Sementara di rumah sakit, Faro yang masih setia menunggu adik nya di sana, walau hanya sendirian, karena Andi harus menjaga rumah.
"Rakh, cepet bangun ya, abang kangennn banget sama kamu... " ucap Faro sambil mengelus pucuk rambut Rakha dengan lembut.
Hujan begitu deras, hingga muncul beberapa petir yang kencang.
Mendengar suara petir itu, Faro menatap adik nya.
Flashback
"Abanggg"
"Kenapa Rakh?"
"Abang Rakha takut petir"
"Owalah... Yaudah sini peluk... "
Rakha memeluk Faro dengan erat. Tak lama suara petir kembali terdengar.
"Abanggg... "
"Udah udah gak usah takut, ada abang disini... "
Flashback off
"Abang kangen moment itu Rakh, kamu takut kan sama petir?"
"Sekarang ada petir loh, kamu gak takut? Gak mau peluk abang? Hmm?"
Tidak ada suara disana, kecuali alat monitor.
Faro tertawa sendiri. "Gila gua ngomong sendiri... "
Tak terasa, air bening mulai keluar dari matanya dan melumuri pipi nya. Ia benar benar kangen dengan adik bungsu nya. "Cepet sadar ya... "
***
Di kamar nya, Mala mulai merasa bosan sendirian. Hujan juga sudah mulai reda, dan abang nya ( Noah ) baru saja pergi barusan.
Ia juga sudah mengechat Rakha, menelfonnya, tapi tidak ada jawaban dari nya.
"Ck, Rakha kemana sih? Dari tadi gak ada kabar sama sekali, gua cari ke rumahnya juga gak ada... Ck Ah, mana sih tuh anak" gumamnya.
Tok
Tok
Tok
Seseorang mengetuk pintu kamar Mala. Hingga suara itu terdengar di indera pendengarannya.
"Iya sebentar... " ucap Mala sambil berjalan mendekati pintu.
Ceklekk
"Bang... " ucap Mala lalu ia melihat orang yang berada di samping nya.
"Devi?" Ucap nya dengan bingung.
"Lu temenin Devi ya" ucap Noah.
"D-Dev... Lu ngapain?" Tanya Mala.
"G-gua takut esendirian di rumah Mal, tadi rumah gua mati lampu, kata nyokap gua, listrik rumah habis, makanya lampu mati, sedangkan orang tua gua lagi pada di luar kota" jawab Devi.
"Oh, y-yaudah... Bang, makasih ya udah bawa Devi" ucap Mala.
"Iya sama sama, yaudah abang ke depan lagi ya" ucap nya lalu pergi meninggalkan Mala dan Devi.
"Yaudah Dev, ayo masuk" ajak Mala.
***
Waktu semakin malam, kini sudah menunjukan jam 21.20.
"Emm, Mal... G-gua boleh gak ya... Ng-nginep... Disini... " Tanya Devi dengan ragu karena takut jika Noah akan marah padanya.
Mala tersenyum. "Ya boleh dong... " ucap nya.