~Selamat membaca~
“Langit boleh tak mendengar doamu. Bumi boleh tak mendengar tangismu. Semua orang boleh mengabaikanmu. Namun, kau tak boleh kalah ataupun mati karenanya. Kau tetap bagian dari semesta milik Tuhan.”
-Jindra Mangkasa
🍑
Publikasi 13 Juli 2024
★★★☆☆☆★★★
Setengah tahun, mungkin akan terus bertambah waktunya. Nareika tidak berpikir akan kembali ke Bumania. Itu diperkuat ketika para pelatih tidak mengabari atau bertanya apakah Nareika ingin kembali atau tidak. Selain itu, Nareika juga mulai menikmati senda guraunya bersama teman-teman pecinta komik dan musik di sekolah. Bahkan, Nareika belajar bermain gitar dari mereka. Walau hasilnya payah. Asal jenreng sana jenreng sini. Sumbang.
Nareika baru saja pulang dari rumah teman kelompok, untuk mengerjakan tugas Geografi yang akan dipresentasikan lusa. Di depan televisi berdiri Nanggala yang tengah menikmati kentang goreng.
“Aku pulang!” kata Nareika dengan suara tidak terlalu keras. Mendengar itu, Nanggala menoleh lalu bergegas memasuki kamarnya yang tak jauh dari ruang keluarga.
Nareika tidak mencium aroma hidangan berat, ia juga tidak mendapati ada perubahan taman setelah tiga minggu lalu Mbah bersih dan rapikan.
Dari arah ruang membaca dan dinas Papa, terlihat Jaan membawa buku tebal di tangannya. Nareika ingin menyapa, tetapi ia sadar kalau saat ini Jaan pasti sedang sangat sibuk.
“Rei!” Jaan memanggil. “Ah, kemarilah.”
“Ada apa, Papa?” sahut Nareika dengan suara kecil. Langkah kakinya pun terasa begitu pelan menghampiri.
Jaan menaruh bukunya di meja, duduk tumpang kaki sambil menunggu Nareika berjalan ke arahnya.
Nareika duduk di sebelah Jaan, dengan rasa gugup dan takut jadi satu. Ia hanya membungkuk ngeri, tak ingin melihat wajah sang papa. Untuk beberapa saat, Nareika benar-benar ingin berteriak sekeras-kerasnya.
“Berapa lama kamu nggak lagi latihan?” tanyanya.
“Lima atau enam bulan.” Nareika menjawab dengan suara pelan. “Kenapa, Papa?”
“Lho, harusnya Papa yang tanya kenapa? Kenapa kamu nggak latihan? Karena Papa bilang kalau nggak sanggup latihan jangan latihan, hah?” cecar Jaan membuat Nareika terhentak duduknya.
“Kamu sendiri yang bilang, setelah MPLS akan kembali berlatih. Nyatanya? Kamu kabur-kaburan jadwal latihan. Kenapa?” Jaan masih mencecarnya.
“Nareika ingin aktif di ekskul, Nareika senang punya teman yang selalu memberikan kesenangan dan kami selalu bersenda gurau. Nareika ingin keluar dari Bumania!” jawabnya sembari menatap sendu.
“Kemarilah!” Jaan menarik Nareika ke dalam pelukannya. Hal itu membuat tubuh Nareika tegang bukan main, mata pun membelakak. “Ekskul apa yang membuatmu tergila-gila sampai lupa Bumania?”
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐸𝒟𝐸𝒩 | 𝐻𝓊𝑔 𝑀𝑒, 𝒫𝓁𝑒𝒶𝓈𝑒! [SELESAI✔]
Teen FictionNareika nekat bunuh diri. Sayangnya, ia malah berjumpa dengan Jindra, bukan malaikat maut. "Lagian di dunia ini bukan hanya lo yang kesepian." -Jindra. Start : 14 Mei 2024 Finish : not yet. Update : tidak menentu. Teenfiction