.

Setelah itu Shinsiya melihat sebuah kaleng soda. Ia pun mengambil kaleng tersebut lalu menghempaskannya ke sebuah pohon hingga batang pohon tersebut berlubang.

Gadis itu meniru jurus Gojo saat menghempaskan jari Sukuna.

Akhirnya ada manfaatnya ia menonton anime.

Belum puas dengan itu semua, Shinsiya mendekati pohon berlubang tadi. Ia pun menendang pohon tersebut sekuat tenaga hingga retak parah.

Ia telah mengendalikan ruang gravitasi di sekitar kakinya hingga tendangan yang ia lakukan terasa lebih kuat.

Dan terakhir. Shinsiya mengumpulkan berbagai partikel di ujung tangannya sehingga membentuk sebuah pusaran seukuran bola pingpong lalu menembakkannya ke pohon tadi hingga pohon tersebut tumbang.

Lagi-lagi ia meniru jurus Gojo. Karena quirknya sendiri mengambil referensi dari karakter gepenk tersebut.

"Gila coy, kekuatan anime menyertai!!" Ucap Shinsiya terkagum dengan aksinya sendiri.

Setelah puas ia pun pulang ke apartement nya tanpa membereskan kekacauan yang ia buat di taman.

° ° °

~• SHINSIYA POV •~

Festival Olahraga pun dimulai. Banyak media yang datang untuk menyiarkan secara langsung acara tersebut.

Aku gak boleh kelihatan mencolok, bisa repot pas ujian lisensi.

Eh, emangnya Divisi Umum ada ujian lisensi, ya?

Oke, skip aja.

Setelah pada demo ke Bakugou karena tuh duren songongnya minta ditebas sama Levi.

Festival Olahraga diawali dengan Obstacle Race. Kalo gak salah sih itu namanya.

Ketika orang lain berdesakan, aku sih nyantuy dibelakang. Btw, aku sempet belajar dimensi ruang penyimpanan. Jadi aku bisa menyimpan apapun dan mengambilnya dengan mudah.

Oleh karena itu, sekarang aku lagi nungguin orang yang berdesakan itu dengan nyantuy sambil nyedot yoghurt.

"Shinsiya!!, apa yang kau lakukan?!!"

Astogeh, wali kelasku berkoar-koar di mic.

Berisik pak :(

"Sensei, aku tak ingin berdesakan. Tubuhku tak memadai."

Argh, tuh wali kelas malah ngebacot di mic. Berisik pak >:(

Awas aja kalo entar gue menang harus dikasih hadiah.

Setelah semuanya sudah minggat aku langsung lari mengejar ketertinggalan.

My Own Groove [BNHA×Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang