02. Pengasuh Na.

3.4K 291 30
                                    

"Jaem titip Jeno ya, saya mau pergi ke luar kota selama beberapa beberapa minggu, dan nanti Papa Jeno juga akan berangkat ke luar negeri, jadi kalau ada apa-apa bilang aja ke saya atau Papa-nya Jeno ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jaem titip Jeno ya, saya mau pergi ke luar kota selama beberapa beberapa minggu, dan nanti Papa Jeno juga akan berangkat ke luar negeri, jadi kalau ada apa-apa bilang aja ke saya atau Papa-nya Jeno ya." Pesan Mama-nya Jeno.

Jaemin mengangguk.

"Baik nyonya." Balas Jaemin.

Setelah itu Mama-nya Jeno berlalu dari sana sembari menarik kopernya.

Jeno masih tidur siang, jadi Mama-nya memutuskan tidak berpamitan pada Jeno karna tidak mau mengganggu tidur pulas sang anak.

Setelah perginya Mama Jeno, Jaemin beranjak untuk memasuki kamarnya, ia belum sama sekali membereskan pakaiannya.

Maklum saja, baru sampai dia sudah langsung bekerja.

Dan ini kesempatan Jaemin untuk berkemas mumpung Jeno lagi tidur siang setelah makan tadi.

Ya, rasanya memang sama seperti mengasuh anak kecil, tapi tidak tau nanti, karna ia bekerja belum sampai sehari. Mungkin banyak tingkah dan sikap Jeno yang belum ia ketahui.

Beberapa menit berlalu, Jaemin akhirnya selesai mengemas pakaiannya ke dalam lemari yang ada di kamar tersebut.

Setelah itu Jaemin memutuskan untuk istirahat di kasur sejenak, sebab dari pagi ia belum merasakan rebahan.

Menatap langit-langit kamar yang bernuansa putih itu Jaemin kemudian menghela nafas.

"Bisa gak ya minta gaji dulu, soalnya obat ibu sudah mau habis, tapi gak enak karna baru masuk kerja udah mempermasalahkan gaji." Monolog Nana pelan.

"Gajinya besar, cukup buat beliin dek Jie ponsel buat keperluan sekolah, kasian dek Jie selalu pinjam ponsel temannya atau gak dia selalu ke warnet buat ngerjain tugas." Monolog Jaemin lagi.

Jaemin kembali menghela nafas, lalu ia meraih ponselnya yang ada di dekatnya itu.

"Telpon kak mingyu aja kali ya, minta bantuan pinjam uang buat beliin ibu obat?" Ujarnya entah bertanya pada siapa.

"Mau gak mau, gak ada pilihan lagi." Ujar Jaemin yang akhirnya menelpon Mingyu.

Panggilan terhubung.

"Hallo kak." Sapa Jaemin.

"Iya hallo sayang, ada apa?." Tanya Mingyu dari seberang telepon.

Jaemin tersenyum mendengar panggilan itu.

Mingyu itu pacarnya, sudah 3 tahun mereka pacaran.

"Kak, boleh minta tolong pinjam uang buat beliin ibu obat gak? Soalnya Nana belum gajian, mau minta gaji di awal Nana gak enak.." ujar Jaemin.

"Astaga sayang kayak sama siapa aja pakai pinjam uang segala, bilang aja kalau perlu. Iya, nanti Kakak beliin obatnya ya." Balas Mingyu.

"Nanti Nana ganti Kak, makasih ya.." lirih Jaemin yang membuat Mingyu menghela nafas.

Pengasuh NaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang