Siluet?

315 46 6
                                    

Setelah berminggu-minggu skylar hanya di kost dengan temannya, karena dia tak punya kesibukan tertentu jelas dirinya merasa jenuh jika hanya terus terusan mengunci diri di kost.

"Jalan jalan yuk" Ajak skylar pada teman temannya

"Bwoleh, jalan kwema-na?" Jawab irrad dengan mulut penuh yang strawberry.

"Jepang" Ucap skylar singkat, Sebagian temannya sedikit shock karena hampir setiap saat skylar mengajak mereka jalan jalan, sudah pasti tujuan utamanya adalah pergi ke blok m.

Banana yang mendengar itu hanya ter-fokus pada handphone nya dan berbuat seolah olah tak terjadi hal yang aneh, bukannya itu adalah hal yang wajar bagi anak konglomerat?

"Fyi aja sih, skylar anak konglomerat" Kejutan double dari banana dan skylar, pantas saja skylar begitu enteng mengeluarkan sejumlah uang dari sakunya.

"Eh anjing kok ga bilang, tau gitu gua porotin lu tiap hari ler" Ujar irrad menaruh semangkuk strawberry itu

Berbeda dengan aeron, gugun, dan brusko, mereka bertiga masih mencerna ucapan spontan banana.

"Beneran tuh ler" Ucap gugun menatap mata skylar

"Iya hehe, jangan kasi tau siapa siapa ya" Skylar menggaruk tengkuk lehernya dan tak lupa senyum kikuknya.

"Kenapa ga boleh dikasih tau?" Tanya gugun sekali lagi

"Gua takut di porotin ah" Teman temannya yang mendengar itu hanya mengangguk paham.

"Aman, jadi ke jepang ga, lu yang bayarin tiketnya ya lek" Brusko memiringkan kepalanya sembari memeluk lengan skylar.

"Tuh langsung dikasih contoh ama brusko hahahaha" Mereka yang mendengar candaan irrad hanya bisa menertawai wajah sinis brusko.

"Hahaha udah, kalian izin dulu dah, ntar kalo semua diizinin gua beliin tiketnya" Skylar tidak keberatan mengeluarkan uang jika itu untuk teman teman dekatnya.

"Tapi kalo dah izin emang kita mau tinggal dimana?" Tanya aeron, Aeron memang paling bijak dari antara mereka, dia selalu memikirkan matang matang untuk kejadian kedepannya.

"Oh iya, kalian izin dulu aja dah, ntar gua tanya mak bapak gua" Setelah mendengar ucapan skylar, mereka semua sudah sibuk dengan handphonenya guna meminta izin kepada orang tua masing masing.

Dering telfon skylar membuat keadaan yang tadinya berisik menjadi hening.

"Halo dek, kenapa nelfon? uang nya habis lagi?" Kata ibu skylar dari dalam telfon.

Teman temannya yang mendengar itu hanya menatap satu sama lain sembari menahan tawa.

Skylar yang tau bahwa dirinya sedang ditertawakan akhirnya menjauh dari sana agar tidak ada satupun orang yang mendengar percakapannya dengan ibunya.

"Jadi mah, skylar mau ke jepang sama temen temen, tapi skylar ga enak kalau harus tinggal sama mama papa"

"Astaga sayang, memang temanmu ada berapa? biar mamah pesenin kamar apartemen"

"Ada 6 mah"

"Yaudah nanti mamah pesenin 3 kamar, nanti kalian mamah jemput yah, kangen sama anak bungsu mamah"

"Hehe iya mahh, skylar sayang mamah"

"Hahaha mamah juga sayang banget sama skylar, Yaudah mamah matiin dulu ya mau lanjut kerja"

"Iya mahh"

Telfon itu pun berakhir, Skylar pergi menyusul teman temannya.

"Gimana? pada di bolehin kan?" Tanya skylar

"Iya dek, lima limanya di bolehin kok" Jawab irrad, tentu saja ia mengejek skylar yang terkenal dengan kenakalannya ternyata hanya seperti anak kecil jika bersama dengan keluarganya.

Skylar yang mendengar itu hanya mendecih kesal dan mulai mencari tiket pesawat untuk mereka ber-enam.

"Umur kita belum genap 18 tahun guys, gabisa kalo gaada pendamping diatas 18 tahun" Skylar masih berusaha mencari tiket pesawat.

"Gua 18 tahun kok udah buat ktp juga, gua pernah ga naik kelas soalnya pas smp" Jawab aeron, Gugun yang bahkan sekelas dengan aeron pun tidak mengetahui itu.

"Bener yak, nih gua dah dapet tiketnya buat 6 orang, penerbangannya lusa"

"Yaudah lu semua balik aja buat packing" Teman temannya yang mendengar mengangguk paham dan segera berdiri dari duduknya untuk pulang ke rumah masing masing.

Seperti biasa, skylar mengantar irrad, banana mengantar brusko dan aeron mengantar gugun.

-

-

-

Setelah mengantar irrad, skylar bergegas pulang ke kostnya. Tak lupa ia membeli beberapa cemilan untuk dimakan dengan teman temannya saat perjalanan berlangsung.

Saat dirinya telah tiba di kost, dia belum menemui banana. Skylar pun memasuki kamarnya untuk packing barang barang yang akan dibawanya.

Jam sudah menunjukkan pukul 21.17 namun banana masih belum pulang.

"Anjing kemana tuh orang, udah tau gua takut kalo sendirian di kost" Skylar mengurung dirinya di kamar miliknya, bahkan sekedar menginjak lantai lantai kasurnya ia takut akan ada yang memegang kakinya dari bawah kasur.

"Aduh mana haus banget lagi gua, ah terobos dah pemai" Skylar bernyanyi kencang guna menepis pikiran buruk di otaknya, Saat akan mengambil gelas, skylar melihat siluet orang memegang pisau dari balik jendela.

Skylar jelas takut apalagi dirinya hanya sendiri di kost, Skylar yang awalnya menyanyi langsung berteriak.

"BANN, GUA LUPA SIRAM TANAMAN DI DEKAT JENDELA DAPUR, TOLONG SIRAMIN YA" Skylar berteriak dengan kencang, seseorang di balik jendela itu tampak berlari menjauh dari sana.

Skylar pun mengurungkan niatnya untuk minum kemudian mengunci dirinya di dalam kamar, Sekarang dirinya lebih takut dengan seseorang yang seperti psikopat itu dibanding hantu.

Skylar menggerogoh ponselnya dan menelfon banana. Beruntung banana langsung menjawab panggilan dari skylar.

"B-b-ban pulang s-sekarang, g-gua takut" Ucap skylar dengan gemetar sekujur tubuhnya

"Gua balik sekarang" Banana sangat jarang mendengar skylar seperti itu, langsung mematikan telfon dan mencari kunci motornya.

-

-

"Sorry, banana hampir nemuin gua tadi"

-

-

whopp, vote dulu lek tipis tipis😹

High School Romance Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang