ZAH 17

56 4 0
                                    

Hii best , aku up lagi!
Makasih udah mampir di cerita aku :)

"Jangan terlalu berharap pada manusia
Jika tidak mau merasakan apa
Itu penghianat"

-author-

Happy readers


02.35

Ayana terbangun dari alam mimpinya karena suara alarm dari handphone nya yang menggema di kamar.

Kak.. "Ayana berusaha membangunkan zayyan yang masih nyenyak di alam mimpi

Kaza.. Ayo bangun " Ucap nya sangat lembut di pendengaran

Lima menit lagi na"jawab zayyan yang masih memejamkan matanya

Ayana mendengus kesal"nggak ada lima menit, lima menitan , kaza bangun atau nggak nana ngambek"ancam Ayana

Eghh.. Jangan ngambek sayang,"bujuk zayyan masih memejamkan mata, aneh bukan? Mata masih terpejam tapi mulut berbicara.

Bangun atau Ayana siram"ancamnya lagi

Zayyan membuka matanya, dengan mata sayup sayup ia berjalan ke arah kamar mandi untuk berwudhu, Ayana menuju ke lemari untuk mengambil peralatan shalat nya dan juga zayyan.

Ayana memakai mukenanya sambil menunggu zayyan selesai berwudhu.

Udah? "Tanya zayyan memutar badan nya kebelakang, Ayana mengangguk sebagai jawaban

Setelah 25 menit lamanya mereka sudah selesai melaksanakan tahajud beserta doa, zayyan menuju ke dapur untuk mengambil minuman sedangkan Ayana membuka alquran nya berniat murajaah hafalan nya sebentar.

Sayang.. " Panggil zayyan

Kenapa? "

Besok kita ke pesantren, nanti juga ketemu sama mama papa,"Ayana hanya mengangguk ia menyudahi murajaahnya dan melipat mukenanya, ia berniat ke dapur untuk memasak selagi menunggu adzan subuh berkumandang.

Zayyan membuntuti Ayana di belakang seperti anak yang nggak mau di tinggal sama ibunya.

Ayana yang merasa ada yang mengikuti ia menoleh ke belakang dan melihat zayyan yang tersenyum.

Kaza mau ngapain ngikutin aku? "

Emang nggak boleh? "Bukanya menjawab zayyan malah balik nanya

Boleh asalkan kakak tunggu di meja nggak usah peluk peluk aku, bisa? "Zayyan mengangguk dan menuju ke meja makan.

Kamu mau masak apa na? Sini biar aku bantu " Tawar zayyan

masak nasi goreng, sama telur ceplok aja gimana kak? "Zayyan mengangguk

Zayyan mendekat ke arah Ayana yang sibuk memotong bawang putih,bawang merah dan juga cabe " Sini aku bantu na"Ayana mengangguk menyerahkan pisau kecil ke arah zayyan

Selagi menunggu suami nya selesai,ayana menggoreng telur ceplok untuk toping di atasnya.

Tak! Tak! Tak!

Ayana menyerngit bingung, pasalnya ia memotong tidak mengeluarkan suara sebrisik itu, baru juga menengok

Srek

Sshh.. "Ringis zayyan ketika pucuk pisau mengenai jari telunjuk nya ,Ayana yang panik menghampiri zayyan dan menghisap darah yang mengalir dari jari zayyan.

Setelah dirasa darah nya tidak mengalir Ayana berlari menuju kamar mengambil kotak p3k milik nya

Kaza ceroboh banget sih " Omel Ayana yang mengambil obat merah untuk di teteskan ke jari zayyan dan menempelkan plaster di telunjuk nya dengan telaten.

Kiblat Al-hafidzhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang