14. Liburan

151 16 32
                                        

Haii guys apa kabar nih? Kalau ramai lapak ini sampai 25 komentar aku lanjut malam ini juga yaaa🥰 oiya isinya harus review tentang cerita ini loh💕 Btw, tetap jaga iman dan imun.

***
"Siapa yang berani ke tempat umum pakai baju kembar?" tanya Alvira yang sedari tadi diam. Malam itu, mereka bertiga berada di depan rumah, menatap taburan bintang di langit.

"Siapa takut? Aku mah ayo aja."

"Kamu berani nggak, Iz?"

"Apa faedahnya?" tanya Faiz sambil mengunyah kue dadar yang baru saja diberi oleh ibunya Azizah.

"Buat seru-seruan aja," jawab Alvira, menatap Faiz penuh harap. Lelaki itu terdiam beberapa menit.

"Oke!" Mendengar jawaban Faiz, kedua gadis itu berseru 'yes' sementara Faiz hanya geleng-geleng kepala.

Jam masih menunjukkan pukul 20.00 WIB. Akhirnya, mereka memutuskan untuk pergi ke pusat perbelanjaan dengan menggunakan mobil milik Faiz. Ketiganya langsung masuk ke dalam toko baju dan mulai memilih.

"Kamu berani nggak, Iz, pakai warna pink?" tanya Alvira sambil menunjukkan kaos panjang berwarna merah muda.

"Enggak."

"Cowok yang pakai baju warna pink ganteng, tahu, Iz," timpal Azizah.

"Oke," kata Faiz dengan pasrah.

Mereka mengambil tiga kaus berwarna merah muda yang bisa dipakai oleh pria dan wanita.

"Nih, topi lucu, kan, Za?"

"Ambil aja!" sahut Faiz, membuat Alvira berdecak. "Bukan kamu yang ditanya!" sungut Alvira, membuat Faiz tertawa.

"Ini kacamata, sekalian?" tanya Faiz kepada keduanya.

"Boleh!"

"Gimana kalau kita liburan ke Kampar dan mencoba rafting? Soalnya kemarin adikku ngajakin."

"Gratis, Za?" tanya Faiz, membuat Azizah memukul lengannya.

"Gratis terus kamu." Faiz hanya tertawa sambil mengacak rambut Azizah.

"Aku setuju aja ke Kampar. Aku juga butuh liburan karena di rumah selalu diomeli sama istri Kak Hanif, pusing!" Alvira bercerita dengan kesal.

Ya, Alvira memang tinggal bersama kakaknya karena kedua orang tuanya meninggal tiga tahun lalu dalam kecelakaan. Jadi, satu-satunya keluarga yang ia punya hanya sang kakak. Itulah yang menyebabkan Alvira pindah rumah.

"Kamu selalu ribut dengan kakak iparmu," ledek Faiz.

"Dia nyinyir buangett, melebihi admin akun gosip," keluh Alvira, membuat Azizah dan Faiz terbahak.

"Danis sama Tante Sinta beli baju warna pink juga, biar kita seragam."

"Jadi, ini baju dipakai ke sana?" tanya Azizah setelah mendengar usul Faiz.

"Iya!"

"Mana mau Danis kembaran begini," ujar Azizah.

"Kamu paksalah, Za," timpal Alvira membuat Faiz mengangguk.

Faiz pun membayar seluruh belanjaan mereka. Sebenarnya, Faiz tidak pelit, hanya saja sifat gratisannya tidak pernah hilang. Bahkan memudar pun tidak!

***
Keesokan harinya, mereka berangkat ke Kampar dengan satu mobil. Karena desakan Azizah, akhirnya Danis setuju mengenakan pakaian berwarna merah muda. Jadi, outfit mereka hari ini adalah atasan merah muda, bawahan hitam, sepatu hitam, topi merah muda, dan kacamata hitam. Para perempuan mengenakan rok celana sebagai bawahannya, termasuk Sinta yang memakai outfit serupa. Faiz dan Danis duduk di depan, sedangkan para perempuan di tengah.

Seindah Sandyakala Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang