Menceritakan tentang seorang pria berusia 22 Tahun yang harus menjalani profesinya sebagai pengasuh tapi bukan sebagai pengasuh anak kecil, melainkan pria dewasa yang bertingkah laku seperti anak kecil.
Merengek, menangis, memuji serta bermanja sesu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari sudah pagi, Jisung kini sedang menyuapi sang Ibu yang sedang sarapan bubur.
"Dek, gimana keadaan kakak?." Tanya Ibu pada Jisung.
Jisung menggeleng.
"Masih belum tau Bu, nanti Jie tanyakan ke Kak Mingyu ya." Ujar Jisung.
Sang Ibu menghela nafas dan mengangguk.
"Maafin Ibu ya Jie, Ibu juga ikutan drop dan menyusahkan mu dek, seharusnya kita berdua menjaga kakak, bukan malah Ibu yang di rawat dan kamu merawat Ibu." Ujar sang Ibu.
Jisung menggeleng.
"Ibu gak boleh ngomong gitu, gapapa Bu, Ibu istirahat aja yang cukup biar cepat pulih ya." Balas Jisung.
"Ya, Ibu ingin cepat pulih dan merawat kakakmu." Ujar Ibu yang membuat Jisung tersenyum dan mengangguk.
"Ayo Bu makan lagi buburnya." Pinta Jisung yang langsung di turuti oleh sang Ibu.
Selesai menemani sang Ibu sarapan, Jisung meminta izin pada Ibunya untuk pergi keruangan sang Kakak untuk melihat keadaannya.
Sang Ibu memberi izin karna dia juga ingin tau tentang keadaan anak pertamanya itu.
Di sinilah Jisung sekarang, berada di ruang rawat sang kakak yang masih belum sadarkan diri itu.
Ada Mingyu yang menemani.
"Kak, Kakak udah tanya bagaimana keadaan Kak Na?." Tanya Jisung sembari mengelus rambut Jaemin dengan lembut.
Mingyu mengangguk lemah.
"Bagaimana kak?, tidak ada hal yang serius kan?!." Tanya Jisung menuntut.
Mingyu yang duduk di kursi samping Jaemin itu menghela nafas dan menundukkan kepalanya.
"Belum tau dek, Dokter sudah melakukan Rontgen tapi hasilnya belum di ketahui, tapi untuk mengetahui secara pasti itu tunggu sampai Kakakmu bangun, dan prediksi dokter kemungkinan besar kakakmu akan bangun sebentar lagi karena ia sudah melewati masa kritisnya." Jelas Mingyu.
Jisung menghela nafas lega.
Setidaknya kakaknya sudah melewati masa kritisnya.
"Kak, kalau Kakak mau pulang, pulang aja gapapa, Kakak pasti juga ada urusan atau perlu istirahat, biar Kakak Jie yang jaga." Ujar Jisung.
Mingyu mengangguk sembari menatap wajah Jaemin.
Lalu ia berdiri dan mengecup kening kekasihnya itu.
"Ya, Kakak harus ke proyek Jie, nanti siang Kakak ke sini lagi ya. Kalau ada apa-apa kabari Kakak." Ujar Mingyu yang di balas anggukan oleh Jisung.
"Iya Kak." Balas Jisung.
Setelah itu Mingyu berlalu dari sana karna harus kembali bekerja.
Karena mau bagaimanapun Mingyu hanyalah seorang kuli proyek yang berkerja sesuai aturan. Semalam saja ia izin pulang sebelum waktunya setelah mendapati telpon dari Jisung yang mengatakan kalau Jaemin masuk RS.
